3.naik level!

1.7K 204 11
                                    

"Sepertinya kita akan berpesta malam ini." ucap Neil.

Keduanya kemudian berjalan masuk ke desa, membawa buruan mereka ke pusat desa.

Segera, para penduduk desa berkerumun di sana, menyaksikan gundukan kecil dari mayat kelinci bertanduk.

"Hasil perburuan yang banyak."

"Kerja bagus Neil, kita bisa berpesta malam ini."

"Ini sungguh daging yang banyak."

Ucapan demi ucapan terdengar dari para penduduk desa, mereka kagum dengan banyaknya hasil buruan Neil hari ini, ini dua kali lipat lebih banyak dari biasanya.

"Itu bukan aku sepenuhnya, Kara telah membantuku juga." ucap Neil.

Mendengar ucapan Neil, Kara segera berbicara dan mengalihkan semuanya.

"Apa? Aku hanya belajar berburu dengan Neil, dia yang memburu sebagian besarnya." ucap Kara.

"Sudah kuduga, Neil pasti yang telah berburu sebanyak ini."

Neil hanya bisa menggaruk kepalanya dan pasrah pada pujian warga desa, sementara itu, Kara berpura-pura memandang langit dengan tenang.

Segera, malam datang. Para penduduk menyalakan api besar di tengah desa dan memanggang daging kelinci bertanduk.

Suasana begitu meriah dan ramai, banyak anak kecil yang tidak sabar untuk segera memakan daging kelinci yang ada.

Ini membuat kepala desa dan memarahi mereka.

"Bocah kecil! Sana pergi bermain! Jangan ganggu orang yang sedang memasak!" ucap kepala desa dengan marah.

Dirinya mengangkat tongkat kayu, membuat para anak kecil berlari dan tertawa.

"Dasar anak anak.." gumam sang kepala desa sembari menggeleng ringan.

Sementara itu, Neil terus berjaga di gerbang desa. Ini membuat Kara penasaran dan mendatanginya.

"Mengapa kamu disini? Bergabunglah dengan pestanya." ucap Kara.

"Tidak, aku tidak bisa. Aku harus berjaga disini dan memastikan setiap orang aman." ucap Neil.

"Jika begitu, mengapa tidak meminta penduduk lain juga berjaga?" tanya Kara.

"Itu tidak mungkin, mereka sudah seharian lelah di ladang, tidak ada diantara mereka yang memiliki kemampuan bertarung.

Dan para pemuda itu, sesekali akan membantuku juga. Kenapa kamu tidak bergabung dengan mereka?" Neil memandang Kara yang ada di sampingnya.

"Ya, aku sedang merindukan tempat asalku, dengan melihat bintang, kerinduanku bisa sedikit berkurang." ucap Kara.

Neil teringat jika Kara belum menceritakan apapun tentang tempat asalnya, sehingga ia kemudian bertanya.

"Seperti apa tempat asalmu?" tanya Neil.

"Tempat asalku adalah tempat yang indah, ada begitu banyak orang yang berbeda dan hidup berdampingan.

Tempat yang di penuhi alam yang indah, makanan lezat, dan maauh banyak yang lainnya. Ah, aku merindukannya." ucap Kara.

"Sepertinya tempat asalmu adalah tempat yang luar biasa ya?" Neil juga memandang ke atas.

Keduanya bercerita hingga beberapa lama, dan keduanya akhirnya menyadari jika semua kelinci sudah matang.

Keduanya lalu bergabung dengan pesta yang ada, memakan kelinci bakar yang lezat dan lembut dengan lahap.

Semua penduduk merasa perut mereka bahagia, perut mereka begitu kenyang, pesta malam ini sungguh luar biasa.

Throne For The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang