Don't forget to vote and comment!😅
.
.
.
.
.
.
DON'T BE SIDERS PLEASE!
———————————————————————Welcome to My Cage
Setelah hari kelam dimana 'segel' tubuh Jongin direnggut oleh Sehun, lelaki manis itu seperti tidak tahu apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Dirinya seakan berada di awang-awang, enggan untuk sekalipun membuka kedua bola matanya.
Rasanya ingin mati saja, menghilang dari permukaan bumi ini.
Tetapi lelaki manis itu memaksakan tubuhnya, dirinya harus bangun. Dirinya tidak bisa terpuruk seperti ini. Kalau bisa, dirinya harus bisa berusaha melepaskan diri dari jeratan lelaki iblis itu.
Tahu-tahu dirinya sudah tidak berada di ruangan mewah sialan kemarin. Dirinya juga tidak tahu dia sedang berada dimana. Entahlah, yang di rasakannya sekarang hanyalah kehangatan yang melingkupi tubuhnya. Seakan ada sosok yang merengkuh tubuhnya dengan kehangatan.
Nyaman sekali.
Tidak ingin kehilangan sumber kehangatan itu, Jongin semakin mengeratkan pelukannya di sumber hangat itu, menyamankan tubuhnya senyaman mungkin.
"Hangat~ Jangan pergi, kumohon.." Racaunya.
Tanpa di sadarinya sang 'sumber kehangatan' tersebut tersenyum melihat tingkah dan ucapannya barusan. Sama seperti Jongin, sosok sumber hangat itu juga semakin menyamankan posisinya.
"Aku disini sayang, selamanya menghangatkanmu."
•*•*•*•
Tampak tidur nyenyak lelaki manis itu sedikit terusik karena sentuhan-sentuhan ringan yang menyentuh beberapa bagian tubuhnya. Sentuhan itu kini sedang menyentuh bagian punggungnya, mengelusnya dengan lembut. Harusnya dia merasa nyaman, tapi entah kenapa dirinya justru terusik.
Dapat dilihat dari penglihatannya sebuah ruangan mewah, namun tidak terlalu besar. Dirinya masih enggan untuk bergerak, tubuhnya masih ingin dilingkupi oleh rasa kehangatan itu.
Ah, ternyata dirinya selama ini tidur di kursi. Jongin semakin mengedarkan pandangannya, rasa ingin tahunya sangat besar terhadap tempat ini. Dimanakah dia berada?
Seketika kedua bola matanya membola saat melihat sebuah jendela kecil di ruangan itu. Iya, jendela. Tetapi jendela itu menampakkan pemandangan awan-awan yang seakan melintasi jendela kecil itu. Tak lupa langit biru juga menampakkan dirinya.
Tunggu, kenapa dirinya seperti di sebuah pesawat?
Ah, sepertinya Sehun membawanya pulang dari Shanghai. Tapi kenapa sepi sekali? Dimana semua penumpang? Rentetan pertanyaan pun muncul di benaknya.
"Sudah bangun hm?"
Sebuah suara menginterupsi lamunan Jongin. Dia tahu sekali siapa pemilik suara dingin itu. Ah sial, apa dirinya juga sedang berada di dalam rengkuhan iblis itu?
"S-sehun.."
Jongin mendongak, benar saja, wajah tampan dan raut tegas milik Sehun terpampang di pandangan matanya.
Lelaki pucat itu menunduk, "Tidurlah kembali, perjalanan masih panjang."
"A-aku sudah tidak mengantuk lagi. B-bolehkah aku duduk di bangku lain saja..?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
Fanfiction[18+] Cinta yang teramat besar telah dibutakan oleh obsesi yang tak kalah besar juga. Kini, Jongin harus menanggung kemurkaan dan pembalasan dendam Sehun terhadap dirinya. Do you know how much i want you, Kim Jongin? -Oh Sehun It's HunKai with Top!S...