SIM 6 [ Revisi ]

38 19 1
                                    

Ting nong!

Tasya langsung memencet bel kamar tersebut. Sejujurnya tasya tidak tau alamat ini milik siapa, dan entah kamar siapa yang saat ini ia ganggu.

Namun ia tidak ingin mendapatkan masalah hanya karna hal sepele.

Ceklek.

Tiba tiba saja pintu kamar tersebut terbuka dan menampilkan seorang cowo dengan celana jogger warna abu abu lalu di padukan dengan kaos hitam. Ternyata cowok tersebut adalah gerald.

Astaga. Tasya semakin tidak mengerti sekarang. Untuk apa gerald memberikan alamat apart nya pada tasya. Tasya masih dalam posisi menganga dan terkejut.

"Masuk"

Tasya langsung masuk dan melihat kedalam yang ternyata bersih, rapih, wangi, dan emm nyaman tentu nya. Wangi nya juga membuat hati tenang.

Tasya melihat ke sekeliling dan menatap satu bingkai kecil yang ada di atas bufet sebuah foto anak kecil yang sangat ceria. Saat tangan tasya terulur ucapan gerald membuat tasya berbalik.

"Jangan sentuh!" Ucap gerald yang mulai mendekat ke arah tasya.

"Saya suruh kamu kesini bukan untuk melihat lihat" ucap gerald.

"Terus ngapain gue disini?" Ketus tasya sambil melihat kedua tangan nya.

Lalu gerald menggunakan lirikan mata nya untuk menunjuk satu objek yang ada disudut ruangan. Tasya melihat arah pandang gerald yang ternyata ke arah setumpuk pakaian kotor.

Sedangkan tasya mengangkat sebelah alis nya tidak mengerti.

"Hubungan sama gue?" Tanya tasya.

"Cuci"

" w-what's? Are you kidding ?" Tanya tasya

"According to you?" Tanya gerald kembali dengan kedua tangan masuk kedalam saku.

"Gila! Gue mau pulang sekarang" ucap tasya lalu ia menuju pintu.

Sedangkan gerald tidak menghalangi nya melainkan ua hanya duduk di sofa nya yang nyaman. Sambil menatap datar ke arah tasya yang kebingungan karna tidak bisa membuka pintu.

"Apa saya lupa memberitahu kamu? Jika pintu itu tidak bisa di buka oleh orang lain selain saya" ucap gerald. Berhasil membuat tasya berbalik dan mendelik tajam.

"Kamu bisa pulang jika hukuman pertama sudah di jalan kan" ujar gerald lalu jalan masuk ke dalam kamar.

"Tempat cuci ada di sebelah kiri kamu, semua sudah lengkap disana. Dan.. selamat bekerja"

Ceklek.

Setelah mengucapkan itu gerald langsung masuk kedalam kamar dan menutup pintu nya. Meninggalkan tasya yang geram. Lalu ia berjalan ke sudut ruangan dan mengambil secara kasar semua pakaian kotor itu. Dan membawa nya ke tempat cuci.

Untung saja gerald memiliki mesin cuci jadi ia tidak terlalu capek.
Langsung saja tasya masukkan semua pakaian itu ke dalam mesin dan tidak lupa menumpahkan deterjen. Setelah itu baru ia jalan kan mesin nya.

She Is Mine || [ On Going ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang