4 (Astaga)

3 0 0
                                    

Comeback Now


"Astaga Fay, Ale ngebuat masalah lagi disana? Memang sudah seharusnya diberi pelajaran dia!"
Geram Nessa diujung tlpn.

Fay terkekeh, "Akupun tak tau masalah apa lagi yang akan dia timbulkan, baiklah nanti ku hubungi lagi, see you "

Fay segera menutup pembicaraannya, ketika pintu kamar rawatnya terbuka..

"Morn Fay"
Sapa seorang gadis yang mungkin umurnya 2 tahun lebih diatas Fay.

"Oh Hai dok"
Jawab Fay tak menyangka, dokter pribadi nya datang secepat itu.

"C'mon Fay, you can call me Sierra" sahutnya terkekeh sambil menghampiri Fay..

('astaga Nessa, kau sehebat itu, mencaarikanku dokter yang kurang lebih karakternya 97% menyerupaimu, yahhh mereka mungkin satu serumpun' runtuk Fay dalam hati.. )

"Okay Sierra" Ujar Fay

"well, aku sudah mengerti sedikit banyak tentangmu.. But, You Can Tell it about this tragedi maybe? "
Tanya Sierra smbil mencari posisi yang nyaman untuk mendengar cerita Fay.

Fay pun menceritakan kejadian nya dengat singkat..

...........
Fay Pov

Malam itu
'Aaakkhhh Gila, kenapa sesakit ini kepalaku?!' aku meringkuk memegang erat kepalakuyang berdenyut2 seakan akan meledak..

"Akhhhhh"
Aku meringis kesakitan, dan berusaha menggapai gelas serta obat2an diujung meja.

Pyaaarrrr

Gagal..

Sakit dikepalaku semakin menusuk2, Aku menjambak2 rambutku, meringkuk berharap dapat menghilangkan skitku.

Ceklekk

"Fayyy?!!"

Sierra yang baru masuk terkejut dan segera menekan tombol darurat. Ia menggenggam erat tanganku yang saat ini benar2 dingin, dan wajahku yang pasti pucat pasi.

Dokter dan beberapa suster segera datang dan memberiku obat penenang dan pereda sakit..

Perlahan genggaman tanganku mengendur, kesadaranku tipis tipis, dan lagi-lagi terlelap.

...........................................

Author Pov
Sudah sehari Fay di apartnya, setelah dari rumah sakit, dia harusnya masih dirawat, tapi menolak dengan tegas.. Ia ingin di Apart nya saja

📱
"Dosis obat nona Fay, sekarang semakin di naikkan??"
Seru Nessa disebrang telfon.

"Betul Nes, kondisinya memburuk akhir2 ini.. "
Sierra menghembuskan nafas berat.

"Aku Mengandalkanmu Sieera.. "
Nessa menghela nafas cukup berat.

"Morn Sierra.. "
Seru Fay, ketika mendapati Sierra yang lebih dulu berada di dapur.

"Ohhh Hai Fay.. "
Jawabnya...

"Ah Okay, nanti kita sambung lagi, see you" Sierra menutup percakapannya lebih santai.

"hmmm Nessa? "
Tanya Fay sambil mengolesi sepotong roti dengan selai.

"Hmmm"
Sierra menjawab dengan berdehem.

Fay menganguk-anguk, dan memberikan sepotong roti itu kepada Sierra. Sierra mengernyitkan dahi sebelum akhirnya menerima nya.

-------------------------

di sekolah

"Fay, Astaga Are you okay?? Gila gua kangen banget ama lu..
Seru Anya, menghampiri Fay,dan memeluknya.

"I am Okay, Anya"
Jawab Fay, tertawa kecil, kemudian meletakkan tas nya di meja nya, dan duduk.

Karena pelajaran kali ini adalah seni lukis, merekapun bergegas keruang seni lukis.

Skip
Istirahat

"Aaahh"

Bara segera sigap menangkap tubuh Fay yang hampir saja terjatuh, karena kakinya tersandung sesuatu.

Mereka saling tatap.

"Ma..Maaff"
Ucap Fay terbata-bata, karena gugup.
Dengan salting Bara melepas fay dari pelukannya. Dan menggaruk kepalanya.

"Fayy.. Buruann!..."
Teriak Anya yang sedang buru-buru ke kantin sekolah karena sudah lapar.

"Sorry gue duluan ya.. "
Ucap Fay, dan bergegas menyusul Anya, tanpa menunggu jawaban Bara.

"wkwkkw Gagal lagi lo bar? "
Cetus Raka, menahan tawa. Bara hanya melirik kesal.

"Gue ada ide, lo sinian ka, gue bisikin"

"etdah udah kek ape aje pake bisik2 segala" gerutu Raka
Dengan tidak sabaran dia menarik kepala Raka dan menggumamkan sesuatu..
Sesaat kemudian Raka tersenyum lebar diikuti Bara..

.............................

The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang