stellae: 3

93 15 7
                                    

Budayakan vote sebelum baca dan komen sesudah baca<3

###

"Apa mengenalmu adalah sebuah takdir atau karma?"

°°°

MALAM ini Leya berniat untuk me-refreshkan pikirannya, setelah mencoba mendengarkan lagu, ternyata pikirannya masih terasa penat. Oleh karena itu, ia akan berjalan mengelilingi disekitar daerah rumahnya.

Menuju belokan kanan, Leya melihat kumpulan orang-orang nakal yang sedang merokok, minum, dan tertawa-tawa, entah menertawakan apa. Leya dengan cepat segera berbalik untuk pulang menuju rumahnya.

Namun, saat berbalik seseorang menghadangnya, "Eh eh mau kemana dek cantik? Malem-malem kok sendiri sih, banyak preman tau disini." ucap pria itu, sambil meneliti Leya dari atas sampai bawah.

Leya bukan gadis bodoh, sudah jelas dari penampilan pria itu yang terlihat seperti preman dengan sekumpulan orang-orang yang dilihat Leya tadi. Gak mungkinkan gue ngelawan semua orang itu? Batin Leya waswas.

"Ayo abang anter kerumah dedek, sekalian abang kenalan sama mama kamu." ujarnya sambil meraih pergelangan tangan Leya yang segera ditepis cepat oleh Leya.

"Saya bisa pulang sendiri, Om." Leya segera berlari secepatnya, namun, pria itu mengejar Leya dengan 4 kawan lainnya.

Sial. Saking cepatnya ia berlari, Leya sampai tidak mengetahui bahwa jalan yang ditujunya tak tentu arah, gelap, dan licin. Ditambah Leya semakin panik akan keadaan yang sepi. Leya jatuh karena jalan yang licin.

Preman dan 4 kawan lainnya itu dengan mudah menangkap Leya. Leya masih berusaha untuk berdiri dan terus berdoa dalam hati.

Tidak ada cara lain, Leya harus menggunakan tenaganya. Leya segera berdiri dan menghadap langsung 5 preman itu dengan secuil keberanian yang ia punya, Leya akan melawannya selagi ia bisa.

"Mau kemana lagi? Kenapa nggak nurutin permintaan abang aja sih, kan lebih gampang tuh urusannya. Dedek nggak perlu capek-capek lari. Ya nggak bro?" tak lupa preman itu mengeluarkan seringainya yang mesum.

"Yoi bro, kita bawa nih anak kebos aja, kalau bos suka pasti kita dapet moneynya tuh." sahut temannya yang terlihat mata duit-an.

Leya menatap tajam preman-preman tidak tau diri itu. Emang tuh mulut minta diseblak atau nggak digeprek nih, ah laper gue. Ayo, Yaya musnahkan preman-preman terkutuk ini. Ujar Leya dengan Dewi batinnya.

Leya siap memulai kuda-kuda, "Wah dek cantik nantangin kita nih, sob, serbu nggak nih?" ujar preman yang sejak tadi menggoda Leya.

"Gak usah lah, kita liatin aja, seberapa besar kemampuannya." ucap preman yang satunya lagi dengan nada meremehkan.

Tanpa aba-aba, Leya segera menyerang 5 preman tersebut. 5 preman yang tidak melakukan persiapan, kelimpungan melawan serangan dadakan dari Leya.

Leya segera kabur dari sana untuk menuju tempat yang lebih ramai. Leya berhenti disebuah pertokoan yang lumayan banyak orang berlalu lalang, Leya membungkuk, mengatur napasnya. Ia berdiri tegak dan menatap kebelakang, rupanya preman tadi tidak mengejarnya.

StellaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang