Angin berhembus ketika pedang besar diayunkan, memancarkan rasa dingin kepada Neil dan Kara.
Deng!
Pedang besar menghantam Neil dengan kuat, membuat pedang yang dirinya dan pegangnya terlempar beberapa jauhnya.
"Urgh.."
Neil merasakan sakit luar biasa di dadanya saat mencoba berdiri dengan kekuatannya.
Sementara itu, sang pemimpin bandit tersenyum jahat dan mengayunkan pedangnya lagi menuju Kara.
Deng!
Kara berhasil menangkisnya, namun dirinya terdorong mundur beberapa langkah dan merasakan kebas di tangannya.
"Kekuatannya luar biasa!" Kara memandang pedang besar yang berada di hadapannya, mengancam untuk menembus lehernya sewaktu-waktu.
"Hahaha! Menarik, kamu bisa bertahan dari seranganku. Mari kita lihat, berapa yang bisa kamu tahan?" sang pemimpin bandit menarik pedang besarnya, mengayunkan kembali ke arah Kara.
Kedua pedang kembali berbenturan beberapa kali, meski kekuatan Kara berada di tingkat yang sama dengan sang pemimpin bandit, perbedaan berat pedang membuat Kara terdesak.
"Jika aku terlalu lama bertarung, aku akan di rugikan." Kara bergumam dan memandang serangan sang pemimpin bandit.
Akhirnya, Kara menemukan kesempatan untuk menyerang sang pemimpin bandit. Segera, serangan Kara lancarkan.
Srep...
Pedang mengiris lengan kiri sang pemimpin bandit, membuatnya kehilangan kekuatan di tangan kiri, hanya tangan kanan yang tersisa untuk memegang pedang besar.
"Kurang ajar!" sang pemimpin bandit mengayunkan pedang besarnya secara horizontal.
Kara menunduk, menghindari serangan pedang besar itu dan segera menebas kepala sang pemimpin bandit.
"Ding! Membunuh pemimpin bandit! Exp +1000!"
"Apa? Hanya 1000? Yah, ini jugu lumayan." gumam Kara.
[Name :Kara
Ras :Human
Gender:male
Age :17
Job :-Hp :2000/2000
Mp :680/680
Level:19(100/1900)Str :40
Dex:40
Int :34Sisa poin statistik:0]
Kara menghampiri Neil yang masih berjuang bangkit, terlihat raut wajahnya menahan rasa sakit yang luar biasa.
"Mari kubantu." Kara memapahnya menuju ke kereta kuda, membaringkannya dengan tenang.
"Apa kamu tidak apa-apa?" Kara menghampiri si pria gemuk itu.
Si pria gemuk terkejut, dirinya memandang pemuda di hadapannya dan segera menjawab.
"Ah? Ya, aku baik baik saja." jawab si pria gendut.
"Kalau begitu, jalankan keretamu." ucap Kara.
Sang pria gendut mengerti, dirinya segera duduk di kereta kudanya, sementara kara mengikat kereta kuda milik Neil ke bagian belakang kereta kuda si pria gendut dan duduk di sampingnya.
"Jalankan." ucap Kara.
Kereta berjalan menyusuri jalan setapak, dengan membunuh para bandit itu Kara berhasil mendapatkan 6 pedang ringan dan 1 pedang besar.
"Ah, kamu sangat hebat, mengalahkan gerombolan bandit itu dengan mudah, sungguh luar biasa." sang pria gendut berkata.
"Terimakasih, kenapa kamu tidak menyewa orang untuk mengawalmu?" tanya Kara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Throne For The King
FantasyKara, seorang pemuda biasa, di pindahkan oleh dewa ke sebuah dunia baru, Garashur. Dunia yang berisi Sihir, dan monster. Bukan untuk menjadi seorang pahlawan, hanya untuk menjalani kehidupan baru sesuka hatinya. "Pahlawan? Raja iblis? Protagonis? An...