hei,
rintik hujan meneracah
sampai kapan kau berhenti mengejekku?
mengejek ketidakdayaanku melawan rasa takut
rasa takut akan ketidakmampuanku menggapai cinta yang kesekian kalinya
rasa takut akan ketakutan yang menjalar ditiap menitnya
dengan cukup alasan yang buatku mengkerut ditiap jengkalnya
rintikan hujan,
bilakah kau mengering di tepian dedaunan?
lalu berembun dengan suratan rindu dan nyanyian syahdu
yang selalu ku kirim dalam tiap tetesmu?
kau pun tahu, sekuat apappun ku menolak tuk ingat,
bayangnya selalu menggema,
didalam mata,
didalam benak,
didalam angan
disekian tipisnya tetesanmu,
bekasmu masih kurasa,
pun hangat bekasnya masih tersentuh,
hanagt suara merdu tawa dan candanya
Rintik Hujan?
kini ku tanya padamu....
salahkah bila ku rindukannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMELAM RASA antologi puisi
Poetrysimpanlah, tapi jangan kau umbar, tulislah lalu hatimu kan sedikit damai, bacalah maka kau akan tahu apa nian yang terdetik didalam hatiku sebuah antologi puisi perdana dari penulis amatir Agatha Ardea