PerpusFay masih serius dengan buku mapel Bahasa Indonesia nya.. Ia sibuk mencerna berbagai macam puisi-puisi untuk tugas minggu depan, Fay betul-betul tak habis fikir, kenapa sesulit ini, menjadi puitis..
Syuuttt
Sebuah buku karangan Chairil Anwar menepi dekat jangkauan Fay.. Fay mendongak, Bara dengan muka serius nya menatap Fay
"lo bisa ambil referensi dari situ, lebih ringan dari pada buku karya Kahlil Gibran yg sekarang lo pegang"
UjarnyaFay melirik buku milik Chairil Anwar dengan ragu ragu..
"udah ga usah ragu, gue ahlinya dibidang ini, gue memaklumi lo, diLondon pasti ga ada pelajaran tentang puisi yg seribet di sini" tambah Bara sambil tersenyum lebar.
"Bar.. "
Panggil Raka mengajaknya pergi setelah ia mendapatkan buku yang dicarinya."Okay Gue duluan" ujar Bara sambil berlalu dari hadapan Fay..
Fay menatap punggung Bara yg melenggang pergi. Kemudian fokus ny kembali ke buku Chairil Anwar yg kini berada ditangannya.
"Heii beb"
Fay mendongak "Oh Hai Anya" jawabnya, dan langsung kembali fokus membaca bait2 puisi Chairil Anwar itu.
"Fay gue boleh minta bantuan elo ga?"
"bantuan apa?"
"entar malem lo ada kerjaan ga?"
Fay melirik sekilas kearah buku yg dipegangnya..
"Astaga itu kan masi tugas minggu depan Fay, Ntar gue bantuin deh ngerjainnya.. Plisss bantuu guee yaaa plisss pliss plisss" mohon Anya sambil mengatupkan kedua tangannya dan mengdipkan2 matanya dengan wajah memelas.
"emang bantu apasi nya? Keknya penting banget?"
Tanya Fay lembut menatap temannya satu itu.."gue ntr mau nonton sma hmm calon cowok gue, mmm Anterin gue yaaa" pintanya menangkupkan kedua tangan, mengedip2kan matanya dan memasang wajah seperti sebelumnya.
Fay tertengun kurang lebih 2 detik, kemudian tersadar "Astaaga jadi Lo nyuruh gue sampe mohon2 gini cuma mau minta gue buat jadi obat nyamuk doang?"
Anya nyengir dan kembali mengedipkan2kan matanya, dengan memasang wajah menyedihkan..
Fay menghela nafas berat, astaga cobaan apalagi ini, batin Fay"Okay okay okay " huffftt dia menelungkupkan wajahnya dalam buku bacaannya..
"yeaahhhh ailofyuuu babyyy" dia memeluk Fay senang setelah sebelumnya berjingkrak2 kegirangan.
---------------------------------
Malam ini penampilan Anya seperti seorang wanita yang akan berkencan dengan pria idamannya, berbeda dengan Fay, ia terlihat memakai style yang lebih santai.
"Haiii May, Dik.." Anya menyapa dua orang yang lebih dulu tiba di lobby Bioskop.
"Oh Haii Anya kamu tampak sangat cantik malam ini" sahut Dika sengaja menggoda Anya untuk mmbuat Maya cemburu..
Anya melirik Maya yang menginjak keras kaki Dika, hingga membuatnya mengaduh, Anya menahan tawa, karena melihat wajah temannya yang benar2 kesal..
"Awas aja lo nyakitin maya, gue bakal buat lo jadi gule kambing" ucap Anya sambil tertawa.
"Ah iya sampe lupa gua, kenalin dia temen sekelas gue, Fay.. Dan Fay mereka temen SMP gue, Maya dan pacarnya Dika" tunjuk Anya..
"Oh haii Fay" sapa Maya tersenyum ramah..
"Hayy" Fayy menjabat tangan Maya lembut.
Dika menaik2kan alisnya menggoda Fay, diikuti injakan kedua kalinya dari Maya.. Fay terkekeh geli.. Anya hanya menggeleng2 heran dengan kedua pasangan yang sudah 3 tahunan putus nyambung ini..
"Btw si Ra...." belum selsai bicara sebuah suara mendahuluinya..
"Haii Gaess, udah pada nyampe aja kalian" Sapa Orang yang akan Anya tanyakan. Anya kaget dan lamgsung merona merah pipinya ketika beberapa detik pandangan Raka dengannya bertemu. Raka pun menggaruk tengkuknya menahan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
The End
Romance"kamu terlalu sering kecewa karena manusia! Kamu selalu sakit karena mereka juga! Berhentilah berharap dan percaya! -(Al)- "Sudah berhenti buang-buang waktu di dunia yang rusak ini, ikuti saja permintaanku! setelah kamu mati, kamu terbebas dari sem...