lusi membuka matanya, dengkuran halus arjuna terdengar dekat di telinganya, sementara tangan kokohnya erat memeluk tubuh lusi, ia berbalik dan menatap wajah pria yang kini mulai mengisi hari harinya, di telusuri setiap lekuk wajah sempurna itu dengan jarinya, lusi masih tak percaya lelaki yang selama ini ia cari justru adalah arjuna bosnya sendiri yang hampir setiap hari ia temui.
lusi menyusuri setiap inci bibir arjuna dengan jarinya, ia tau dalam setiap benak wanita di perusahaan pasti pernah membayangkan menyentuhnya, arjuna memeluknya lebih erat sementara wajahnya meringsak lebih dalam ke leher lusi, bulu bulu halus di wajah arjuna menyapu leher telanjang lusi membuat sekujur tubuhnya meremang, lelaki di hadapannya masih terpejam, tapi jarinya sudah bergriliya lebih jauh menyusup di balik kemeja lusi, lusi tau arjuna sudah bangun dari tidurnya, jarinya terlalu lihai membuka pengait bra untuk seseorang yang masih setengah sadar sementara wajahnya di benamkan di antara payudara lusi, lusi tak dapat menahan erangannya lagi saat arjuna menggigit lembut puncak payudaranya yang menegang, dalam sekejap seluruh kain yang menempel di tubuh lusi tersingkir, arjuna menatapnya dalam, matanya dipenuhi gairah, di ciumnya bahu mulus itu bibirnya terus menyusur hingga ke ujung leher, di gigitnya lembut cuping telinga lusi, lusi menggila hembusan nafas halus arjuna terasa bagai cumbuan yang penuh kenikmatan. bibir keduanya saling berpagutan, lidah arjuna terus masuk hingga kedalam, sementara lengannya yang lain sibuk meremas kedua puncak payudara lusi yang semakin menegang.
arjuna bangkit dan melucuti semua pakaian yang masih melekat ditubuhnya, pandangannya tak bisa lepas dari tubuh polos lusi, gairah sudah membanjiri wajah dan tubuh wanitanya itu, perlahan di bukanya kedua kaki jenjang itu, sementara wajah arjuna kian mendekat ke pusat gairah lusi, arjuna mulai meluncurkan aksinya lidah dan hembusan nafasnya terus menggelitik lebih dalam, lusi menjerit kecil sementara jarinya meremas dan mendorong kepala arjuna lebih dalam. arjuna memasukkan satu jarinya kedalam tubuh lusi sambil terus lidahnya bermain dengan titik kewanitaan lusi, dan saat tubuh wanita itu menegang keras arjuna sudah siap menyatukan tubuh mereka.
hari ini mereka memutuskan untuk tak pergi kemanapun, mengabaikan semua pekerjaan yang menunggu, arjuna merasa penting untuk menebus waktu yang terbuang selama lusi menjaga jarak darinya.
"pak sarapannya sudah siap!"
arjuna bangkit dari sofa namun bukan meja makan yang ia tuju, wanita dalam balutan kemeja miliknya yang kebesaran jauh lebih menggugah selera dari sepotong sosis dan telur mata sapi yang terhidang di meja, di raihnya lusi kedalam pelukannya, di kecupnya lembut kening dan pucuk hidung lusi.
"sayang mau sampai kapan kamu panggil saya bapak, saya rasanya seperti jadi bos cabul yang senang mengganggu sekretarisnya."
lusi tergelak geli mendengaranya.
"loh bukannya itu kenyataan, ini buktinya, anda tertangkap basah pak"
lusi menangkap jari arjuna yang sedang meremas bokongnya.bibir arjuna merengut tubuhnya menjauh dari lusi, sementara lusi tertawa terbahak bahak melihatnya, bersyukur rasanya ia bisa melihat sisi lain dari seorang arjuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
fated to be with you (TAMAT)
Romansalusi: aku mencintainya sepenuh hati namun latar belakang keluarga yang berbeda membuatku tak berani menaruh mimipi terlalu tinggi, arjuna terlalu jauh untuk diraih, dicintai oleh lelaki yang menjadi mimpi banyak wanita sudah lebih dari cukup. arjuna...