Anya PovHoammm jamber sih, haus banget dah.. Aku melirik kearah jam dinding jam 23.15, dan beranjak menuju dapur.
Ckleekk
Masih dengan setengah sadar aku menuju dapur, aku terkejut melihat Fay, yang tiba2 muncul, dan dengan style yang tak biasanya.Seeeet seeeeettt syuuttttt
Spontan dengan gerakan cepat dia mengunci tubuhku dengan tubuhnya, sangat cepat dan tak terduga. dia menatapku tajam, tatapannya benar2 mengerikan."SIAPA LO?!!" tanyanya penuh selidik.
"Fa..Fayy, lo..lo kenapa siii" tanyaku balik, dengan nafas yg tersenggal, karena posisi ini membuatku tercekik. Kenapa Fay sangat aneh, seakan2 benar2 tidak mengenaliku.
Dia mulai mengendurkan kunciannya, "lo temen Fay?" tanyanya lebih sedikit santai dari sebelumnya.
Aku mengernyitkan dahi, aku benar2 bingung saat ini. Aku menatap Fay... Fay? ahhh entahlah aku ragu dia Fay, sumpahh apa si maksudnya? Fay kenapa si? Eh dia bukan Fay, tapi memang seperti Fay, Astagaaa aku bisa gila!! Apa mungkin dia saudara kembar Fay?!"Fay belom cerita siapa gue?" tanyanya sambil menatapku mengerti, dia melepaskan kunciannya.. Berjalan ke kulkas
"Shittt, pasti ulah si Nessa, dan Sierra!" umpatnya, mencari minuman yg mumgkin tidak ia temukan disitu.
Dengan kesal ia mengambil 2 minuman bersoda, memberikan satu kepadaku.. Dan ia melangkah menuju Sofa, sambil membuka minumannya."Huffftttt" dia menghela nafas berat, menegak minumannya.
"Lo mau sampe kapan berdiri disitu" sindirnya, aku sampai benar2 tidak sadar kalau masih berdiri terpaku menatap gerak gerik nya.
Dengan Ragu aku berjalan menghampirinya. Duduk disebelahnya, masih dengan diam ku buka minumanku, dan sedikit demi sedikit menegaknya.."Gue Al, bukan Saudara kembar Fay, gue, Fay, ditubuh yang sama"
"Uhkkkk uhukk uhukk" aku tersedak. Masih terbatuk2, berusaha menenangkan batukku.
Fay, ah bukan.. Dia, Al tertawa kecil, melihat aku tersedak, karena terkejut.
"ma..maaf kamu dan Fay du..dua orang dalam 1 tubuh? Tanyaku gugup
Dia menganguk, "tepatnya 1 orang dengan 2 kepribadian, mereka bilang begitu"
Aku menatapnya antara percaya dengan tidak percaya.
"Nama lo?"
Aku tersadar "Gue Anya"
"Rekan kerja?"
"Hah?" aku benar2 tidak mengerti.
Dia mendengus kesal, "lo sebenernya Temen Fay bukan si? Knapa jawaban lo hah hah hah dari tadi" ketusnya.
Ahh aku skrg benar2 yakin, kalau dia memang bukan Fay, Fay tidak se ekstrem itu.
"so..sorry gue bener2 ga paham, gue temen sekolah dia"
"Tumben sekali dia membawa temannya ke kediamannya, eh tunggu, lo bilang tadi lo temen sekolah dia?"
Aku mengangguk, dan menatapnya sedikit gugup.
"dia di sekolah mana?kelas berapa?" tanyanya. Aku ikut bingung,
"lo bener 1 tubuh sma Fay, tapi kenapa lo banyak ga tau nya juga?" tanyaku hati2
"karena yg ngejalanin hidup dia itu dia, bukan gue" ucapnya, sangat singkat."mmm okay, gue sma Fay sekolah di SMA Netherlands dekat sini, skrg kita kelas 2 SMA"
"Whatt?!!" dia terkekeh tak percaya..
"Astaga Fay buat apa lo susah2 ambil gelar Sarjana kalo balik lagi ke SMA, gue gak habis pikir" gumamnya. Aku terkejut."Sarjana? Fay sudah Lulus Sarjana?"
Al menatap ku, dan menganguk malas.
"Astaga gue g nyangka banyak banget yg ga gue tau tentang Fay" ujarku lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
The End
Romance"kamu terlalu sering kecewa karena manusia! Kamu selalu sakit karena mereka juga! Berhentilah berharap dan percaya! -(Al)- "Sudah berhenti buang-buang waktu di dunia yang rusak ini, ikuti saja permintaanku! setelah kamu mati, kamu terbebas dari sem...