O3 : Si Mulut Pedas

2.4K 260 74
                                    

Hai!
Selamat pagi, peeps
Mungkin akan update kaya biasa, karena diriku sudah mulai senggang lagi.
Happy reading!♡

"Jadi tanda kebiruan lo ini bukan karena habis main, kan?" tanya Tama sekali lagi untuk memastikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi tanda kebiruan lo ini bukan karena habis main, kan?" tanya Tama sekali lagi untuk memastikan. Jayline yang tengah menyender dikasur gadis itu menggeleng. "Ya enggaklah, walaupun hubungan kita gini, dia gak pernah rusak gue."

Tama menghela nafasnya. "Bersyukur deh, gue belum mau jadi tante buat anak lu nanti," ucapnya blak-blakan.

"Gila lo, gue juga belum mau jadi ibu."

"Kan lo udah bakat jadi seorang ibu, walaupun Taeyong gue lihat gak terlalu cocok."

Jayline berdecih, temannya memang seperti itu. "Mulut lu tuh, Tam, ampas banget emang."

Tama tertawa renyah, sedang Jayline membolakan mata kesal.

"Udah ah, tawa mulu lo! Ketularan Hyunjin apa gimana yang receh banget itu," sindir Jayline yang langsung membuat Tama terdiam. Gadis itu masih kesal dengan Hyunjin rupanya.

"Bacot banget dah."

Jayline mengulas senyumnya. Kini ia beranjak dari duduknya, mengalihkan atensi Tama yang awalnya menatap kosong laptop.

"Kemana?"

"Mau makan, gue laper." Jayline berjalan mendekati pintu. "Lo udah makan, belum?"

Tama mengangguk sebagai jawabannya. "Yaudah, temenin gue aja makan, pengen makan diluar," usul Jayline yang langsung dibalas dengan dengusan Tama.

"Mager banget. Sendiri, bisa, kan?"

Jayline memberikan cengiran khasnya. "Males, takut diculik sama om-om."

"Yang mau nyulik cewek bar-bar kaya lo tuh siapa sih, monyet?" geram Tama yang rasanya ingin mendorong tubuh Jayline ke jurang saat ini juga.

"Bodoamat, pokoknya temenin gue makan. Deket kos ada bukaan cafe baru, lo bisa coba kopi mereka, katanya enak. Gue yang traktir," jelas Jayline yang langsung membuat Tama menoleh dengan mata berbinar. "Kasih gue waktu 10 menit, nyai."

"Si anjir, masalah traktiran sama kopi aja gercep banget."

♡♡♡

Dan disinilah mereka, duduk tenang seraya menunggu pesanan mereka dihantarkan. Tama tengah sibuk bermain ponselnya, sedangkan Jayline memilih untuk mengobservasi sekeliling dengan dua manik matanya sampai satu tangan melambai kearahnya disertai senyuman.

"Jayline!" panggil suatu suara baritone dengan pemiliknya yang mendekat. "Gak sangka gue bakal liat lo disini."

Jayline mendongak. Ah ternyata seniornya. "Kan ini tempat umum, lagian deket banget sama kosan gue, kak. Kak Johnny sendiri?"

Petrichor | 「PINDAH LAPAK」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang