talimu yang tersembunyi, bagaikan hawa
mengalir deras dari ujung kepala hingga ujung batin
mengangkat, menegak dan meredap
lalu menggeret nyawa,
luntang lantung dalam keberpatrian diri dalam nanti kata hati
tak jua jumpa asa yang kan pasti
suraimu, mewangi diinsan sanubariku
menghiasi tawa sendau gurau yang tergeliat dibibirmu,
hatiku meredam remuk sengsara, terbakar sucinya api nestapa
berjuang dalam kesendirian,
berlabuh dalam lautan tak bertepi,
tiada jangkar dan tali menguati...
biar kini terombang ambing sendiri...
tanpa tahu apapun yang terjadi.
bayanganmu membuntutiku, dalam siang terik dan malam pelik
menylimutiku dalam buruknya lagunan bawah sadarku
membaringkanku dalam sendu gurauan mimpiku
menyedarkanku pada nyata yang pasti,
jeratmu cuma palsu
rayumu juga palsu,
kata tutur cintamu cuma bualan tak berisi
cuma sakit dan berduri
jeratanmu nyalang abadi sakitnya,
sakit hingga ku tak tahu kapan ku kan terbebas
Sulasiya Agassi
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMELAM RASA antologi puisi
Poetrysimpanlah, tapi jangan kau umbar, tulislah lalu hatimu kan sedikit damai, bacalah maka kau akan tahu apa nian yang terdetik didalam hatiku sebuah antologi puisi perdana dari penulis amatir Agatha Ardea