9. Punishment II [M]

15.8K 648 162
                                    

Don't forget to vote and comment!😅
.
.
.
.
.
.
DON'T BE SIDERS PLEASE!
———————————————————————

Punishment II
Warn! Full scene🔞

"Anghh Sehun ampun!" Sehun benar-benar menggempur lubang Jongin. Tubuh langsing yang sedikit melayang di udara itu terhentak-hentak akibat tumbukan penis Sehun yang sangat cepat, keluar masuk di lubang sempit tersebut.

Wajah manisnya sudah tak terkontrol lagi, bibir tebal merahnya terus-terusan terbuka mengeluarkan desahan indah. Mata sayunya menambah tingkat keseksiannya menjadi semakin tinggi, membuat si pucat semakin bersemangat menggagahi si manis. Keringat dan peluh berlomba untuk mencucurkan diri di tubuh tan coklat itu.

Tak lupa dengan bercak-bercak merah dan bekas garis melintang berwarna merah di tubuh Jongin. Bekas kissmark dan cambukan di tubuh indah itu. Pantat sekalnya juga menjadi korban tamparan dan cambukan dari Sehun.

Oh Sehun benar-benar mengerikan.

"Nghh.. Ahh Sehunhh pelan!" Sehun tidak peduli, bahkan tak menggubris permintaan maupun permohonan Jongin. Lelaki pucat itu hanya fokus terhadap penuntasan hasratnya di tubuh indah itu.

Jongin rasanya ingin menangis saja. Jujur saja ini nikmat. Namun rasanya entah kemana harga dirinya pergi. Dirinya diperlakukan layaknya binatang oleh Sehun.

"Nyaaahh!" Cairan lahar putih kembali keluar untuk yang entah berapa kalinya dari penisnya. Tubuhnya lemas, penis mungilnya tiada hentinya mengeluarkan cairan sperma.

Selagi penisnya masih mengucurkan sperma, penis Sehun pun tak henti menumbuk lubangnya, sama sekali tidak memberikan waktu Jongin untuk menikmati orgasmenya.

"Ahh S-sehun sebentar.. Anghh~"

Sehun diam saja, lagi-lagi tidak menggubris ucapan maupun permohonan Jongin. Lelaki pucat itu justru mempercepat gerakan penisnya.

"Fuck Jongin, ahh kau terlalu nikmat."

Sehun memejamkan matanya, lalu semakin mempercepat tumbukan penisnya di lubang sempit itu. Sepertinya sebentar lagi dirinya akan orgasme. Lelaki pucat itu mendekap tubuh langsing yang terhentak-hentak di udara, lalu menumbuk prostat si manis dengan semakin cepat.

"C-cumhh.." Sama seperti Sehun, Jongin akan kembali orgasme.

Sehun langsung meraih penis mungil yang basah dan lengket akan cairan precum itu, membantu Jongin untuk mendapatkan orgasmenya.

"Anghh Sehun!"

"Jonginhh!"

Keduanya memejamkan mata, saling menikmati orgasme yang baru saja dirasakan. Sehun melepaskan dekapannya dari tubuh Jongin. Otomatis tubuh lemas yang menggantung itu lunglai, walaupun masih dalam keadaan melayang.

Kepala Jongin terjatuh mendonga. Matanya tertutup dengan bibir yang terbuka, bahkan lidahnya sedikit terjulur keluar. Dadanya naik turun menandakan nafasnya yang belum begitu teratur. Tubuh tan coklatnya mengkilat akibat keringat yang terus bercucuran.

Tiba-tiba ada sebuah pil yang terlempar kedalam lidahnya dan air yang meluncur bebas masuk ke mulutnya, yang otomatis membuat pil itu ikut masuk ke dalam tenggorokkannya.

Jongin ingin muntah rasanya, namun sebuah tangan kekar menahan pipinya untuk terus menelan air dan pil tersebut.

"Telan sampai habis."

ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang