14

1.8K 301 12
                                    

***

Sudah dua minggu setelah Lisa memutuskan hubungannya dengan Jiyong dan memilih untuk melarikan diri dari semua orang yang ia kenal. Sudah dua minggu gadis itu bersembunyi, namun ia masih belum bisa memilih salah satu diantara mempertahankan atau mengugurkannya kandungannya. Bayi itu tumbuh semakin besar, namun Lisa masih bimbang karenanya. Lisa ragu untuk melahirkan bayi itu, karena ia tidak ingin menjadi seperti ibunya– ia tidak ingin membuang anaknya. Namun ia juga tidak cukup tega untuk mengugurkan bayinya.

Bayi itu berhak hidup, tapi kalau Lisa tidak bisa menjadi ibu yang layak untuk bayi itu, rasanya lebih baik bayi itu tidak usah lahir sama sekali– pikir Lisa setiap harinya selama dua minggu terakhir. Dua minggu lalu ia seharusnya kembali ke Seoul, pulang kerumahnya dan tidak membuat siapapun mengkhawatirkannya. Tapi Lisa tidak ingin menjadi si pembawa sial sekali lagi, ia tidak ingin dikasihani sekali lagi, karenanya ia memutuskan untuk tidak kembali ke rumahnya.

Percuma saja Jiyong mencarinya ke rumahnya, kantornya atau bahkan rumah Kim Heechul, Jiyong tidak akan menemukan gadis itu karena gadis itu tidak pernah pulang seperti apa yang ia bayangkan. Dalam drama Jiyong mungkin bisa melacak Lisa melalui tagihan kartu kredit atau sinyal handphonenya, tapi tanpa surat dari kepolisian semua tindakan itu ilegal dan Jiyong tidak bisa melakukannya. Ia kaya, tapi hidupnya tidak semudah kisah tokoh utama dalam drama. Ia tidak bisa melaporkan Lisa sebagai orang hilang karena polisi tidak mempercayainya. "Gadis itu mencampakanmu, tentu dia akan menghindarimu, kau tidak bisa menganggapnya hilang kemudian memasukkan namanya dalam pencarian orang hilang," ucap orang-orang di sekitar Jiyong setiap kali Jiyong ingin melaporkan hilangnya Lisa ke kantor polisi. "Lupakan saja gadis itu, dia sudah mencampakkanmu dengan sangat kejam, kenapa kau masih memikirkannya? Ada banyak gadis yang mengantri untukmu," komentar semua orang ketika Jiyong bersedih karena kehilangan gadis itu.

Mereka benar, Lisa sudah mencampakkan Jiyong dengan begitu kejam. Mereka juga benar, kalau ada banyak gadis lain yang menyukai Jiyong, ada banyak gadis yang lebih cantik dan lebih hebat dari Lisa yang mengantri untuk mendapatkan perhatian Jiyong. Tapi yang orang-orang itu tidak sadari, gadis-gadis itu bukan Lisa. Gadis-gadis yang lebih cantik itu bukan Lisa. Gadis-gadis yang lebih hebat itu bukan Lisa. Jiyong tidak menginginkan mereka semua karena mereka bukan Lisa.

Setiap kali Jiyong mabuk, ia selalu mencari Lisa, menangisi gadis itu dengan begitu menyedihkan hingga orang-orang di sekitar Jiyong membenci gadis itu. Teganya gadis itu meninggalkan Jiyong dengan begitu menyedihkan seperti ini, pikir mereka begitu prihatin.

Kalau Jiyong yang bersedih masih di kelilingi banyak orang, berbeda dengan Lisa yang harus menikmati kesedihannya dalam kesendirian. Ia seharusnya tidak meninggalkan Jiyong dan tersiksa dalam kesendiriannya– tapi disaat kandungannya semakin besar, ia merasa telah mengambil keputusan yang tepat. Jiyong tetap bersinar walau ia tidak seriang sebelumnya. Sedang Lisa berhenti merasa kesepian begitu bayi kecilnya lahir.

Begitu usia bayinya sudah menginjak enam bulan, Lisa kembali ke rumahnya. Ia kembali bukan untuk Jiyong, gadis itu bahkan berfikir kalau Jiyong mungkin sudah melupakannya sekarang. Lisa kembali karena uang tabungannya sudah tidak bisa lagi menghidupinya di Jepang. Ia harus kembali karena tidak bisa membiarkan bayi kecilnya itu kelaparan disana.

Sudah hampir 13 bulan Lisa meninggalkan rumahnya, dan tidak ada yang berubah disana– selain jumlah debu yang sudah sangat tebal. Jiyong tidak pernah datang ke rumahnya, pria itu tidak mencarinya– pikir Lisa ketika ia tiba kembali di rumahnya. Awalnya Lisa pikir ia bisa tinggal lagi di rumah itu bersama anaknya, namun kenangannya bersama Jiyong di rumah itu begitu menyiksanya. Karena itu ia memutuskan untuk menjual rumah itu dan pergi ke sebuah daerah di pinggiran kota, ke sebuah daerah yang tidak mungkin Jiyong datangi, ke sebuah kota kecil yang mungkin sudah Jiyong lupakan.

Pindah ke kota kecil tidak lantas membuat Lisa hidup nyaman, menjadi orang paling kaya di kota itu atau membuatnya bisa menikahi orang paling kaya disana. Punya seorang bayi kecil justru membuatnya memahami bagaimana perasaan Sandara, bayi kecilnya itu membuat seluruh ijazah dan sertifikatnya tidak berguna– tidak ada perusahaan yang mau menerimanya karena membagi waktu antara bekerja dan mengurus bayi mustahil di lakukan.

Ada harga yang sangat mahal untuk Lisa dapat memiliki apa yang selama ini tidak di milikinya– keluarga. Bayi itu adalah satu-satunya keluarga sungguhan yang Lisa miliki sekarang. Dan walaupun ia tidak keberatan membayar harga yang luar biasa mahal itu, ia tetap tidak bisa tersenyum setiap saat.

Dengan hasil menjual apartemennya, ia membuka sebuah usaha toko kelontong kecil di kota yang ia pilih menjadi tempat tinggalnya. Usahanya tidak seberapa besar, hanya sekedar toko kecil yang penuh dengan kebutuhan sehari-hari. Tempat tinggalnya juga tidak seberapa besar, hanya sebuah rumah dengan satu kamar tidur, sebuah ruang tengah, dapur kecil serta kamar mandi sempit– sangat berbeda dengan rumah-rumahnya sebelumnya.

Hidup Lalisa Kim yang sebelumnya sangat glamor dan elegan, kini berubah 180 derajat. Tidak ada lagi kartu kredit yang bisa ia pakai berbelanja pakaian, tidak ada lagi perawatan rambut mingguan seperti sebelumnya. Jangankan pergi ke salon untuk merawat wajahnya, bahkan untuk membeli sebuah lipstik saja Lisa harus berfikir ribuan kali. Sejak anaknya lahir, Lisa tidak pernah membeli pakaian baru untuk dirinya sendiri. Ia memang masih memakai pakaian-pakaian mahalnya, namun tahun-tahun berlalu dan pakaian mahal itu kini berubah menjadi kain-kain lusuh yang ia pakai setiap hari.

Tapi demi bayi kecil yang ia lahirkan– yang ia beri nama Kwon Woojin– Lisa tidak keberatan kehilangan semua kemewahannya. Hidup berdua dengan putra kecilnya itu jauh lebih menyenangkan dibanding hidup bersama kemewahannya.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
0.01%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang