Di dalam kelas. Adeline langsung membuka buku pelajaran dan membacanya. Baru saja beberapa kalimat dia baca, bukunya di rebut oleh seseorang.
"Adeline, kita perlu bicara."
" Di sini saja."
"Tidak, ikuti aku."
Zack langsung menarik tangan gadis itu dan membawanya di depan semua orang. Para murid di sana terkejut karena pemandangan di depan mereka. Murid bernama Zack adalah salah satu siswa terkaya di sekolah mereka dan juga anggota OSIS.
Adeline hanya pasrah di tarik oleh pemuda itu. Yang tidak di ketahui oleh siapapun, saat ini Bar sistem sedang menunjukkan beberapa titik merah di depan mereka.
Zack membawanya menuju ke halaman belakang sekolah. Area ini sangat sepi, melakukan kejahatan pasti akan sangat mudah.
Remaja itu berhenti di bawah pohon dan berbalik memandang gadis itu.
" Kamu membenciku?"Adeline menarik bibirnya membentuk senyum tipis. "Iya. Aku sangat membencimu."
Bang!
Adeline langsung menarik tubuh remaja itu ke sisinya, berhasil menghindari tembakan yang mengenai pohon di dekat mereka. Zack sangat terkejut dengan serangan tiba-tiba itu. Dia memperhatikan area sekitarnya dan tidak menemukan tanda-tanda seseorang kecuali mereka berdua di sini.
"Jangan mencari lagi, mereka bersembunyi dengan baik." Kata gadis itu. Dia melihat ke arah bangunan yang jendelanya terbuka.
"Ayo pergi dari sini!" Zack menarik tangan gadis itu untuk menghindari orang jahat yang mengawasi mereka, tetapi gadis itu tetap berdiri di tempatnya. Zack langsung marah karena keras kepalanya gadis itu.
"Adeline jangan membuat ulah! Dengarkan aku...disini sangat berbahaya!"
Gadis itu mendengus jijik pada remaja itu. Dia mengeluarkan sesuatu dari balik saku bajunya. Zack juga melihatnya mengeluarkan pulpen tulis.
"Untuk apa itu?"
Tanpa memberitahukan apapun. Adeline melemparkan pulpen itu ke arah jendela di lantai 3 bangunan kosong.
Slash!
Brak!
Suara jatuh keras terdengar dari atas sana. Adeline melangkah pergi ke arah bangunan itu, tetapi dia langsung di tahan oleh tangan remaja di belakangnya. Berbalik untuk melihatnya, Adeline terkejut dengan ekspresi pria itu.
"Ada apa?"
Zack menunduk saat dia di tatap oleh mata gadis itu. "Jangan...jangan pergi. Di sana berbahaya, ayo kita kembali."
"Kenapa aku harus mendengarkan ucapan mu?"
Cup!
Sebuah benda kenyal dan hangat menempel di bibirnya. Adeline melebarkan matanya karena terkejut. Lidah hangat bergerak memaksa bibir gadis itu untuk terbuka, tetapi masih tidak ada respon. Zack mendengus kesal dan langsung menekan tengkuk gadis itu kuat, membuatnya membuka mulutnya. Lidah Zack menginvasi area mulut gadis itu dengan liar.
Adeline langsung sadar dan mendorong dada pemuda itu, hingga ciuman mereka lepas. Wajahnya memerah, ini adalah ciuman pertama yang dia dapatkan selama hidupnya ini. Dia sangat syok saat mengingat betapa lembut dan hangat bibir remaja itu. Rasanya manis dan aroma mint segar yang masih menempel di mulutnya.
"Ka-Kamu!"
Adeline tidak tahu harus mengatakan apa. Dia langsung berbalik pergi ke kelasnya dan melupakan memeriksa gedung lama. Dimana penjahat itu sudah lemas di lantai karena pulpen itu berhasil menancap di bahunya.
Zack menyentuh bibirnya dengan perasaan hangat. Ini pertama kalinya dia berciuman dengan seseorang, malah dia melakukannya dengan gadis itu. Tidak ada penyesalan, malah dia ingin melakukan hal itu lagi hanya dengannya. Bibir gadis itu dingin dan menyejukkan dengan aroma vanilla yang masih tertinggal di bibirnya bekas ciuman mereka.
"Manisnya," gumam remaja itu dan senyum seksi muncul di bibirnya.
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
THE FUTURE
Science FictionTidak ada salahnya untuk membenci sesuatu, tapi janganlah di bawa untuk selamanya dalam hidup mu. Seorang pembunuh dari ruang galaxy yang tewas karena sebuah kecelakaan, menemukan dirinya kembali hidup dalam tubuh seorang gadis muda. Dia dibenci ole...