"Baiklah, kamu bisa ikut kami besok pagi menuju ke kota." ucap Neil.
"Uhm." Kara mengangguk tanda setuju.
Keduanya lalu tidur dengan nyenyak di rumah. Siapa yang menjaga desa malam ini? Yang menjaga adalah beberapa pria dari desa.
Malam yang hening dan sunyi menghiasi malam mereka yang panjang.
...
Keesokan harinya..
Seperti yang di janjikan, mereka akan berangkat menuju ke kota Grinston, kota Grinston terletak di utara desa Cornis dan berjarak sekitar 10 km.
Neil kemudian bersiap-siap, dirinya menyiapkan kereta kuda yang akan membawa mereka menuju ke kota Grinston.
"Hei, apakah kamu sudah siap?" teriak Neil.
Di dalam rumah, Kara baru saja selesai membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya. Dirinya kemudian berjalan menuju ke arah Neil.
"Ya, aku sudah siap." jawab Kara.
"Kalau begitu, naiklah." ucap Neil.
Kara kemudian naik dan duduk di sebelah Neil, kereta kuda perlahan berjalan menyusuri jalanan setapak.
Di bagian belakang, mereka membawa banyak daging kelinci bertanduk, itu adalah hasil buruan Kara kemarin.
"Kenapa daging-daging kelinci ini di bawa?" tanya Kara.
"Kami akan menjualnya dan membeli barang barang yang kami perlukan." jawab Neil.
Keduanya berbincang sepanjang perjalanan menuju ke kota grinston. Kara menceritakan tempat asalnya, yang membuat Neil terkesima.
"Sungguh, tempat yang indah. Aku harap, aku bisa berkunjung ke tempat asalmu." ucap Neil.
'Itu sepertinya tidak mungkin kawan, aku berasal dari bumi.' pikir Kara sembari tersenyum kepada Neil.
Keduanya terus berjalan menuju ke tempat yang mereka tuju. Tak di sangka, mereka bertemu sebuah kereta kuda lainnya yang berhenti.
"Kenapa mereka berhenti?" Kara dan Neil memerhatikan kereta kuda di hadapan mereka.
Terlihat, kereta kuda itu di kelilingi oleh beberapa pria berbadan kekar dan memiliki seringai jahat di wajah mereka.
"Sepertinya pria itu dalam kesulitan." Neil kemudian memacu kereta kuda mendekati ke arah kereta kuda tersebut.
"Hehehe.. Serahkan barang barangmu, dan aku akan membiarkanmu pergi." ucap seorang bandit.
"Hehehe, kita akan kaya bos, lihat betapa banyak harta si gendut itu." ucap bandit lainnya.
"Malam ini, aku akan pergi dan menghibur diriku sampai puas, hahaha!" ucap bandit lainnya.
Ada sekitar 7 bandit yang mengelilingi kereta kuda itu, dengan pedang panjang serta pakaian hitam mereka.
"Lihat bos, ada kereta kuda lainnya. Dan itu membawa banyak daging." satu bandit menyadari kedatangan kereta kuda Kara dan menunjukkan jarinya.
Pria yang mereka sebut bos, memiliki tubuh yang lebih kekar serta pedang besar menggantung di punggungnya. Dengan bekas luka besar di dadanya, membuat kesan ganas pada pria itu.
"Hehehe, kita akan berpesta malam ini, Jarah mereka!" ucap sang bos, dirinya kemudian mengambil pedang besar miliknya dan mengayunkannya dengan kuat.
"Itu bandit, kita harus menolong pria itu." ucap Neil, segera dirinya melompat dari kereta kuda dan mengacungkan pedang miliknya.
Melihat ini, kara mengikutinya dan mengacungkan pedangnya, ia lalu berdiri di samping Neil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Throne For The King
FantasyKara, seorang pemuda biasa, di pindahkan oleh dewa ke sebuah dunia baru, Garashur. Dunia yang berisi Sihir, dan monster. Bukan untuk menjadi seorang pahlawan, hanya untuk menjalani kehidupan baru sesuka hatinya. "Pahlawan? Raja iblis? Protagonis? An...