Lima belas

83 27 12
                                    

Rindangnya taman belakang dengan pohon-pohon penghasil buah memang tempat yang pas untuk tidur.

Dari kejauhan Luna dapat melihat punggung Malvin yang terbalut kemeja putih tak berkancing dengan kaos hitam polos di bagian dalam.

Luna berjalan mendekati Malvin sambil melihat-lihat buah yang ada di sana.Taman belakang sekolah cukup luas ada banyak pohon dan buah-buahan juga ada kolam ikan dan embung di pojok sana.

Luna ikut menaiki ayunan besar itu dengan sangat hati-hati,karna tak mau membuat Malvin yang terlelap itu terbangun.

Takingin menyia-nyiakan kesempatan Luna mengambil foto Malvin yang sedang terlelap itu.
Dia memilih duduk di depan Malvin agar dapat melihat wajah cowok itu.

Malvin terlihat tenang di dalam tidurnya, mungkin Malvin kelelahan apalagi dia harus bekerja mencari uang untuk bayar kos-kosan.

Luna memainkan ponselnya sambil sesekali melirik Malvin.

Hingga dia tak menyadari sudah dua puluh menit berada di taman ini.

"Vin, bangun Vin. Seleksinya bentar lagi mulai!"

Malvin sedikit mengerang kemudian terbangun.
Dia sedikit kaget melihat Luna sudah ada di depannya sambil tersenyum.
Semoga saja tidurnya tadi tidak mangap atau ileran jangan sampai Luna ilvil melihatnya.
"Lo udah lama di sini?"

"Hampir setengah jam, mau bangunin ngak tega.Ya gue potret aja muka pelor Lo!" Tawa Luna.

Malvin ikut tersenyum, berarti sejak tadi Luna disini menemaninya tidur.
Malvin merenggangkan otot nya kemudian berdiri, mengikuti Luna yang sudah berjalan.

"Lo juga ikut seleksi Vin ?"
Tannya Luna ketika langkahnya sudah sejajar dengan Malvin.

Malvin mengangguk.
"Di paksa Dito, sebenarnya males banget.Mending gue ketempat kerja dapat uang!"

Luna mengernyitkan dahinya.
"Hari Minggu kerja?kata bang Nathan dia habis temenin Lo boxing sampai malem . Emang Lo nggak capek apa?Badanlo juga perlu istirahat!"

Malvin kembali tersenyum, kemudian memasukkan tangannya ke saku celananya."Capek bukan untuk dirasakan!"

**

Ternyata aula atas sudah ramai, Luna dan Malvin datang bersama kemudian berpisah.Malvin duduk bersama teman-temannya sedang kan Luna kedepan menaiki panggung permanen, untuk duduk bersama ketua OSIS dan angota lain.

Yang tampil pertama adalah kelas Luna.Meta, Nasya dan Ina menari sesuai alunan lagu Dance Monkey dan Rio sebagai DJ dadakannya.

Luna juga baru pertama ini melihat Meta menari.Ternyata teman barunya itu sanggup menari dengan sangat bagus.
Luna dan Malvin tertawa bersamaan ketika Dito tiba-tiba meneriaki nama Meta.

"Tepuk tangan buat XA4, kemudian kelas XA5"

Luna sudah dapat menebak,dari awal musik di putar luna sudah antusias karna ini lagu favoritnya.

Lantunan anak XA4 menyanyikan lagu berjudul SPEECHLESS by Naomi Scott

Luna juga tersenyum kearah Malvin yang memandanginya sejak tadi.

tepuk tangan untuk penampilan terakhir!"

Luna berdiri dan memegang Microfone yang diberikan Adinda.
"Hasil diskusi ini atas keputusan bersama dari kita. Yang lolos dan bisa tampil di pensi adalah XA4 XII3,XI4 ..........................dan yang terakhir XII3."

"Untuk yang akan tampil IPSI/silat kami anggap kalian lolos, mengingat tahun lalu IPSI sangat menghibur dengan atraksi yang bagus jadi saya harap kalian tampilkan yang terbaik.Tempat seleksinya ini
juga kurang memadai kalo di pakai IPSI.Selamat untuk semuanya yang sudah lolos! yang belum Lolos tahun depan ikut lagi ya!"

KOLASE FOTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang