prolog

167 19 8
                                    

"Berharap bisa bersamamu selamanya."

SUARA riuh anak-anak di TK Airlangga membuat Mama Leya, Lia. Berdecak sebal. Sekarang, hari pertama Leya bersekolah membuat ia bersemangat untuk belajar. Mereka berdua tengah berada di depan kelas yang ramai akan anak-anak dan wali murid.

"Duh rame banget sih, Leya mending kamu nggak usah sekolah ya? Bantu mama aja dirumah." ujar Lia kepada anak sulungnya.

Leya menatap mamanya penuh harap agar bisa bersekolah. "Ma, kalo Leya nggak sekolah, Leya besok jadi apa? Nggak jadi olang dong?" ujar Leya dengan lidahnya yang belum bisa mengatakan huruf 'r'.

"Ya udah, sek-"

KRINGGGGGGKRINGGGGGG.

Ucapan Lia terpotong dengan bunyi bel yang menandakan baris segera dimulai. "Sekolah yang pinter, sana masuk."

"Leya masuk dulu mah, dadahh" ujar Leya sembari mengecup punggung tangan mamanya.

Leya segera memasuki kelasnya yang berbentuk persegi panjang. Keadaan kelas tidak seramai tadi, murid-murid lain sudah bersiap baris-berbaris. Leya menatap kedepan, semua sudah terisi oleh tas, kecuali dibangku pojok belakang. Leya segera menaruh tasnya disana dan beranjak untuk keluar kelas.

Bel pulang sudah berbunyi, Leya bersiap-siap memasukkan semua barangnya kedalam tas.

"Yaya rumahmu dimana?." tanya teman baru Leya, Aldo. Leya memang sudah mengizinkan Aldo untuk memanggil namanya dengan sebutan 'Yaya'.

"Disebelang TK ini." jawab Leya

"Wahh berarti kita tetanggaan dong." seru Aldo dengan mata berbinarnya.

"Hmmm masa? Emang lumahmu dimana?"

"Rumahku diseberang juga, emang rumahmu yang mana?"

"Lumahku yang pagal bilu."

"Berarti kita kepisah sama 2 rumah aja dong."

"Wahh kapan-kapan kita main yuk" ajak Leya dengan semangat, karena Leya tidak mempunyai teman dan ia suntuk harus belajar-belajar-belajar terus dirumah, karena itu, Leya menganggap Aldo sahabatnya.

🌠✨🌟

Sudah 1 tahun Leya tinggal di kontrakan seberang TK-nya. Hari ini, Leya bersama keluarganya akan pindah kerumah neneknya yang sudah kosong.

Waktu masih menunjukkan pukul 13:05, Leya sudah bersiap-siap untuk pergi bersama keluarganya.

Tanpa persiapan mengucapkan 'selamat bertemu lagi' atau memberikan kenang-kenangan kepada sahabatnya. Hanya kenangan mereka berdua yang bisa diingat. Hanya panggilan 'Yaya' yang bisa membuat Leya tersenyum teduh.

Sampai sekarang, di SMA Andromeda yang menurutnya ada kehadiran sosok Aldo, tidak ia temukan batang hidungnya.

«~»

Yahhh cuma segitu dulu, itu awal pertemuan antara Leya sama Aldo. Jadi, ikutin terus ceritanya. Jangan lupa VOMENT.
Kalo kalian punya sahabat yang bisa ngertiin kalian, Apa kalian bakal kayak Leya?

sandraauliag
sansanddra

StellaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang