Tasya terus menyapu dan membersihkan ruangan yang tidak terlalu kecil itu.
Dengan tangan memegang sapu, lalu sebuah lap yang bersandar di bahu nya bahkan saat ini dia sudah cocok menjadi pembantu.
Saat ia sedang membuang bekas mereka makan, sebuah ponsel berdering tasya sontak mengambil ponsel nya namun ternyata bukan milik nya yang bunyi.
Ia menoleh ke segala arah ternyata itu ponsel gerald.
Tasya melihat sekilas siapa yang telfon dan terpampang lah nama tora disitu. Ia mengambil ponsel itu namun tangan nya tidak sengaja menggeser tombol hijau membuat tasya panik.
"Aduhh.." ucap nya namun tidak ada suara.
"Halo ger bisa ke markas sekarang? Ini gawat darurat! Mereka udah cari masalah"
"Halo.."
"Ger lo denger gak?"
Tasya tidak bergeming ia masih diam mendengar ucapan tora, tiba tiba saja gerald muncul dan melihat tasya yang sedang memegang ponsel nya.
"Sini in ponsel saya" Tanya gerald. Membuat tasya mati kutu. Lalu gerald ambil ponsel nya dari tangan tasya saat dilihat ternyata tora sedang menelfon.
Gerald menatap datar tasya, sedangkan tasya mencoba untuk tenang. Dan memegang erat sapu yang ada di tangan nya.
"Halo"
"Cepet ke markas!"
"Hm"
Tut.
Gerald langsung mematikan ponsel nya se pihak. Membuat orang yang di sebrang mengumpat.
"Lo- lo jangan salah paham dulu. Tadi ponsel lo bunyi pas gue ambil ga sengaja ke geser" jelas tasya tanpa menatap mata gerald.
"Selesaikan hukuman seperti biasa lalu pulang." lalu gerald keluar tidak lupa mengambil kunci motor sport nya.
Tasya hanya melihat kepergian gerald yang seperti tergesah gesah.
"Sebener nya dia itu siapa sih? Kenapa lagi lagi tora laporan sama dia ada suatu hal yang gawat darurat malah" ucap tasya sambil memegang dagu nya.
"Lebih baik hari ini gue gak pulang" lalu tasya kembali mengerjakan hujuman nya.
Di tempat lain gerald sudah memasuki markas mereka dan sudah banyak anggota Vandalas yang datang berkumpul dengan anggota yang 250 orang. Dengan kompak memakai jaket berbordir tulisan Vandalas di bagian belakang serta aksen tengkorak yang ada di dada sebelah kiri.
Mereka semua rata rata sekolah di sma garuda hanya sekitar 75 orang orang luar.
"Kenapa lo ga jawab omongan gue tadi?" Tanya tora.
"Ngomong apa aja tadi?" Tanya gerald.
"Gue bilang lo ke markas sekarang karna ini udah gawat, masalah nya mereka udah cari masalah" ucap tora. Gerald diam dalam hati ia berfikir 'jadi dia tau'.
"Jelasin"
"Orlando terang terangan ngajakin war Vandalas ger, gue ketemu dia sama rombongan nya. Untung aja gue gak habis tadi" ucap tora.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Mine || [ On Going ]
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Bagaimana jadinya jika gadis cantik yang bernama tasya afifa pratama mendapatkan hukuman yang tidak masuk akal karna kesalahan yang tidak masuk akal pula? Yang mengakibatkan diri nya semakin lama harus terjerumus keduni...