Ada yang kangen?
Gaada ya, yaudah :(
=====°=====°=====°=====
Semua orang di dalam kelas menggerutu. Chanyeol tak menyelesaikan kalimatnya dan itu semakin membuat seisi kelas penasaran.
"Jangan bertele-tele. Cepat katakan. Jongdae kenapa?" Wendy sudah kesal melihat Chanyeol. Ingin sekali ia memukul lelaki tiang itu.
"Hari ini Jongdae tak masuk." Ucap Chanyeol.
"Ah, vokalis ku. Hari ini jadwal kelompokku dan Jongdae tampil." Gumam Seulgi.
Semua orang dalam kelas saling berbisik. Mereka merasa aneh. Biasanya Jongdae selalu masuk dan memaksakan diri meski sedang sakit. Tumben sekali hari ini.
"Itu saja?" Tanya Baekhyun sembari menaikkan sebelah alisnya.
"Tidak."
Chanyeol menggeleng. Ia kemudian duduk di kursinya. Semua pasang mata memandangnya.
"Lalu apa lagi?" Jaehyun yang sedari tadi menyimak kini ikut bertanya karena kesal.
"Hari ini, lebih tepatnya saat bel berbunyi nanti, kita ujian fisika, setelahnya matematika. Lalu aku mendengar bahwa guru seni musik mengadakan tes dadakan." Jelas Chanyeol.
"Benar-benar berita buruk. Pantas saja wajahmu suram begitu." Ucap Baekhyun. Ia menggelengkan kepalanya.
Belum genap satu menit, Baekhyun tersadar. Ia mulai meresapi kata demi kata yang Chanyeol ucapkan.
"Tunggu," Baekhyun melirih kemudian berteriak. "Yang benar saja?! Tiga pelajaran berturut-turut dengan jadwal yang bergiliran?!" Teriaknya histeris.
Semua orang memicingkan matanya. "Apa maksudmu?"
"Oh tidak?! Ini berita buruk! Aku belum belajar sama sekali!!" Wendy ikut histeris, ia kemudian menyambar tas sekolahnya dan mengeluarkan beberapa buku. Membiarkan yang lain kebingungan.
"Hey coba jelaskan, jangan panik seperti itu." Jaehyun menimpali.
"Pelajaran pertama kita fisika, lalu matematika dan seni musik. Setelah itu pelajaran olahraga." Suho menjelaskan.
"Apa?!!!"
Kelas pun kini ricuh. Tepat setelah bel berbunyi, teriakan semuanya semakin nyaring. Penderitaan mereka akan segera dimulai.
°°°
Jongin menatap wajah pucat sang kakak. Sedikit menyesali perbuatannya yang selalu terlambat. Jongin menitikkan air matanya.
"Hyung, aku minta maaf. Aku tak tahu kalau hyung--"
Belum sempat Jongin melanjutkan kalimatnya, Jongdae membuka matanya kemudian menatapnya yang tengah muram.
"H-hey, kau k-kenapa?" Tanya Jongdae lirih.
Lelaki Tan itu hanya diam memandangi lelaki di hadapannya. Tak berniat merespon.
"Aah.. jam berapa sekarang? Harusnya aku pergi sekolah." Ucap Jongdae kemudian merubah posisinya menjadi duduk.
"Jam 9 hyung. Kau harus istirahat. Apa keningmu masih terasa sakit?"
Jongdae mengangkat sebelah alisnya. Memberi isyarat bahwa dirinya tengah kebingungan.
"Memang keningku kenapa?" Tanya Jongdae polos.
Jongin lantas menepuk jidatnya. "Kau tak ingat?"
"Ingat apa?" Jongdae kembali bertanya.
"Aish! Kemarin kau pulang dengan basah kuyup! Saat ibu menyuruhku memanggilmu untuk makan malam kau tak kunjung keluar. Dan ketika aku masuk ke kamarmu, aku tak menemukanmu. Akhirnya, aku menggunakan kunci cadangan untuk membuka pintu kamar mandi dan mendapatimu yang sudah tak sadarkan diri dibawah guyuran air dingin! Kau itu kenapa?!" Jelas Jongin panjang lebar dengan nada yang terkesan membentak dan wajah sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You | KJD ✓
FanfictionHanya sebuah kisah klasik kehidupan seorang Kim Jongdae. Only one/two shot story. Mostly sad ending. ©hungrypluxie, 2019