stellae: 6

78 8 4
                                    

"Kamu datang bagaikan kilat, hanya sekelebat, namun mampu membuatku ingat."

°°°

HARI ini adalah hari dimana semua peserta olimpiade dikumpulkan diruangan khusus untuk olimpiade SMA Andromeda dari angkatan kelas X, XI, dan XII. Begitu juga dengan Leya dan Leo yang mewakili angkatan kelas XI tahun ini, juga Bu Fira sebagai wali kelas mereka yang mendampingi.

Mobil sekolah sudah menunggu dilapangan SMA Andromeda, semua murid sudah bersiap untuk berangkat menuju SMA Gajah Mada, "Udah siap semua?" tanya guru pembimbing mereka.

"Siap, buu!" jawab semua murid serempak.

Saat sudah sampai menuju SMA Gajah Mada, sebagian murid dari SMA-SMA lain sudah datang. Keadaan sangat ramai karena ini adalah Olimpiade se-Kota Bandung.

"Leya, Leo, ayo kumpul dilapangan, habis gitu kalian bakalan masuk keruangan olimpiade-nya." ajak Bu Fira menatap Leya dan Leo bergantian.

"Apa kabar semuanya?! Pasti baik-baik saja-kan kabarnya? Karena kalau nggak baik, kalian pasti nggak mau repot-repot datang kesini, saya yakin kalian lebih milih rebahan dikasur sambil main hp meskipun kepala kalian pusing, ya kan?!" ujar Bapak Kepala Sekolah SMA Gajah Mada dengan pembawaan-nya yang semangat, membuat semua murid menjadi semangat juga.

"Jadi, saya selaku Kepala Sekolah SMA ini, merasa terhormat karena kedatangan tamu spesial hari ini, kepada Bapak Kepala Sekolah SMA Andromeda, Bapak Rigel Keenan Altair dan anak semata wayangnya yang tampan rupawan, Safwana Leo Altair, terima kasih sudah menyempatkan untuk datang," ujar Bapak Kepsek SMA Gajah Mada, Heri Susanto.

"Pak Rigel mungkin mau memberikan wejangan? Atau mau memberi semangat kepada siswa-siswi yang berprestasi ini?" tawar Pak Heri.

Rigel maju kedepan dengan wibawa-nya yang khas, semua siswa menoleh dan menatap Rigel dari atas sampai bawah, seolah ia adalah magnet yang bisa membuat semua pasang mata melihatnya.

"Terima kasih, Bapak Heri Susanto dan yang saya hormati, Bapak Ibu Guru SMA Gajah Mada, saya selaku Kepala Sekolah SMA Andromeda merasa terhormat karena diberi kesempatan untuk memberi semangat kepada siswa-siswi yang mengikuti ajang olimpiade se-Kota Bandung ini," jeda Rigel sesaat.

"Untuk kalian yang memenangkan olimpiade ini, kalian akan mengikuti ajang olimpiade tingkat provinsi, jika kecerdasan kalian tidak diragukan lagi  dan tingkat-tingkat yang lebih tinggi di kemudian hari,"

"Jangan takut gagal ataupun kalah, karena kemenangan ataupun keberhasilan didapatkan dari kegagalan itu sendiri," ujar Rigel bijak.

"Jangan takut gagal ataupun kalah, karena kemenangan ataupun keberhasilan didapatkan dari kegagalan itu sendiri," ujar Rigel bijak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan olimpiade sangatlah dingin, membuat Leya menggigil dan mengusap-usapkan telapak tangannya. Olimpiade segera dimulai 5 menit lagi, Leya memutuskan untuk keluar terlebih dahulu untuk menjauh dari ruangan yang ber-AC itu.

"Permisi, ini angkatan berapa ya?" tanya seorang cewek mungil.

"Oh, ini angkatan 11," jawab Leya ramah.

"Terima kasih," ucap cewek tersebut, lalu masuk keruangan yang sama dengan Leya dan Leo.

Akhirnya olimpiade dimulai, semua mengerjakan dengan serius, ruangan menjadi senyap. Leya yang kedinginan merasa pusing dan ingin cepat-cepat segera keluar dari ruang olimpiade.

10 menit, Leya sudah mengerjakan 40 soal fisika tanpa harus memikir, bukan karena Leya menghitung kancing atau capcipcup seperti kalian (canda:v), tapi memang Leya yang mempunyai iq tinggi, karena itulah ia bisa masuk sekolah bergengsi seperti SMA Andromeda lewat jalur beasiswa yang ia dapatkan.

Leo yang merasa risih akibat Leya yang tidak bisa diam akhirnya menoleh kearah Leya.

Leya yang bisa merasakan tatapan datar seorang Leo, menghela napas dan menatap balik mata hitam itu dengan malas, "Apa?" tanya Leya malas.

"Lo gak bisa diem?" tanya balik Leo.

"Lo nggak perhatian banget, sih, gue kedinginan, pinjemin jaket lo, kek," ketus Leya.

"Dasar lemah," ujar Leo pelan, Leo kembali mengerjakan soal matematika-nya tanpa menggubris Leya yang ada disampingnya.

"Bukannya wanita selalu lemah?" gumam Leya pelan.

Leo terdiam sejenak mendengar gumam-an Leya, "Ah, tapi gue selalu berusaha buat jadi kuat melebihi Wonder Women karna ini, jalan ninja gue, haha," ujar Leya menyemangati dirinya.

"Lo belum selesai? Mau gue bantuin?" tawar Leya, ia menatap Leo yang balik menatap Leya dengan tatapan sedikit terkejut, ingat sedikit.

"Hidung lo," ujar Leo sambil menunjuk hidung mancung Leya.

"Kenapa?" heran Leya lalu memegang hidungnya dan melihat darah ditelapak tangannya, "Ah, ini udah biasa, emang daritadi gue rada pusing, lo, sih, gak mau minjemin jak-" ucapan Leya terpotong karena ia tiba-tiba pingsan.

Leo dengan cepat menangkap tubuh Leya, menggendongnya, dan segara membawa pergi ke-UKS.

Leo sedikit merasa bersalah karena tidak meminjamkan jaketnya.

Dilain sisi, setelah Leo mengantarkan Leya ke-UKS, Leo menghela napas sebelum kembali mengerjakan soal matematika-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilain sisi, setelah Leo mengantarkan Leya ke-UKS, Leo menghela napas sebelum kembali mengerjakan soal matematika-nya. Ia menoleh, menatap bangku kosong yang ada disebelahnya, masih dengan tatapan datar-nya.

Setelah semua soal terjawab, Leo bergegas menuju UKS, karena ia diperintahkan oleh Bu Fira untuk menjaga Leya.

Sampai didepan ruang UKS, tanpa mengucap salam atau mengetuk pintu, Leo segera masuk dan duduk disebelah ranjang tempat tidur Leya.

Leya yang merasakan kehadiran seseorang segera membuka mata-nya dan melihat kehadiran Leo yang sudah duduk sambil menatap seperti biasanya, datar.

"Sorry," ujar Leya pelan sambil menatap langit-langit ruangan UKS.

Leo hanya diam dan mengernyit heran, bukannya yang seharusnya meminta maaf adalah dirinya?, "Sorry udah ngerepotin lo," ujar Leya, lagi.

"Bukannya cewek selalu ngerepotin?" tanya Leo, lantas berdiri dan meninggalkan ruang UKS.

Leya menggeram kesal, ia merasa menjadi cewek paling bodoh didunia, seandainya Leya tidak pusing, sudah dipastikan bahwa Leo telah habis tidak tersisa.

TBC.
Maaf ya jarang up soalnya lagi sibuk uprak, dan baru selesai minggu ini, doakan saya sukses USBN sama UN ya, aamiin-in dulu. Tau gak artinya Stellae apa? Dalam bhs latin artinya bintang-bintang. Jadi jgn lupa VOMENT.

sandraauliag
sansanddra

StellaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang