22.Akhir (1)

6.4K 415 12
                                    

PINJEM KARAKTER PUNYA PAMAN MASASHI KISHIMOTO

.
.
.
.
.
.

Doa terus dilantunkan dalam hati oleh gadis bersurai merah muda itu. Tangannya tak henti-hentinya saling meremas.

Sedikit lagi mereka akan sampai di tempat yang telah diberitahu oleh Jiraiya.

Mobil berhenti di pinggir jalan. Fugaku,Minato dan Tsunade keluar dari dalam mobil menuju ke sebuah mobil yang juga ada di sana.

Sakura bisa melihat Tsunade tengah berbicara dengan mantan suaminya itu. Emeraldnya kembali bergulir ke samping menatap rindangnya pohon-pohon tinggi.

  "Uchiha-san, kau baik-baik saja?" tanya Orochimaru.

Sakura mengangguk tanpa memandang Orochimaru.

  "Percaya padaku kalau suamimu baik-baik saja," yakin Orochimaru.

Sakura kembali mengangguk.

Tsunade kembali ke dalam mobil.

  "Sasuke ada di dalam gedung yang tak jauh dari sini. Jika ingin ke sana kita harus berjalan kaki sekitar 1,5 Km lagi, Apa kau mau?"

Sakura menoleh pada Tsunade dan mengangguk mantap."Akan kulakukan apapun untuk Sasuke-kun."

Tsunade tersenyum manis. Ia iri, ketika ada gadis muda seperti Sakura yang memperjuangkan cintanya  begitu gigih sedangkan ia malah menyia-nyiakan cinta yang telah ia bangun.

  "Ayo!"

Sakura mengangguk kemudian mengikuti Tsunade keluar dari dalam mobil.

Minato dan beberapa anak buah Jiraiya memilih tinggal di area tersebut untuk mamantau keadaan dan segera bertindak jika ada sesuatu yang diperlukan semisal bantuan dari luar.

Perjalanan melewati jalan terjal di mulai. Sakura dan Tsunade sudah meninggalkan sepatu mereka di jalan dengan bantuan Jiraiya maupun Orochimaru kedua wanita beda generasi tersebut sampai dengan aman.

Kini Sakura,Tsunade,Jiraiya,Orochimaru,Fugaku dan empat anak buah Jiraiya telah sampai di depan sebuah gudang yang rusak.

  "Jiraiya, kau yakin ini tempatnya?" tanya Tsunade.

  "Tentu saja, orang-orangku sudah mencari tahu," jawab Jiraiya. Ia mengkode anak buahnya untuk masuk ke gudang dan dua sisanya melindungi Sakura dan Tsunade.

Setelah menunggu beberapa saat, kode dari anak buah Jiraiya pun mengawali aksi Jiraiya dan Fugaku. Orochimaru sudah pergi sejak tadi. Sakura yang hendak ikut ditahan oleh Tsunade.

  "Kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Jika kau masuk tak ada jaminan kau akan hidup saat keluar lalu bagaimana jika Sasuke selamat dan kau tak ada? Apa kau ingin Sasuke menangis dan melakukan hal yang tak benar?" tanya Tsunade memegangi bahu Sakura.

Sakura menggeleng,"Baiklah aku akan menunggu di sini."

Jiraiya dan Fugaku mengangguk. Mereka pun masuk meninggalkan Tsunade,Sakura dan kedua anak buah Jiraiya.

.

.

.

  "Bos! Kita ketahuan!" seru seorang lelaki bertubuh kecil bernama Shin.

  "Bagaimana bisa?!" bentak Kabuto, ia menoleh ke tempat Shin berdiri.

  "Kita harus cepat bos! Ayo, kami sudah siapkan mobil!" ucap Shin tanpa menjawab pertanyaan Kabuto.

Kabuto menggeram sengit. Pandangannya kembali beralih pada Sasuke yang ada dihadapannya. Wajah adik Itachi itu sudah memar parah, dalam keadaan telanjang ia duduk di atas dinginnya lantai gudang yang kotor dan yang lebih memprihatinkan adalah rambutnya. Rambut kelam itu kini telah dicukur tak beraturan.

MARRY YOU(✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang