11.menuju ibukota kerajaan

1.3K 160 0
                                    

Dalam waktu singkat, seluruh monster yangberjumpah setidaknya 50 monster, terbunuh oleh bayangan yang tidak mereka kenal.

"Apa yang terjadi?"

"Siapkan diri kalian! Ada musuh lain!"

Seluruh penjaga menjadi tegang, melihat 50 monster yang menekan mereka, terbunuh mengenaskan oleh bayangan itu.

"Apa?!" kedua prajurit yang mengawal Kara merasa terkejut, mereka baru saja sampai di sekitar para penjaga dan melihat seluruh monster terbunuh.

"Ini kekuatan tuan muda?!" keduanya setengah mati melihatnya, cepat dan juga mematikan.

Kita bukan tandingan tuan muda, begitulah pikiran keduanya. Sementara itu, sang kapten penjaga berteriak.

"Tenanglah!" ucapnya meski merasa terancam.

Meski sang kapten tidak akan kalah dalam kecepatan, ia merasa seluruh bawahannya akan mati dalam sekejap jika di serang bayangan itu.

Selain itu, ada nona muda yang harus mereka jaga di dalam kereta kuda.

"Tenanglah tuan-tuan, itu adalah tuan muda kami, dia yang telah membantu kalian." ucap salah seorang prajurit.

"Tuan muda?" sang kapten merasa aneh ketika mereka mengatakannya.

"Tuan muda? Anak bangsawan mana yang punya kekuatan seperti itu?" pikirnya.

"Apakah tuan tuan baik baik saja?" tanya sang prajurit.

"Ya, kami baik baik saja, terimakasih bantuannya." ucap sang kapten.

"Tuan, bagaimana jika kita berjalan bersama, tentu itu akan lebih aman." ucap sang penjaga.

"Ya, itu akan baik, kita akan bergerak bersama." ucap sang kapten.

Kereta kuda berjalan kembali, melanjutkan perjalanan menuju ibukota.

Di dalam kereta kuda, dua orang terlihat duduk berhadapan, satu seorang gadia muda yang cantik, dengan pakaian putihnya yang indah.

Sementara satu lagi adalah pria paruh baya berzirah, itu adalah sang kapten penjaga.

"Bagaimana keadaannya Karl?" tanya si wanita muda.

"Tuan putri, seorang tuan muda telah membantu kita melawan monster itu, keadaan sudah aman, kita bisa melanjutkan perjalanan ke ibukota." ucap Karl.

"Tuan muda? Bisakah aku bertemu dengannya?" tanya sang putri.

"Akan saya sampaikan tuan putri." ucap Karl.

Karl keluar dari kereta kuda dan menghampiri kereta kuda Kara, dirinya kemudian berbicara kepada kedua prajurit itu.

"Tolong beritahukan kepada tuan muda, nona muda kami ingin bertemu." ucap Karl.

"Baik, akan kami beritahukan." ucap sang prajurit.

Karl lalu kembali kedalam kereta, sementara itu ketika sang prajurit hendak menyampaikannya, mereka mekihat jika Kara sedang tidur dengan nyenyak.

"Tuan muda sedang tidur, apa yang harus kita sampaikan?" tanya prajurit 1.

"Sampaikan kepada mereka, tuan muda tidak bisa menemui mereka." ucap prajurit 2.

Sang prajurit kemudian menyampaikannya kepada Karl, dan di dalam kereta, sang putri mendengarnya, membuatnya merasa sedih.

"Begitu ya? Tak apa, mungkin aku bisa bertemu dengannya nanti." ucap sang tuan putri.

Karl mengamati jika kereta kuda yang mereka tunggangi terasa begitu mengenalnya. Dan ia mrnyadari jika kereta kuda itu adalah kereta kuda militer yang biasa digunakan kalten militer.

Throne For The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang