Duapuluh

75 5 0
                                    


Kalo mau berjuang yang tegas!
Biar gue enggak ikut bingung
Berjuang atau melepas...!

-SN-

Luna lelah
Dia memang banyak mendapatkan jam kosong di sekolah hari ini,tapi tetap saja dia lelah dengan rutinitas.

Setelah sampai dirumah dia langsung mandi lalu rebahan di kasur.
Nathan mengabari akan pulang sedikit malam.

Dia hanya memandangi langit-langit kamar.

Sesekali menyalahkan hatinya. Kenapa harus menyalakan dua kobar asmara secara bersama.Lalu siapa yang akan di padamkan.

Di satu sisi dia mengagumi Rizal sejak awal,itu juga alasan kenapa ia tidak berfikir panjang dan langsung menerima tawaran menjadi KETOS.
Tapi bukannya wajar jika akan sangat gugup dan sangat senang ketika bersama orang yang sudah lama dikagumi.

Sedangkan di kobaran lain ada hati yang mulai tumbuh untuk Malvin.Bukannya Cinta berawal dari rasa benci.Tapi terkadang sulit memisahkan antara rasa iba dan Cinta,juga antara benci dan asmara.
Tapi kalo ini hanya rasa iba dengan kehidupan Malvin yang penuh masalah,kenapa dia sangat merasa sakit dan kecewa ketika Malvin mengacuhkannya.
Bukannya jika ini hanya iba ia tidak akan peduli.

Luna sampai tertidur dengan pikiran-pikiran yang di buat oleh hatinya.Setidaknya Luna percaya pilihannya nanti adalah yang terbaik dan jika mencinta hanya untuk terluka lebih baik cukup sampai di sini kan...?
Entah seperti tidak!

****

"Kopinya udah di siapin tuh! Gue mau mandi!" Ujar Nathan yang sudah mengalungkan handuk di lehernya.

Malvin mengecek notifikasi di hp-nya kemudian keluar dari kamar milik Nathan itu.

Ketika keluar kamar Malvin di sapa oleh pembantu rumah tangga yang menawarkan kopinya untuk di antarkan ke kamar Nathan.

"Ngak usah mbk...!Mmm..Luna ada ngk?"

"Non Luna ada di kamar,tadi saya di minta bangunin kalo sudah jam makan malam!" Jelas pembantu rumah Luna.

"Biar saya aja!saya pacarnya!"

Pembantu Luna mengiyakan lalu turun menuju lantai bawah.

Dengan ragu Malvin masuk kekamar besar serba putih itu.
Bahkan ketika tidur saja tetap terlihat sangat cantik.

Memang di setiap pertemuannya dengan Luna gadis itu sering melihatnya tertidur.
Mulai tidur di koskosan, dikamar Malvin dan tidur di ayunan taman sekolah.Bukankah itu kebetulan yang manis?

"Lun..!"ujarnya mengguncang pelan tangan Luna.

Luna bukan modelan tidur kebo yang bakal sulit di bangunkan jadi satu koncangan saja dia akan terbangun.

"Hemmm"Luna melihat sekeliling.
"Loh Vin!"

"Apa? cepetan bangun!"decak malvin sambil terkekeh.
"Dasar kebo!"bohongnya.
Sengaja agar bisa mengejek gadis itu.

Luna ikut tersenyum,tak habis pikir dengan Malvin.
"Jangan gini dong! Kalo berjuang jangan setengah-setegah kalo mau nyerah juga ngk-papa"

Malvin tersentak,anday Luna tau semua tidak semudah yang ia kira."Gimana?" sial dia gugup.

Helaan berat gadis itu seakan berusaha mengumpulkan tenaga.
"Yang tegas! Biar gue ngak ikut bingung bertahan apa melepas!" Luna tersenyum keluh lalu memalingkan wajah.

Terimakasih sudah mampir membaca:) semoga suka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KOLASE FOTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang