Anya Pov
Setelah kucari-cari obat milik Fay, akhirnya kutemukan di bagian tengah ransel.. Dengan terburu2 kuambil obat2 itu, dan berlari tergopoh2 ke tempat dimana Fay berada.
Sempat berpapasan dengan 4 wanita yang agak kurang menyenangkan diujung koridor tadi, aku mengendikkan bahu tak peduli, dan segera masuk ke Toilet wanita..
"Astaga Fay!!"
Aku terkejut melihatnya meringkuk dismping wastafel, dengan kepala yang dibentur2kan ke dinding, keringat dingin menghiasi wajahnya yang pucat pasi..
Segera kupeluk dia, tubuhnya benar2 dingin. ku halangi kepalanya lagi dengan tangan kiriku, tangan kananku mengusap punggungnya, berusaha menenangkannya.
Fay menggenggam erat bahuku, entahlah rasa sakitnya mungkin tak mampu diucapkan oleh kata2.."it's okay, it's okay Fay"
Aku sedikit melonggarkan pelukanku, saat sudah sedikit lebih tenang.. Kuberikan 2 macam pil itu masing2 1 butir.. Dengan gemetar dia menelan pil penenang serta pereda rasa sakit itu, dan mencoba mengatur nafas.."Gue kabarin Sierra du..."
Belum habis kalimatku, tangan Fay yg dingin menggenggam erat tanganku. Ia menggeleng memohon. Aku menghela nafas berat.
"Okay, pilihannya cuma dua, Lo istirahat di UKS, atau gue bilang ke Sierra tentang kondisi lo"
"okay, okay ukss"
jawabnya tersenggal. Aku menganguk dan memapahnya menuju UKS.Author Pov
Raka melihat sekilas Anya sedang bersama seseorang
"Heyy Anya"
Ujarnya segera menghampiri Anya.
"F..Fay?? Astaga kenapa dia pucat sekalii??" Raka terkejut melihat Anya yang memapah Fay.
"Bantuin kek, jan malah bengong!" Ujar Anya sedikit kesal, melihat Raka yang terdiam dan menghalangi jalannya. Dengan cepat ia membantu Anya memapah Fay ke Uks.Dari sudut bangunan yang berbeda mata Bara tak sengaja melihat Raka bersama 2 cewek, Anya dan Fay.. Kemudian melihat Raka membantu memapah Fay.
Astaga, Apa yang telah terjadi?
Batin Bara, dia bergegas lari ketempat mereka pergi.Di UKS
"Nya, Fay kenapa?"
Tanya Bara, spontan Anya dan Raka menoleh kesumber suara."F..Fay s..sepertinya sedang tidak fit hari ini" jawab Anya tergugup, sebernarnya ia pun bingung kenapa Fay tiba2 seperti ini, dia melihat pagi tadi Sepertinya baik-baik saja.
Apa mungkin, dia sedang memikirkan sesuatu? Atau mungkin ada kejadian yang tidak baik saat dia tak memakai make up dan softlens nya.. Ah dia sangat tidak terduga.
Batin Anya.Bara langsung masuk ke tmpat Fay beristirahat, menoleh kesana kemari mencari perawat yang biasa stay di uks
"Bu Tanianya lagi keluar Bar"
Ujar Raka yg paham gerak gerik Bara.
"Fay cuma butuh istirahat bentar, dia bilang gitu"
Tambah Anya..
Bara menghela nafas berat, menghampiri Fay dan duduk dikursi samping Fay beristirahat.. Memperhatikan Wajah pucatnya yang masih terlihat mempesona..
Gue bener2 ga nyangka dia se cantik ini... Bisik hati Rafa"gue harus keluar sebentar"
Ujar Anya tiba2
Bara menganguk.. Raka memasang wajah memelas, ia tidak ingin ditinggalkan sendiri, melihat adegan korea2..
"Gue juga ada urusan bentar, lo jagain Fay Bar, Awas aja sampe lo apa2in"
Sahut Raka.. Sambil mengikuti langkah Anya.Anya Pov
Sorry fay gue ga bisa ngapa2in lagi, selain ngehbungin Sierra..
Iya, gue ngehubungin Sierra diem2, dan nyuruh kirim apapun itu yg fay butuhkan..
Gue juga sempet dijelasin singkat sama Sierra, Fay ada trauma Bullying waktu Sd, SMP nya.. Karena dia terlalu mempesona. Alasan bullying yg benar2 tidak masuk akal..
Gue ga tau, dibalik ceria nya Fay ternyata nyimpen Luka2 yang bahkan belum sembuh..
....
KAMU SEDANG MEMBACA
The End
Romance"kamu terlalu sering kecewa karena manusia! Kamu selalu sakit karena mereka juga! Berhentilah berharap dan percaya! -(Al)- "Sudah berhenti buang-buang waktu di dunia yang rusak ini, ikuti saja permintaanku! setelah kamu mati, kamu terbebas dari sem...