Chapter 5

3.7K 391 76
                                    

"Jeongin, kau tidak apa-apa? Maaf, aku buru-buru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jeongin, kau tidak apa-apa? Maaf, aku buru-buru." Ucap seseorang yang menabrak Jeongin.

"Tidak apa-apa. Tapi, bokong Jeongin sakit." Orang itu menatap Jeongin dengan gemas. Jeongin terduduk seraya mengusap-usap bokongnya dengan raut wajah kesakitan yang malah terlihat imut.

"Ah, kak Felix tidak mau membantuku berdiri?" Protes si mungil karena pelaku yang menabraknya tidak juga membantunya berdiri.

Felix tersadar dari acara mengagumi keimutan Jeongin, kemudian ia tertawa kecil.

"Maaf, habisnya disaat kesakitan pun kau tetap terlihat menggemaskan sih." Kata Felix. Jeongin mengembungkan pipinya, kebiasaannya jika sedang kesal. Felix tidak bisa berhenti tertawa melihatnya.

"Yaampun Jeongin." Tiba-tiba suara lain datang mengintrupsi mereka, Felix menghentikan tawanya kemudian menoleh ke asal suara.

"Kak Changbin..."
Seru Jeongin dengan raut wajah bahagia, berbeda dengan Changbin yang menampilkan raut wajah kebingungan karena melihat Jeongin yang terduduk dilantai.

Kedua alis Changbin mengkerut, kemudian ia menatap Felix. Yang ditatap hanya menghembuskan nafasnya malas.

"Jeongin ayo berdiri, kenapa kau bermain dilantai? Lagipula lantainya kotor, nanti baju Jeongin ikut kotor."

Felix dan Jeongin cengo mendengar perkataan Changbin. Hey, apa Changbin pikir Jeongin sedang bermain guling-gulingan dilantai gitu?

"Kak Changbin aku tidak sedang bermain dilantai, aku tadi terjatuh." Jelas Jeongin, ia berdiri sambil menepuk-nepuk bokongnya.

"Kenapa bisa jatuh? Ah, pasti karena kau lari-larian kan?"

"Tidak! Kak Felix menabrak ku," adu si mungil, jari telunjuknya menunjuk ke pemuda berwajah cantik itu.

"Hey, aku tidak sengaja!" Felix membulatkan matanya, Changbin bersedekap dada sambil memberikan tatapan mengancam kearah Felix.

Felix tidak suka, kenapa pria itu selalu menatapnya seperti itu. Mereka jarang sekali bertemu, tapi setiap kali mereka bertemu, Changbin selalu membuatnya kesal.

"Jangan menatapku seperti itu!" Ketus Felix, kedua mata Changbin menyipit.

"Kau sudah menabrak adikku hingga terjatuh, tapi kau hanya melihatnya saja tanpa membantunya berdiri ck."

"Ya aku minta maaf, tadi aku sedang buru-buru lalu saking gemasnya melihat Jeongin, aku sampai lupa membantunya berdiri." Changbin mengerucutkan dahinya, alasan macam apa itu. Changbin tidak mengerti kenapa pemuda didepannya ini bisa lulus sensor dari Hyunjin.

"Alasanmu tidak bisa diterima. Harusnya kau tetap membantunya berdiri."

"Hey! Aku sudah minta maaf. Lagipula yang berhak menerima maaf ku atau tidak, itu adalah Jeongin, bukan kau!" Kedua insan yang tidak pernah akur jika bertemu itu mulai berdebat. Jeongin yang berada ditengah antara keduanya hanya menyaksikan saja. Hingga tiba-tiba sebuah tangan menutupi kedua telinganya.

Little Baby [HyunJeong]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang