Chpt. 14 - Cemburu

18K 1.8K 34
                                    

Happy Reading

Hanya dalam satu kalimat yang diucapkan oleh mulut Adeline. Suhu disekitarnya langsung berubah menjadi sangat aneh. Rano yang tidak sadar apa dengan masalah yang terjadi disini, hanya merasa mengigil karena dia berada dalam tubuh manusia saat ini.

"Aku pamit dulu."

Pemuda itu lebih cepat bergerak daripada tupai. Seakan dia mencoba melarikan diri dari dua monster disana. Adeline tidak menghentikan dia pergi, pasti sulit menjaga tubuh manusia normal bagi Sistem itu sendiri.

"Tidak rela kekasihmu pergi? Begitu mudah berpaling dengan yang baru rupanya." Suara mengejek dari mulut tajam pria didekatnya itu tiba-tiba muncul.

"Memangnya salah? Dia tampan, baik, perhatian, dan lembut padaku. Tidak seperti 'seseorang' yang punya hati seperti es batu."

Zack tidak suka mendengar gadis itu menuju pria lain didepannya. "Kamu menyukai orang seperti dia?"

"Iya, aku suka."

Zack menurunkan matanya dan menatap telapak tangan gadis itu yang sepertinya sudah membeku karena suhu dingin diluar.
"Kenapa?"

"Kenapa? Mungkin karena aku sudah melupakanmu."

Perlakuan dan sikap yang ditunjukkan oleh Adeline sangat mengejutkan bagi Zack. Gadis yang dulu sering mengejarnya, sekarang mundur dari perasaannya.

"Kamu membenciku?"

Adeline merapikan rambutnya yang tadi tertiup oleh angin dan menjawab pertanyaan pemuda itu. "Iya, aku benci."

"...kalau sudah selesai dengan pertanyaan mu itu, aku pergi."

Zack hanya bisa melihat gadis itu masuk ke dalam mobil. Hatinya terasa sakit karena perubahan tiba-tiba yang ditunjukkan oleh gadis itu padanya. Gadis itu berubah seakan dia bukan orang yang sama tetapi orang yang berbeda sama sekali.

Angin malam yang dingin berhembus. Tetapi pemuda itu tidak sedikitpun mengigil karena itu.

'Ah...sialan.'

Zack menyandarkan kepalanya di tiang listrik didekatnya. Dia terlalu banyak memikirkan perubahan yang terjadi pada Adeline sampai kepalanya jadi sakit. Penyakit sakit kepalanya sudah mulai sering terjadi sejak kecelakaan itu.

Di benaknya masih teringat jelas bagaimana dia melihat tubuh gadis itu melayang setelah ditabrak oleh sebuah mobil, hanya untuk menyelamatkannya. Pemandangan mengerikan itu masih tertanam jelas di kepalanya.

Saat dia memeluk tubuh gadis itu. Tangan dan pakaiannya sudah ternodai oleh darah. Gadis di pelukannya hanya bernafas dengan setengah nyawanya. Tangan lemah yang bergerak dan mengusap wajahnya, membuatnya ikut terkena noda darah. Zack merasakan perasaan takut akan kehilangan gadis itu.

Dia masih ingat percakapan diantara mereka saat itu.

"Kenapa menyelamatkan ku?"

"Karena aku... suka Zack."

Dia hanya bisa melihat tubuh gadis itu dibawah ke tandu dan dikirim oleh mobil ambulans menuju rumah sakit. Awalnya dia ingin menemani dia sampai bangun saat menerima kabar bahwa Adeline berhasil lolos dari masa kritisnya. Hanya saja terjadi banyak masalah di perusahaan keluarganya dan dia diharuskan untuk menanganinya lebih dulu.

Waktu yang diperlukan sangat lama untuk menyusun ulang semua proyek yang batal. Saat dia sadar, ternyata dia tidak pernah mengunjungi gadis itu. Berita dia bangun terdengar olehnya. Dia berpikir saat mereka bertemu, gadis itu akan terbang ke arahnya dan tersenyum lebar seperti dulu. Namun, kenyataan lebih menakutkan daripada harapan yang diinginkan.Gadis itu berubah. Sikap dan kepribadiannya berubah total.

Zack hanya bisa memandangi gadis itu dari jauh. Karena dia sadar bahwa berada didekatnya hanya membuat kebencian gadis itu semakin besar padanya. Tetapi, dia tidak bisa menghentikan hatinya untuk mencoba mendekat kearahnya. Seakan ada magnet yang menariknya untuk mendekatinya.

"Inikah yang dinamakan penyesalan selalu diakhir?"

















Bersambung.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang