Malam yang dingin berlalu, kedua penjaga yang sudah mabuk berat, berjaga sembari mengantuk di sisi gerbang.
Bulan yang berada tinggi di atas kepala mereka, mengeluarkan sinar redup, dan tertutup oleh awan hitam.
Lebih dari 300 goblin bersembunyi di tengah malam, mengintai ke arah tembok kota.
Diantara mereka, satu goblin memiliki penampilan yang berbeda dari lainnya.
Mengenakan pakaian rami kasar, dan memegang pedang panjang yang berkilau. Di atas kepalanya, terdapat bulu-bulu hewan yang di bentuk seperti penutup kepala.
"Gi!" si goblin tersebut berteriak.
Melihat penjagaan kota yang longgar, segera, mereka menyerbu ke arah gerbang.
300 goblin menyerang dan datang seperti air bah, menerobos masuk ke dalam kota.
Dua penjaga yang mabuk di bawah, segera terbunuh oleh gerombolan goblin itu.
"Serangan! Serangan goblin!" seorang penjaga yang berada di atas tembok, melihat sejumlah besar goblin dan berteriak.
Dirinya berlari menuju ke arah menara pengawas, membunyikan lonceng peringatan berulang ulang.
Gerombolan goblin membakar banyak bangunan dan membunuh banyak warga kota yang tertidur maupun kalang kabut karena mendengar lonceng.
Sekitar 30 penjaga yang berpatroli segera bergegas, untuk menghentikan mereka dari membunuh lebih banyak warga.
Namun,perbedaan jumlah yang terlalu besar membuat mereka hanya mampu menahan para goblin dalam waktu singkat.
Setengah dari mereka terbunuh dalam beberapa menit, dan yang tersisa mengalami luka-luka.
Barak tentara yang cukup jauh, segera mengirimkan bantuan, sekitar 200 tentara mereka kirimkan segera ke gerbang utama.
Sementara itu, Kara yang hendak beristirahat di penginapan, mendengar suara keras bel yang berdenting.
Ding ding ding...
Lonceng besar terus berdenting, di kejauhan, nampak ratusan prajurit bergerak menuju ke suatu tempat.
Kara segera bangkit dan membawa pedang di punggung, ia berjalan menuju ke gerbang utama kota.
Betapa terkejutnya ia saat berada di sana, banyak bangunan terbakar hebat dan banyak penduduk di bunuh dengan kejam, darah mengalir dengan deras membentuk genangan darah.
Bahkan, anak kecil juga di bunuh oleh kawanan goblin ini. Melihat ini, Kara merasa marah. Segera, ia mengangkat pedang miliknya, mengayunkannya ke arah goblin yang mendekat.
Swing..
Satu kepala hijau melayang di udara dan menggelinding di tanah. Segera, puluhan goblin berjalan ke arah Kara dengan tatapan ganas mereka.
"Gi!"
Kara menebas setiap goblin yang mendekat ke arahnya dan terus melaju ke depan.
Deringan sistem terus menyala di pikirannya, membuat gelombang suara yang menyenangkan.
"Ding! Membunuh goblin! Exp +100!"
"Ding! Membunuh goblin! Exp +100!"
"Ding! Membunuh goblin! Exp +100!"
"Ding! Membunuh goblin! Exp +100!"
...
"Ding! Selamat telah naik level! Level saat ini 23!"
[Name :Kara
Ras :Human
Gender:male
Age :17
Job :-Hp :2300/2300
Mp :680/680
Level:21(0/2100)
KAMU SEDANG MEMBACA
Throne For The King
FantasyKara, seorang pemuda biasa, di pindahkan oleh dewa ke sebuah dunia baru, Garashur. Dunia yang berisi Sihir, dan monster. Bukan untuk menjadi seorang pahlawan, hanya untuk menjalani kehidupan baru sesuka hatinya. "Pahlawan? Raja iblis? Protagonis? An...