Aku lelah.
Lelah pada semua hal yang terjadi.
Meski kenyataannya bukan lelah.
Tapi aku takut.
°°°
Hari ini seperti biasa semua orang tengah berbincang di kantin sekolah. Ada yang bergosip, membicarakan tugas sampai saling menghibur. Ada pula yang hanyut dalam pikiran. Jongdae contohnya.
Entah sudah berapa lama ia melamun. Meski sekelilingnya penuh dengan canda tawa, namun ia hanya terkadang memberi senyuman sebagai respon.
"Yak! Kalian tahu, saat di kelas tadi Wendy berteriak pada guru. Hahahaha."
"Hahaha, benarkah?"
"Tentu saja! Dia kira aku yang berkata 'banyak tidur' lalu dia membalasnya sambil berteriak. Hahaha."
"Hahahaha."
Baekhyun selalu saja bisa menjadi happy virus. Tidak seperti dirinya. Jongdae terkadang berpikir, apa cara yang ia lakukan dulu salah? Hingga saat ini ia malah bingung sendiri.
Flashback on
"Hey, Jongdae! Kalau kau tak bisa melakukannya maka jangan berlaga."
Jongdae tertunduk. Ia tak berani menatap lawan bicaranya.
"Jangan menunduk!" Teriak lelaki itu. "Oh, atau kau menangis? Hahaha."
Jongdae tak menangis, sungguh! Ia hanya takut menatap manik lelaki dihadapannya.
Jongdae memang sering diperlakukan seperti ini. Menjadi pesuruh dan tak pernah melawan. Jika diibaratkan, seperti anjing mungkin? Anjing yang takut pada tuannya dan akan melakukan apa yang tuannya perintahkan?
Entahlah. Jongdae sendiri sudah muak. Tapi apa daya, ia tak bisa melakukan apapun. Jongdae sendiri, tak ada yang mendukungnya atau sekedar menemaninya.
Kalian pasti tahu kan? Sebenar-benarnya kita, jika hanya sendiri pasti akan dipandang salah. Berbeda dengan mereka disana. Karena banyak sekutu, hal yang salah pun dijadikan benar. Dan yang benar akan ditentang.
Jongdae lelah. Dari sekian banyak siswa disini, kenapa hanya dia yang harus mendapat keterpurukan seperti ini?
Flashback off
"Kau kenapa Dae?" Tanya Baekhyun.
"Jongdae?"
"Yak! Jongdae?!"
Jongdae tersentak dari lamunannya. "Ada apa?"
"Kau yang ada apa? Melamun saja sedari tadi." Ujar Chanyeol.
Jongdae menatap rekannya itu dengan tatapan polos. Ia masih tak mengerti ucapan Chanyeol.
"Aish, jangan melamun. Kau terlihat seperti orang yang kerasukan saat melamun." Tambah Chanyeol lagi.
Jongdae mengerjapkan matanya. "Oh, kalau begitu aku akan ke toilet."
"Untuk apa?"
"Memanggil arwah agar merasukiku." Jawab Jongdae kemudian berlalu dari kantin.
"Yang benar saja." Baekhyun berkata sambil tertawa. Begitu pula Chanyeol. Rendah sekali selera humor mereka.
°°°
"Halo Jongdae."
"Hai kak."
"Hai Jongdae."
Jongdae hanya tersenyum membalas sapaan mereka. Ia memang berbeda sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You | KJD ✓
FanfictionHanya sebuah kisah klasik kehidupan seorang Kim Jongdae. Only one/two shot story. Mostly sad ending. ©hungrypluxie, 2019