Negosiasi

10 1 0
                                    

Lo kira cinta bisa dibeli?!
Dinegosiasi lagi!
-Angkasa Ferro Adhitya

——My Cooldest Senior——


Malam ini hujan turun sangat deras, menciptakan bunyi yang sangat mengganggu. Tapi tidak dengan Ayla. Ia sangat menyukai hujan, dinginnya yang membuat nyaman. Bahkan bunyi yang dianggap orang-orang sebagai pengganggu, adalah lagu penghantar tidurnya.

Namun, malam ini ia begitu malas untuk tidur, entah mengapa malam ini ia ingin membaca novel dan mendengarkan musik.

Tok... Tok... Tok

Bunyi ketukan pintu dimalam hari, dan suara mamanya yang memanggilnya.
"Ay, kamu sudah tidur? Dibawah ada temen kamu sayang." ucap sang mama.

Ayla melirik jam di atas nakasnya. Menunjukkan pukul 20.30 malam.
Ia menarik nafas panjang lalu menyibakkan selimut bergambar kartun BT21 itu. Ia berjalan ke arah pintu.

"siapa ma?" ucapnya.
Mamanya hanya mengendikkan bahu, lalu melangkah ke arah dapur. Ayla hanya memutar bola mata malas.

Masih dengan baju tidur bertema kartun BT21, rambut acak-acakan, dan mata sembab karena menangis terbawa suasana saat membaca novel. Sungguh Ayla berantakan.

Ayla terkejut saat siapa yang datang malam-malam begini. Ia berlari ke kamarnya dengan cepat. Orang itu hanya tersenyum karena kelakuan gadis itu.

Tak butuh waktu lama, Ayla sudah berjalan ke arah tamu yang datang malam-malam dalam keadaan hujan. Ayla sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya.

"ada apa Kak, kok ke rumah Ayla?" Tanya Ayla kepada Ferro. Yah benar tamu yang datang adalah Ferro.
"nggak boleh yah?" Ucap Ferro dengan wajah datarnya.
"eh, nggak gitu. Ini kan hujan nanti kakak sakit. Kesini naik apa?" Tanya Ayla.
"taxi." ucap Ferro dengan memainkan ponselnya. Alis Ayla berkerut tanda tak mengerti.

Sebelum Ayla melanjutkan perbincangan mereka. Mama Ayla datang dengan baju yang dibilang rapi. Mamanya meletakkan nampan berisi makanan ringan dan teh hangat untuk Ferro.

"Ferro, ini dimakan sama diminum yah? Tante mau pergi kerumah neneknya Ayla. Pulang besok. Tante titip Ayla yah?" Ucap mama Ayla.
"iya siap tante." Ucap Ferro menganggukan kepala dan senyum sopannya.
Ayla mengangap dibuat cengo atas pernyataan mamanya. Mama Ayla keluar dari rumah setelah mengecup puncak kepala Ayla.

"besok mama pulang sayang. Papa udah nungguin mama di sana. Kamu disini yah sama Ferro. Baik-baik yah."
Ucapnya sebelum melenggang keluar.

.
.
.

Setelah beberapa menit hening, tidak ada yang memulai pembicaraan. Baik Ferro maupun Ayla. Tetapi Ayla masih penasaran ngapain Ferro ke rumahnya dan naik taxi pula?

"Kak, Ayla mau tanya. Tadi kesini kenapa naik taxi? Kenapa juga ke rumah Ayla?" Tanya Ayla panjang, kali lebar.

"kenapa sih kepo!" ucap Ferro yang masih memainkan gamenya.
"kan Ayla cuma nanya." -Ayla.
"gue mau jenguk lo katanya sakit. Terus gue kesini naik taxi karena dijalan motor gue bannya kempes." Jelasnya.

"mata lo kenapa sembab?" Tanya Ferro.
"eh enggak kak, ini tadi habis baca novel."
"dih baperan gitu aja nangis."

Ayla dibuat tercengang sekaligus kesal dengan pernyataan Ferro. Ia memilih bangkit dari kursi dan berjalan ke kamarnya.

——My Cooldest Senior——

"hiks...hiks...hiks."
"dih gitu aja nangis. Cengeng." Ucap ferro yang sangat menyakitkan.
"ihh sedih tau itu ceweknya pergi! Kan kasian cowoknya sendiri." Ucap Ayla dengan terisak. Ferro melihat Ayla seperti itu hanya tersenyum gemas karena kelakuan gadis itu.

Yah mereka sekarang berada di kamar Ayla. Mereka sedang menonton drama Korea bersama. Awalnya sih Ferro menolak, tapi gadis itu memaksa dan akhirnya Ferro mengiyakan ajakan Ayla.
Ferro menelusuri kamar Ayla, hanya terdapat poster dan foto-foto bias Ayla. Ada juga boneka BT21 di kasurnya. Banyak banget merchandes Kpop lainnya. Ferro hanya dibuat geleng kepala karena kecintaan Ayla dengan dunia Kpop. Yah bisa disebut Ayla maniak sama Kpop.
Namun, ada satu objek yang menarik perhatian Ferro. Sebuah gitar accoustic  di sudut ruangan. Ia mengambil gitar itu lalu memainkannya. Ayla yang sedari tadi fokus kepada drama yang ditontonnya akhirnya ia menatap Ferro dengan senyum.

——My Cooldest Senior——

Makin kesini makin gak jelas deh. Huhuhu. Maaf yah baru bisa update. Ceritanya gaje juga. Heemmm moodku berantakan.

Luv 💜


My cooldest Senior [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang