8 (Sial)

0 0 0
                                    


Fay pov

Aku lari terburu-buru menuju sekolahku, astagaa kuharap gerbang sekolahku belum ditutup.

Yuppp hampir saja, aku segera menghentikan pak satpam..
"maaf pak, saya tadi susah cari bisnya, penuh semua pak"
Ucapku smbil masih ngos2an..
Pak satpam itu menatapku tak berkedip, aku melambaikan tangan didepannya, tak ada respon,, ah bodo amat.. Aku langsung ngeloyor pergi, dan pandangan pak satpam masih mengikutiku..
Ketika berlari akan memasuku kelas,
Aku melirik semua orang.. Mereka menghentikan kegiatannya dan menatapku intens, sangat intens.. Sumpah, risih bet di liatin mereka kek gitu, ga cowok ga cewek sama aja..

Brukkkk
Sial!
aku menoleh seseorang yang ku tabrak, "So..sorry gue ga sengaja..gue buru2, gue kekelas dulu, sorry bangett" ucapku dengan terburu2.. Dan segera masuk kekelasku..

Aku melongok kekelas, Hfffffttt syukurlahh, belom ada guru.. Jadi ujian harian belum dimulai, aku masuk kelas dengan santai.. Semua orang dikelas itu sama seperti sebelumnya, mereka menatapku, Astagaaa kenapa semua orang aneh hari ini..
Aku berjalan kekursiku dengan salting, dan duduk tak tenang. Aku menoleh kearah Anya, dan menendang kakinya karena dia pun menatapku tak kedip..
Dia terkejut, dan tersadar.. "lo,,lo cantik banget Fay"
Aku yg tadinya agak kesal tersadar
"astaga Gu.. gue lupa make up"
Aku menyentuh rambutku yg masih setengah tergelung tidak rapi.. Aku menghela nafas.. Kuambil ponselku dan menatap mataku di layar ponsel itu.. Dan gue lupa pake Softlens juga..
Aku menelungkupkan wajah, pasrah.. aku berharap kejadian di SMP ku London tidak terulang lagi..
Astaga kenapa gue seceroboh ini :'((

"Fay, lo..lo gapapa?" tanya Anya yg melihat gelagat aneh ku..
----------------
-----------------
Anya Pov

Aku yang sejak tadi sibuk memainkan ponselku, berhenti karena kelasku yang tiba2 sepi, kukira guru Sains ku sudah datang, segera ku masukkan pinselku ke ranselku.. aku menoleh ke pintu, Fa..Fay? Aku menatapnya kagum.. Gila, aku tau dia cantik, tapi ga tau kalau semempesona ini.. rambutnya yang sedikit ia gulung, menyisakan rambut dibagian belakang, dan beberapa anak rambut diwajahnya, wajah Fay yang biasanya sepenuhnya tertutup rambut indahnya, kini terlihat, dan sangat sempurna.. Dia terlihat lebih natural mempesona.. Ups kacing baju atasnya satu terbuka, menambah terlihat mempesona.

Aku tak sadar dia sudah dekat kursinya, yang tepat disamping kursiku, dia menoleh kearahku.. Mataku menatap matanya indahh sangatt indahh abu-abu muda campuran hitam, berbinar..

Dugg

Aku tersadar saat dia menendang kakiku..
"lo,,lo cantik banget Fay" spontan kata itu keluar dari mulutku.
Dia sedikit termenung, "astaga Gu.. gue lupa make up" ujarnya..
dan spontan menyentuh rambutnya yang masih tergelung, mengambil ponselnya, menatap layarnya, dan menelungkupkan wajahnya dengan tangannya diatas meja..
"Fay, lo..lo gapapa?" aku melihat gelagatnya yang sedikit aneh..
Dia menggeleng lemah.. Dan melepas gulungan rambutnya, berharap bisa menutupi wajah sempurna nya itu.

Aku mendengar bunyi sepatu guru sains, aku tersadar.. Dan segera mrmbantu mengancingkan baju teratas Fay.. Fay sedikit terkejut, kemudian tersadar..

"Astagaa guee bodohh bangett" bisiknya lirih, aku hampir tertawa mendengarnya.
Aku langsung menatap kedepan, ketika guru sains itu sudah masuk.
"Okay.. Selamat pagi anak2 blablablablabla.."
.........
..........
Author Pov

SMA tempat Fay bersekolah sedikit heboh, soal Fay pagi itu..
Sekarang sudah jam istirahat..

Dikelas Fay

Beberapa cowok bahkan ga sedikit cewek yang melirik kearah Fay..
Fay menggenggam tangan Anya, dan menariknya ke Kamar Mandi.. Tepat didepan Wastafel yang ada kacanya..
"Lo bawa make up? Softlens? pliss"
Tanya Fay gelisah, Anya mengernyitkan dahi..
"Astagaa Fayy lo mo dandan kek mana lagi? Sumpahh lo udah Cantik banget!" ujar Anya bingung.
"Karena itu gw butuh make up Anya" ucap Fay gugup, dia mulai mondar mandir gelisah, pikirannya mulai tidak jernih.
"gila kali gue bawa make up kesekolah, gw ga mau diumdang guru Bk" ucap Anya, sambil melengos, tak paham pikiran Fay, dia benar2 aneh..

-----
------
Fay Pov

"gila kali gue bawa make up kesekolah, gw ga mau diundang guru Bk" ucap Anya, melengos.. Aku tau dia pasti tak mengerti. Ah harusnya dia kuberi tau sejak awal. Pikiran-pikiranku mulai kalut, aku gelisah dan gugup.. Aku memegang kepalaku, yang mulai terdengar suara2 berisik, sangat bising..
"Fay, Fay lo gapapa kan?" Anya Khawatir.
Aku mencari obat penenangku di sakuku, Nihil..
Aku hampir merosot jatuh, Anya segera menyanggah lenganku..
"Fay, lo ga kliatan lagi Baik2 aja" ucap Anya
"o..obat gue di..tas" ujarku spontan meski terbata.. Aku menyanggah tubuhku di wastafel..
"Ayo gue bawa lo ke uks dulu"
Aku menggeleng, "pliss Nya"
"Okay, okay lo tunggu kesini dan tahan" sahutnya khawatir dan gugup.. Anya segera berlari kekeas untuk mengambil obat penenangku.

Aku tak ingin siapapun itu, Stella atau Al mengambil alih tubuhku.. Aku berusaha tenang, mengatur nafasku yang tak beraturan..

Brakkk
Seseorang mendorong pintu toilet wanita dengan kasar, ntah siapa itu aku tak peduli.

4 orang wanita yang ku lihat sepertinya kakak tingkat ku di SMA ini, terlihat dari seragamnya.. Dia menatapku tajam.. Aku menatapnya masih dengan menahan kepalaku yang terasa sangat sesak.

"Jadi lo?"
Salah satu cewek itu menopang wajahku dengan tangannya.
"Cewek yang lagi caper ama Bryn?"
Mendorong tubuhku dan limbung karna yang tak stabil. Aku tidak Fokus sekelebat bayangan masa lalu mulai berputar memenuhi kepalaku..
"Sok sok an nabrak lagi, inget lo anak baru disini, dan ini peringatan buat lo"
Dia mendorongku hingga aku terjatuh, dan mereka pergi begitu saja.
Aku meringkuk menutup telingaku, dan membentur2kan kepalaku ke dinding belakangku.. Berharap suara bising itu pergi, dan bayangan-bayangan itu hilang. Tolong Fay bertahann batinku..
------
---------
Wnshshsvskskshsvvs aaaa gemesss sendiri dah

The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang