Rintik Hujan Desember

425 9 0
                                    

hei, 

rintik hujan meneracah

sampai kapan kau berhenti mengejekku?

mengejek ketidakdayaanku melawan rasa takut

        rasa takut akan ketidakmampuanku menggapai cinta yang kesekian kalinya

        rasa takut akan ketakutan yang menjalar ditiap menitnya

        dengan cukup alasan yang buatku mengkerut ditiap jengkalnya

rintikan hujan,

bilakah kau mengering di tepian dedaunan?

lalu berembun dengan suratan rindu dan nyanyian syahdu

yang selalu ku kirim dalam tiap tetesmu?

kau pun tahu, sekuat apappun ku menolak tuk ingat,

bayangnya selalu menggema,

didalam mata,

didalam benak,

didalam angan

disekian tipisnya tetesanmu,

bekasmu masih kurasa,

pun hangat bekasnya masih tersentuh,

hanagt suara merdu tawa dan candanya

Rintik Hujan? 

kini ku tanya padamu....

salahkah bila ku rindukannya?

KEMELAM RASA antologi puisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang