Eps 7

10 2 0
                                    

Ketika di depan lift
"Sepertinya kamu gugup." Ucap Yuna
"Hah aku? Tidak, mana mungkin. Aku adalah pria yang pernah memiliki banyak masalah. Tidak takut pada apapun."
"Yayayaya" Yuna memencet lift ke lantai 50
Ketika sampai. Ting, klik
"Akhirnya hari baik ini terjadi." Ucap resepsionis tua dari kejauhan
"Selamat datang nomor 6. Ku kira kamu tewas dalam menjalankan misi berbintang 4 ini haha." Ucap resepsionis
"Kamu masih saja seperti itu melihat wanita, cepat atau lama kamu akan dipecat. Aku butuh pengobatan dan sekalian tolong perbarui semua data data misi ku." Ucap Yuna sambil melempar flashdisk
"Haha aku masih suka celotehanmu nomor 6. Baiklah aku akan mempersiapkan nya untuk mu." Resepsionis pergi, kemudian
"Hei Yuna, lama tidak bertemu setelah operasi distrik Asia Tenggara. Sepertinya kamu makin cantik dan semakin seksi serta ranum bentuk payudara serta bokong mu haha." Ucap Jordan yang baru saja tiba
"Tutuplah mulut mu Jordan. Kamu saat ini berada di posisi 2. Aku dengar kamu akan menjadi penguji dari bulan merah nanti. Apa benar? Kalau begitu, aku membawakan orang yang paling kuat untuk itu." Ucap Yuna sambil menunjuk dengan jempol ke arah Ace
"Hei hei apa kamu berbicara tentang ku? Hmm ini tidak nyata sama sekali bagiku. Kenapa bisa?" Tanya Ace
"Baiklah, aku bisa merasakan nya. Dia pun belum tentu dapat undangan bulan merah nanti." Ucap Jordan
"Dan sepertinya pada misi ini kamu terluka ya nomor 6 haha." Timpal Jordan
"Hanya kecelakaan, ketika dalam perjalanan ada seorang penembak jitu." Ucap Yuna
"Kamu tau? Misi Duke adalah misi bintang 4. Sepertinya kamu akan melonjak setelah ini haha."
"Baiklah, jika seperti itu aku bisa menantang mu lagi nomor 2. Baiklah aku pergi dulu ya nomor 2." Ucap Yuna
"Oh ya lagi pula aku belum menentukan tempat untuk uji coba nya nanti, aku pamit juga." Ucap Jordan
"Satu hal nomor 6. Duke adalah milikku seharusnya." Ucap Jordan
Yuna hanya memberi jari tengah nya untuk Jordan
"Haha, sampai bertemu lagi nomor 6. Sampai jumpa." Ucap Jordan
"Kelihatannya, perjalanan mu sebagai pembunuh di sini tidak akan sangat mudah hehe." Ucap Yuna ke Ace
"Hmm." Ucap Ace
Ketika masuk ruang medis
"Peralatan dengan teknologi yang tinggi, orang orang yang aneh. Aku seperti memasuki dunia yang berbeda. Sepertinya nyawaku hanya bergantung pada Yuna. Diluar sana tidak ada lagi tempat untuk ku. Sekarang aku hanya bersih keras untuk tetap hidup, dan lagi pula ada jawaban yang kuinginkan dari wanita ini dan grup dibaliknya." Ucap Ace dalam hati sembari mengingat masa lalu
"Hei, ku beri tahu kamu sedikit. Grup ini bernama Mawar Merah. Dan kita mempunyai mata uang sendiri yang bernama koin merah. Hanya berlaku di beberapa tempat tertentu dan nilai nya 1000 kali lipat dari harga rupiah tiap satu koin nya." Ucap Yuna, duduk sembari tubuhnya di masuki beberapa alat teknologi yang canggih
"Dan ketika kamu bergabung dengan Mawar Merah, tidak akan ada lagi masa lalu mu. Semua yang kamu sebut teman, keluarga, bahkan kekasih menganggap mu sudah mati." Timpal Yuna

Sengaja gue ngetik dari episode awal ampe saat ini cuma beberapa ratus kata aja, soalnya mau bikin klimaks yang mantep sama bikin kalian penasaran :v i love u all <3 Semoga kalian suka cerita ini ya.

Ratu Pembunuh VS Raja Pemimpi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang