Tidak seperti kemarin, saat ini Letta memilih untuk turun didepan gerbang untuk menghindari tatapan murid SMA GALAKSI. Tapi tetap sama saja, padahal sekarang masih cukup pagi.
"Letta!" Mendengar namanya dipanggil, Letta mengedarkan pandangannya mencari sang pemanggil. Dilihatnya Indah sedang berdiri diparkiran, sambil mengangkat tangan kanannya.
Letta menghampiri Indah, "Lo bawa motor, Ndah?" tanya Letta.
"Iya nih, hehehe..." jawab indah cengengesan, "oh iya, nih temen gue sebelum ada lo. Namanya Adel, tapi gak sekelas sama kita, dia kelas X MIPA 2. Nah Adel kenalin ini Letta murid baru yang gue ceritain semalem." Indah memperkenalkan Letta kepada temannya dan sebaliknya.
"Tanpa lo kenalin, gue udah kenal duluan, keleus." jawab Adel sambil merangkul bahu Letta. "Sebenernya Letta ini yang sering gue ceritain ke lo, Ndah."
Adelia Rasya atau yang sering dipanggil Adel memiliki wajah cantik blasteran Korea-Indonesia, jadi jangan heran dengan mata sipit nya.
"Kenapa gak bilang kalo udah kenal, lagian ya gue kira bukan Letta yang ini, secara nama Letta kan banyak." sebal Indah, Letta dan Adel hanya tertawa.
"Udah ah, ke kelas yu!" ajak Indah, yang menghentikan tawa an Letta dan Adel.
"Jangan ke kelas, bete nih gue sendiri lagi." ujar Adel.
"Salah siapa beda kelas?" ledek Indah.
"Sementang se kelas," ketus Adel.
"Mending kita ke kantin aja, gue juga belum sarapan tadi." sahut Letta, Adel langsung mengangguk setuju. "Setuju gue juga belum sarapan tadi,"
"Kuy lah." Mereka bertiga pun pergi ke kantin mengisi perut mereka, dengan sesekali bercanda.
Sesampainya di kantin, kantin masih tampak sepi hanya beberapa orang yang masih bisa dihitung oleh jari.
"Kalian mau pesen apa? Biar gue yang pesenin," ujar Letta menawarkan diri.
"Es teh manis sama roti," ujar Indah.
"Kalo gue bubur ayam, minumnya teh manis hangat." ujar Adel.
"Gue pesenin dulu," setelah mengatakan itu, Letta pergi ke stand yang menjual bubur ayam. SMA GALAKSI memiliki satu kantin yang besarnya hampir satu lantai yang berada dilantai 2, dibagian Utara yang menjual makanan Indonesia sedangkan bagian selatan menjual makanan luar.
Beherapa menit kemudian Letta kembali dengan pesanan yang berada ditangannya. Saat berjalan kearah Indah dan Adel, Letta melihat mereka berdua sedang cekcok.
"Ih gue tuh udah bilang, kalau yang difoto itu Letta." ujar Adel, Letta yang merasa namanya disebut pun bertanya.
"Kenapa sih? Pake sebut-sebut nama gue segala," ujar Letta menaruh pesanan mereka ke meja.
"Nih," Indah menunjukkan Instagram Alan, menampilkan foto yang kemarin dipost oleh pemilik akun.
Letta mengerutkan kening, "Kenapa? Gak ada yang aneh perasaan," tanyanya ke Indah bingung.
"Sumpah disini itu, kak Alan senyum. Ya walaupun tipis sih, tapi genteng." pekik Indah girang sendiri. Oke, mungkin pikiran Letta tentang Indah yang cuek salah, buktinya cuma lihat Alan di foto sambil senyum udah kegirangan.
"Tapi ceweknya siapa ya? Setahu gue kak Alan itu gak pernah deket sama cewek, udah gitu sifatnya yang dingin sama cewek." Indah bingung sendiri.
Adel menghembuskan nafasnya kasar, "Kan tadi udah gue bilang, kalau difoto itu Letta."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arletta
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]"Apa cita-cita kamu?" "Kenapa memangnya?" "Aku ingin liat kamu jadi Pilot," "Pilot?" "Iya, supaya kita selalu dekat." *** Ini bercerita tentang seorang gadis cantik yang bernama Arletta Aruna, berbola mata yang jernih, d...