Bagian XIII

2.4K 141 4
                                    

Bintang terkejut ketika ia baru keluar dari kamar mandi ada Deliar di atas ranjangnya.

"Kok Kakak disini?" Tanyanya. Rambut basah Bintang tergerai dengan handuk membentang di atas kepalanya.

"He'em. Ingin mengunjungi istri kecil Kakak yang sudah beberapa minggu sangat sibuk ini." Tangan Deliar menarik Bintang hingga Bintang duduk diatas pangkuannya. Tanpa kata lagi wajah Deliar mendekat menghirup harum tubuh Bintang yang begitu menguar.

"Kak! Nanti yang lainnya masuk kamar lihat Kakak." Baru kecupan kecil Deliar berikan Bintang bersuara sambil menjauhkan kepala Deliar.

"Mereka masih lama. Jam lima sore nanti mereka baru selesai." Jawaban Deliar membuat Bintang menelengkan kepalanya.

"Kok kakak tau?"

"Guru Pramuka mereka itu teman Kakak. Tadi Kakak tanya." Wajah Deliar kembali mendekat namun dihalangi tangan Bintang dengan kepala yang ia mundurkan.

"Kakak mau ngapain?"

"Mengulang malam kita." Tanpa persetujuan Bintang, tangan besar Deliar membawa tengkuk Bintang kearahnya. Menyecap bibir Bintang dengan tak sabaran.

"Pintunya Kak!" Ucap Bintang kala pagutannya terlepas.

"Udah Kakak kunci."

"Jangan lama-lama ya Kak." Peringatan Bintang yang Deliar angguki.

Dan Deliar membaringkan Bintang dikasurnya. Mengulang kembali apa yang mereka pernah lakukan.

+;+

Usapan lembut Deliar berikan pada rambut panjang Bintang. Tubuh telanjang keduanya terselimuti selimut tipis Bintang. Pelukan hangat Bintang eratkan pada tubuh Deliar yang setia menjadi sandarannya.

"Kenapa Bintang gak ikut Pramuka kaya yang lain?" Tanya Deliar.

"Bintang kurang suka. Bintang ikutnya paduan suara."

"Ekskul yang lain?"

"Sama marawis. Bintang yang jadi vokalnya."

"Suara Bintang memang merdu." Kecupan Deliar berikan pada kening Bintang.

"Bintang mau mandi! Nanti keburu yang lain dateng." Bintang beranjak memungut bajunya.

"Ayo kita mandi berdua." Deliar membentangkan selimut ketubuh Bintang dan dirinya. Menggendong Bintang memasuki kamar mandi dan memulai kembali apa yang baru ia lalui beberapa menit lalu.

.
.
.

Deliar dan Bintang terpaku saat baru keluar kamar mandi hanya dengan handuk yang menutupi tubuh mereka. Tubuh Thania membatu didekat pintu dengan mata membola.

Thania membalikkan tubuhnya. "Cepat pakai baju kalian. Saya tunggu di luar."

Begitu Thania keluar, Bintang dan Deliar langsung memakai pakaian mereka. "Kakak bilang pintunya sudah di kunci."

"Sudah. Itu kuncinya." Dagu Deliar terangkat menunjuk kunci diatas meja belajar Bintang.

"Sudah?" Tanya Thania ketika Deliar dan Bintang keluar dari kamar. Keduanya mengangguk kikuk.

"Sebaiknya kak Deliar cepat keluar sebelum yang lain datang. Anda pasti tau ini asrama perempuan. Dan, jangan karena Anda keponakan kepala yayasan bisa bertindak seenaknya. Temui Bintang di tempat lain, lain kali." Suara Thania begitu dingin dan tegas membuat Deliar diam dan mengangguk singkat. Ia berjalan berlalu setelah Bintang mencium tangannya dan mendorong tubuhnya pelan.

Thania memasuki kamar yang diikuti Bintang. Bintang bingung harus berbicara apa pada Thania yang mulai membuka atribut pramukanya.

"Kan tadi pintunya di kunci. Kok Thania bisa buka?" Tanya Bintang akhirnya.

"Saya yang pegang kunci cadangan kalau kamu lupa." Suara Thania begitu dingin membuat Bintang menunduk antara sedih dan bingung.

"Ganti seprai kamu Bintang. Baunya sangat tercium." Bintang mengangguk. Berjalan ke ranjangnya dan melepas seprainya.

"Saya gak tau apa hubungan kalian! Tapi apa pantas kalian melakukannya disini!" Suara Thania yang terdengar begitu emosi membuat Bintang mendongak dan menatap Thania semakin kebingungan.

"Kak Deliar suami Bintang. Bintang gak bisa nolak. Kata Ibu itu dosa." Suara Bintang terdengar parau. Matanya mulai berkaca-kaca. Sedang Thania begitu terkejut dibuatnya.

"Maaf. Tapi lain kali lakukan ditempat lain. Saya tak suka kamar kita memiliki bau aneh."



Assalamu'alaikum👐🏻

Terima kasih untuk yang sudah mampir, vote dan komen🙏🏻👍🏻

Be my friends on
Instagram: Ibugenius
Twitter: Genusthenu
WA: 088289182338
🤗

Wasalamu'alaikum🤗

Kuterbangkan Bintang (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang