Halooo^_^
***
Mina memegang gelas hangat berisi susu jahe dengan erat, pelan-pelan dia minum walau setelahnya kembali hanyut dalam wajah sendunya.
"Mina," Sejeong menggenggam tangan Mina namun sedetik kemudian Mina melepaskannya.
Doyoung dan Daniel menghela nafas berat. Sepertinya Mina marah, tapi tetep aja ide Sejeong buat ketemu sama Mina malem ini bukan ide yang bagus walau niatnya mau minta maaf.
Daniel tersenyum lembut menatap Mina. "Hey, dengerin dulu ya? Sejeong mau ngomong, mau minta maaf sama kamu."
Dan respon Mina hanya diam dengan mata berkaca-kacanya. Doyoung berdehem sebentar, memberi isyarat supaya Mina mengerti.
"Kenapa aku harus dengerin Sejeong?" Tanya Mina dengan suara pelan.
"Karena aku merasa punya salah sama kamu, aku gak tenang." Balas Sejeong
Alih-alih mendengarkan Sejeong, Mina malah menatap Doyoung seperti mengalihkan perhatiannya. "Doyoung, ngapain kita kesini?"
"Karena masih ada yang harus selesai diantara kalian," Doyoung menyahut dengan lembut.
"Adek bilang aku gak boleh ketemu sama Daniel lagi. Nanti kalo adek marah gimana? Aku gak mau adek sedih..."
Mina melirik Daniel. "Adek aku bilang kalo aku gak boleh ganggu Daniel lagi, katanya harus terbiasa tanpa Daniel."
"H,Haechan bilang begitu?"
Anggukan kecil Mina berikan pada Daniel, kemudian merengek minta pergi dari tempat.
"Gak salah kalo Haechan bilang gitu," sanggah Doyoung melihat raut wajah Daniel yang kecewa.
"Lo berdua udah nikah, gua harap udah bisa nentuin apa yang kedepannya bakal kalian jalanin. Main-main sama perasaan bukan lelucon, Je, Dan. Jangan mengecoh lagi—"
"Terlebih sama perasaan Mina."
Daniel mengangguk pelan. "Gua tau, tapi kan gua nikah karena—"
"Daniel," Mina memotongnya dengan cepat.
"Aku juga maunya gapapa kok kalau kamu nikah sama Sejeong. Aku mau jawab gapapa terus biar sama kayak adek, kata gapapa ternyata bisa menguatkan adek selama ini."
Tapi setelah itu mata Mina semakin memanas hingga air matanya menetes.
"Aku juga maunya gapapa," ucapnya sekali lagi.
"Semua kata-kata adek cukup buat aku ngerti, aku paham kok kalo Daniel sekarang udah gak bisa sama aku lagi. Makanya aku gak mau ketemu kamu, yang disini sakit lagi." Mina memegang dadanya sambil menangis.
"Aku selalu nangis dan itu selalu buat bunda sama adek sedih. Aku udah cukup banyak buat mereka sedih, aku gak mau lagi."
"Mina..." Sejeong memanggilnya pelan,
"Aku gapapa," sahutnya sambil menggeleng.
Mina melirik Doyoung lagi dengan mata yang sudah semakin sembab.
"Aku mau pergi, kalo kamu ga mau pergi biarin aku pergi sendiri."
Setelah itu dia berlari meninggalkan tempat yang dari tadi menjadi tempat pertemuan mereka.
Bruk.
Mina menabrak salah satu pelayan yang sedang membawa pesanan.
"M,maaf.." katanya ketakutan, namun segera berlari lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Sister✓
Fanfiction[ Sudah terbit di @Nayya_Publisher ] Dear Haechan.. Di balik kerasmu, sudah ku ketahui dari awal kalau kau memang yang terapuh. Kau yang enggan membuat luka, lalu lebih memilih tergores luka. Kau yang selalu menyesal saat gagal melindungi, padahal t...