7

12.7K 377 0
                                    


seminggu sudah lusi kembali bekerja, arjuna bersikap profesional di dalam kantor namun di luar kantor arjuna berubah menjadi sosok yang berbeda, arjuna di mata lusi kini bukan lagi sosok yang sama, arjuna menjadi lebih pemaksa dan posesif, sejak kembali bekerja lusi nyaris tak pernah menginjakkan kaki di cafetaria perusahaan, arjuna seolah menariknya jauh dari area tersebut, pernah sekali ia memohon pada arjuna untuk makan siang bersama staff lainnya, lusi terus merengek hingga akhirnya arjuna mengizinkannya namun yang terjadi sesudahnya arjuna tak menguarkan suara sedikitpun padanya. lusi mulai mengerti mengacuhkannya adalah bentuk protes arjuna kepadanya.
..........
arjuna tertidur lelap di sofa apartemen lusi, sudah lewat tengah malam dan lusi nyaris tak tega membangunkannya, seharian meeting dengan tim lapangan di tambah pekerjaan kantor yang menumpuk, lusi sadar arjuna butuh istirahat namun sofanya terlalu kecil untuk tubuh arjuna.
"pak... pak.."
lusi sedikit mengguncang bahu arjuna, namun arjuna tak bergeming, ia masih saja tidur.
"pak bapak gak pulang?"
lusi kembali menggoncang tubuh arjuna agak kencang, kelopak mata arjuna sedikit membuka lalu mengernyit di serang cahaya lampu.
"saya cape lus mau tidur di sini saja"
lalu kembali terpejam.
"pindah ke kamar pak, sofanya terlalu kecil, badan bapak sakit nanti"
lusi mengusap kening bosnya itu, bertahun tahun lusi menyiapkan semua kebutuhan arjuna, semua karena pekerjaan, namun kini ada perasaan sayang yang terselip di hatinya, sebelumnya sebisa mungkin lusi merawat arjuna karena laki laki itu seperti pondasi di perusahaan namun kini semua berubah, membayangkan arjuna sakit kini ternyata juga membuat hatinya sakit.
arjuna perlahan bangkit dengan gontai melepaskan dasi, kemeja lalu ikat pinggangnya melemparnya sembarangan dan beranjak menuju kamar tidur, nafas lusi tertahan menyaksikan pertunjukan langsung di hadapannya, matanya seperti enggan berkedip menyaksikan dada polos arjuna, bahkan lusi tak sadar bahwa arjuna sudah beranjak menuju kamarnya.swlama ini lusi merasa ranjangnya cukup besar tapi melihat arjuna yang terlelap di atasnya ranjang ini terasa seperti tempat tidur bayi.
lusi menghampiri pria itu, melepas kaus kakinya yang masih terpasang, lalu menyelimutinya, arjuna benar benar terlelap, sesekali terdengar dengkuran yang hampir membuat lusi tak bisa menahan tawanya, bosnya yang sempurna ternyata mendengkur saat tidur, otak jahilnya bekerja, tak ingin kehilangan momen yang amat langka itu, lusi merekamnya dalam handphone, sambil tersenyum fikirnya suatu hari rekaman tersebut bisa di jadikan senjata ampuh agar arjuna mau menuruti keinginannya, lusi terkekeh di dalam hati sampai tiba tiba tangan besar itu menariknya hingga terjerembab ke atas kasur, nafasnya terhenti seketika, wajah tampan itu hanya berjarak beberapa inci dari wajahnya, helaan nafasnya lembut terasa membelai wajah lusi, perlahan mata itu membuka dan menatapnya penuh makna selama beberapa saat sebelum akhirnya arjuna mendaratkan bibirnya di atas bibir lusi, lalu mulai mencumbunya perlahan demi perlahan hingga menjadi lebih brutal, arjuna yang sudah tak dapat menahan hasratnya melepas kasar piyama yang menjadi penghalang di antara mereka, lalu melemparkannya kesembarang arah, payudara lusi kini tak terhalang apapun, pandangan arjuna liar menyusuri setiap lekuk tubuh wanitanya itu, sementara lusi yang masih terkejut dengan sikap arjuna hanya diam sambil berusaha menutupi bagian dadanya, melihat sikap arjuna yang hanya diam sambil menatapnya tanpa melakukan apapun, membuat lusi bertanya dalam hati, apa tubuhnya membuat arjuna kecewa.
arjuna tersenyum sambil menyingkap selimut dan tangan yang menutupi payudara indah itu, ia tak rela upaya kerasnya membuka semua penghalangnya menjadi sia sia, ia ingin melihat lusi seutuhnya, perlahan bibir arjuna menyentuh payudara lusi bergantian,bermain dengan jari dan lidahnya, lusi melenguh nikmat kukunya dalam mencakar punggung arjuna, berusaha menahan teriakan di kerongkongannya, sementara lidah arjuna masih bermain dengan puncak payudara lusi yang mengeras, sebelah tangannya yang lain menyusuri perut hingga perlahan masuk menyusup dibalik celana lusi, menyusuri area intimnya, lusi setengah menjerit dengan apa yang arjuna lakukan di bawah sana, bahkan jeritan dan lenguhannya tak tertahan saat mata arjuna terus menatapnya penuh nafsu, dengan lihainya arjuna bermain dengan titik sensitifnya sesekali jarinya yang lain masuk dan menari di dalam tubuh lusi, lusi hampir menemui puncaknya saat arjuna justru malah memindahkan jarinya ke pakaian lusi yang tersisa, di tariknya celana dalam berenda itu di hempaskannya penghalang terakhir , sementara lusi masih mematung menatap arjuna yang mulai melepaskan celananya sendiri, tubuh itu sempurna di bagian bawah sana arjuna sudah tegak menjulang, arjuna tersenyum lalu menyatukan dirinya kedalam diri lusi.

fated to be with you (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang