Chpt 1

36K 2.8K 81
                                    


"Tembak dia!"

Dor!

"Jangan lari kamu!"

Dor!

"Cepat kejar wanita itu!"

Dor!

"Pembunuh sialan!"

Dor!

Sekumpulan orang sedang berusaha mengejar sosok langsing didepan mereka. Gerakan lincahnya dan gesit dengan mudah melewati segala rintangan didepan. Sampai dua kelompok itu berdiri diatas tebing.

"Zero...kamu sudah tidak bisa lari lagi."

Orang-orang yang mengejarnya memakai pakaian yang sama dengan yang dipakai oleh sosok lain disana.

Zero,nama orang yang dipanggil oleh kelompok itu perlahan berbalik menghadap mereka. Di tangannya ada sebuah benda berbentuk telur yang bercahaya seperti pelangi.

"Serahkan telur itu pada kami. Organisasi tidak akan mengejarmu lagi."

Zero menunduk dan menatap telur itu. "Tidak."

Orang-orang yang mengejar penolakan gadis itu, langsung kesal. "Bunuh jalang itu!"

Dor!

Dor!

Dor!

Zero mundur ke belakang dan langsung melompat, tangannya masih memeluk kuat telur ditangannya. Tubuhnya dengan bebas terjun ke bawah jurang dengan kecepatan tinggi.

Zero menutup matanya lembut, dia akhirnya bisa menghela nafas lega. Telur ditangannya mengeluarkan cahaya terang dan menelan tubuhnya sedetik kemudian.

Saat dia menunggu rasa sakit yang akan datang, tetapi tidak kunjung datang. Dia perlahan membuka matanya dan menemukan dirinya berada di tempat asing.

Sebuah ruangan putih dan disampingnya ada alat infus yang terpasang di nadi tangannya. Dia perlahan bangkit sambil mengamati di sekelilingnya, tempat ini seperti ruangan rawat di rumah sakit.

Pintu didorong dibuka dan seorang perawat masuk. Saat perawat itu melihat gadis itu, dia langsung membeku ditempat dengan kedua mata melebar karena terkejut.

"NONA ADELINE SUDAH BANGUN!"

Teriakan menggema perawat itu, membuat gadis itu mengerutkan keningnya. Barulah dia merasakan rasa sakit ditubuhnya, seperti dihantam oleh sesuatu yang berat.

Perawat buru-buru mendekat dan menatap gelisah pada pasiennya. "Nona,apa anda merasa tidak nyaman? Dokter akan segera datang, tolong tenanglah." perawat menekan tombol merah disamping ranjang.

Tidak butuh lama beberapa orang berjas putih datang dan mengelilingi ranjang gadis itu. Merek mulai melakukan pemeriksaan menyeluruh pada tubuhnya, Sedangkan gadis itu hanya menatap mereka dengan tenang.

Para dokter akhirnya selesai melakukan pemeriksaan dan menghela nafas lega.
"Kondisi nona muda sudah sangat baik, ia hanya butuh beristirahat beberapa hari sampai kondisinya membaik."

Mereka menatap dengan serius ke arah gadis itu,dan yang ditatap mulai risih.
"Bisakah kalian berhenti menatapku,rasanya menyebalkan."

Dokter berdeham karena malu. "Uhuk...nona muda, apa anda ingin mengatakan sesuatu?"

Gadis itu melihat semua orang disana. "Siapa aku?"

Seketika ruangan itu berubah menjadi hening, seakan tidak ada yang berani mengeluarkan suara. Mereka terkejut saat mendengar pertanyaan gadis didepan mereka.

THE FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang