Ten

97 45 3
                                    

Tak kunjung di angkat padahal setatusnya online.
"Malvin angkat..!"

Luna menelfon sambil berjalan mencari keberadaan Malvin.Di kelas tidak ada padahal motornya masih ada di parkiran.
"Hallo Vin!"

"Iya, kenapa?" Jawab Malvin di seberang sambungan.

"Lo dimana sekarang?"

"Gerbang belakang!"

Luna memutuskan sambungan sepihak lalu berlari menuju tempat tersebut.

"Malvin...!"

Malvin dan Dito menoleh mendengar suara Luna memanggil namanya.
"Ngapain  kesini, bakal ada tawuran bentar lagi!"

"Masuk Vin, jangan ikut!" Pinta Luna.

Malvin sedikit menunduk agar dapat menatap Luna."Gue pastiin nyokay ngak tau,Lo ngak usah khawatir dia ngamuk!"

"Masuk Vin,hargai orang yang khawatir sama Lo..!"

Malvin memegang pundak Luna.
"Temen-temen gue termasuk Natan ada di sana,gue ngak bisa tinggal diem.Gue ngak bakal kenapa-napa!"

"Vin, Lo anak kepala sekolah,jangan coreng nama Laksana,nama nyokap lo!" Ujar Luna.

Malvin  melepas pundak Luna.Kenapa Luna harus menyebut ibunya.Entah kenapa Malvin selalu gagal menahan emosi jika menyangkut nyokap nya.
"Itu tujun gue Lun!"

Mata Luna membulat tak faham

"Kenapa kaget?Ngak usah ngebacot, Elo ngak tau apa-apa tentang nyokap gue Lun! Yang Lo khawatirin cuma nama baik Laksana kan? Nama baik KETOS di depan Kepala sekolah,nama baik Lo sama angota Lo! Elo ngak khawatirin Nathan apalagi gue."

Ini kira-kira ekspresi Malvin pas tau ada tawuran ya
Kalian bebas bayangkan sesuai imajinasi masing-masing

Ini kira-kira ekspresi Malvin pas tau ada tawuran yaKalian bebas bayangkan sesuai imajinasi masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih banyak kak sudah mampir ke cerita ini semoga suka dan bisa baca sampai akhir

KOLASE FOTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang