13.Kacau

5.8K 504 26
                                    

PINJEM KARAKTER PUNYA PAMAN MASASHI KISHIMOTO

.
.
.
.
.
.

FLASHBACK

  Sasuke berjongkok di luar kediaman Shikamaru. Ia memainkan rumput yang ia ambil dari sampingnya ke aspal.

Ia menengok ke kanan dan ke kiri. Terkadang ia mengusap keringat yang keluar dari kulit sensitifnya.

Sasuke menghela nafas. Ingin sekali ia masuk karena Sakura lama dan ia juga tak nyaman dengan tatapan beberapa orang yang lewat.

Setelah berdiam lebih dari setengah jam Sasuke akhirnya bangun dan ingin masuk tapi ia ingat kata Sakura untuk menunggunya di sini.

Sasuke kembali menyeka keringat di pelipisnya kemudian ia berjalan ke arah taman yang ada di komplek itu. Ia duduk di salah satu bangku dan merasa mengantuk. Si surai raven itupun memutuskan untuk tidur dibangku.

Beberapa orang berpenampilan preman mendatangi bangku tersebut. Salah satunya menendang bangku dengan keras hingga membangunkan sang bungsu Uchiha.

  "Hei!! Bagi uangmu!" Bentak seorang preman.

Sasuke yang belum sadar sepenuhnya hanya menanggapinya dengan gumaman membuat para preman itu geram dan memukulnya.

Sasuke jatuh tersungkur ke tanah. Seketika tubuhnya menengang. Ia kembali teringat akan kejadian beberapa minggu yang lalu dimana ia dipukuli oleh para preman.

Ingatannya juga terlempar ke masa lalu. Dimana bau amis yang begitu pekat menempel di tubuhnya.

Pria itu, pria dengan topeng shinigami yang penuh darah memukulnya tanpa ampun. Memaksanya berbicara walau ia bisu.

Braaak

Salah satu preman menendang kepala Sasuke namun gagal ketika sesorang menghalangi mereka. Seorang pria dengan rambut berwarna coklat dan riasan berwarna ungu di bawah matanya.

  "Hentikan!!" Teriak pria itu.

   "Heh kau mau jadi pahlawan huh?" Tanya preman yang berbadan paling besar dengan nada mengejek.

  "Sebaiknya kalian pergi sebelum aku memanggil polisi." Ancamnya.

Para preman tertawa lebar membuat si penolong Sasuke geram. Satu pukulan ia layangkan ke arah preman dan tepat mengenai perutnya.

  "Sialan!"

  "Brengsek!"

  "Bedebah!"

Umpat para preman bersamaan. Dengan gerakan cepat mereka segera mengunci si pria itu lalu memukulinya hingga babak belur,ia tak mampu melawan dan ketika ia mencapai batasnya ia langsung pingsan ditempat.

  "Ugh....!" Sasuke memegangi kepalanya yang sakit. Ia menoleh ke sekitar dan mendapati seorang pria tergeletak di sampingnya penuh darah. Sasuke ketakutan ketika darah itu tercium mengingatkannya dengan hal yang ia takuti."Ra....."

Bangun dari tanah,Sasuke menarik pria itu ke dekat bangku kemudian pergi.

FLASHBACK OFF

.

.

.

  Sakura menembus kerumunan orang-orang itu.

  "Sasuke-kun!!" Pekiknya melihat seseorang tergeletak berdarah di sana.

Ia menyingkirkan orang-orang yang hendak membantu pria itu. Karena keadaan gelap Sakura mengira itu adalah Sasuke, saat ia membalikkan tubuhnya, Sakura langsung terkejut.

Sebagian dirinya merasa lega sedangkan bagian diri lainnya bertanya-tanya di mana Sasuke.

  "Kau mengenali pria ini nona?" Tanya seseorang di sana.

Sakura menggeleng." Maaf aku salah orang. Maaf, sebaiknya kita tolong dia dulu."

Setelah pria tadi di bawa menuju rumah sakit dengan ambulance, Sakura kembali mencari Sasuke.

Tubuhnya lemas. Ia tak tahu apa yang akan terjadi jika yang tadi itu adalah Sasuke. Ia merasa kacau dan lututnya lemas.

Sakura pun memilih duduk sejenak di bawah pohon. Pikirannya penuh dengan Sasuke bahkan Shikamaru tak lagi ia pikirkan. Perlahan kelopak Sakura menutup. Ia mengantuk namun sebelum ia terlelap ia merasakan sebuah pelukan erat.

  "Aaa! Sas....suke-kun?" Sakura mendongakkan wajah Sasuke untuk meyakinkan dirinya karena di taman ini cukup gelap ditambah ia duduk dibawah pohon rindang.

Sakura merasa lega sekali, ia sampai mencium pucuk kepala Sasuke berulang kali dan membalas pelukan erat Sasuke. Setelah tenang ia kembali melihat wajah Sasuke dan kembali ia dibuat terkejut ketika melihat lebam di muka suaminya yang putih.

  "Kau kenapa?" Tanya Sakura khawatir namun hanya dibalas gelengan.

Sasuke melepas pelukannya. Ia menunjukkan botol air mineral kepada Sakura.

  "Kau mau minum?" Sakura kembali bertanya namun Sasuke kembali menggeleng."Lalu apa?"

  "A...a!" Pekik Sasuke seraya bangun dari duduknya. Ia menarik Sakura untuk membawa gadis itu ke tempat pria penolong tadi tapi saat sampai di sana sudah tidak ada siapa-siapa.

Sakura tentu saja heran. Di dalam kepala ia bertanya, bukankah ini tempat pria tadi?

  "Kau mengenal pria itu?" Sakura buka suara.

Sasuke menggeleng lalu ia mempraktekan sesuatu dengan tangannya yang ia kepalkan dan seakan-akan menonjok dirinya setelah itu ia menunjuk di mana pria tadi pingsan.

Awalnya Sakura tak paham tapi kemudian ia menarik kesimpulan yang salah."Kau memukulnya?!"

Sasuke tersentak dengan pekikan Sakura. Ia menggeleng. Ia benar-benar merasa bodoh.

Siapa yang akan mempercayai pria gila seperti dirinya? Siapa yang akan mengerti bahasa orang bisu sepertinya?

  "Sasuke-kun jawab jujur! Kau tidak memukulnya kan?!" Pekik Sakura lagi.

Sasuke menggeleng lemah. Tidak ada yang percaya padanya. Ia adalah pria lemah yang gila dan cacat. Tidak bisa menjaga diri bahkan ketika teman perempuannya mati ia hanya bisa diam sambil menangis.

Sakura memijat pelipisnya. Kepalanya terasa pusing dan berat.

  "Sasuke-kun sebaiknya kita pulang dulu ya. Ini sudah malam." Saran Sakura.

Sasuke bergeming di tempatnya. Sakura tak habis akal, ia mengusap rambut berantakan Sasuke lalu mencium pipinya yang membiru.

  "Maaf Sasuke-kun, aku membentakmu. Aku hanya khawatir karena tidak melihatmu." Ujar Sakura. Sasuke mengangguk."Ayo kita pulang dan makan besok kita jenguk pria itu ya?"

Sasuke mengangguk dan menuruti ajakan pulang Sakura. Tangannya yang bergetar menyerahkan botol air itu pada anak tunggal Kizashi-Mebuki yang diterima dengan senang hati.

  "Aku minum ya?"

  "Ugh.." Jawab Sasuke.

Mereka berdua pun pulang menggunakan taxi. Di dalam mobil Sakura tak sekali pun melepas genggaman tangannya pada Sasuke.

Hari ini benar-benar hari yang penuh ketegangan. Sakura merasa seluruh badannya lemas namun ketika ia melihat Sasuke semua rasa itu tergantikan dengan perasaan lega.

Ia membawa tangan Sasuke ke bibirnya, menciumnya dengan penuh kasih sayang.

Emerald dan onyx bertumbuk. Menciptakan sebuah lengkungan di bibir masing-masing dengan kelebaran yang berbeda.

 

  TBC

NOTE:KASIH CIUM AJA DEH KE READER😘😘😘

KALO ADA TYPO HARAP LAPOR!















 

MARRY YOU(✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang