Chapter 8

2.2K 278 49
                                    

Jeongin ditemani oleh Chenle dan Beomgyu di halaman sekolah mereka, awalnya Guanlin juga ikut bersama mereka tapi karena jadwal latihan basketnya Guanlin harus pergi duluan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongin ditemani oleh Chenle dan Beomgyu di halaman sekolah mereka, awalnya Guanlin juga ikut bersama mereka tapi karena jadwal latihan basketnya Guanlin harus pergi duluan. Sementara Chaeryeong juga harus segera pulang untuk les piano.

Hampir satu jam mereka menunggu Hyunjin ataupun Jinyoung datang menjemput Jeongin, namun hingga saat ini tidak ada satupun tanda-tanda dari mereka yang akan datang menjemput Jeongin mereka bahkan juga tidak bisa dihubungi.

"Hoaammm..." Chenle menguap sambil melirik Beomgyu yang tengah asyik bermain game di ponselnya. Kemudian matanya melirik lagi ke arah samping,  tempat Jeongin berada. Dilihatnya si mungil yang sedang duduk sambil mengerucutkan bibirnya, bosan.

"Kenapa kak Hyunjin belum jemput juga ya?" Ucap Beomgyu yang sudah selesai memainkan gamenya, dimasukkan ponselnya itu ke dalam sakunya.

"Beomgyu dan Chenle pulang duluan saja. Jeongin sudah menghubungi kak Changbin, sebentar lagi kak Changbin jemput." Jeongin sedikit merasa tidak enak dengan kedua temannya.

"Tidak apa-apa, kami akan menunggu sampai kak Changbin datang." Jawab Chenle yang langsung di angguki oleh Beomgyu.

"Loh, tapi kan kalian mau pergi?" Lanjut Jeongin, karena setahunya Chenle dan Beomgyu mau pergi ke suatu tempat bersama.

"Ah, kami bisa pergi lain waktu kok." Jawab Chenle sambil tersenyum.

"Ih udah kalian pergi saja! Jeongin bukan anak kecil yang harus kalian temani, Jeongin bisa kok nunggu kak Changbin sendiri." Ucap Jeongin sambil menghentak-hentakkan kakinya.

Tentu saja hal itu malah membuat Beomgyu dan Chenle tertawa karena gemas.

"Sepertinya aku tidak yakin soal itu," Kata Beomgyu masih dengan tawanya.

Jeongin memutarkan bola matanya sambil mengembungkan pipinya kesal.

"Udah ih Jeongin tidak apa-apa, kalian pergi duluan saja, sebentar lagi kak Changbin jemput kok." Beomgyu dan Chenle saling menatap. Kemudian keduanya menatap kearah Jeongin.

"Jeongin beneran tidak apa-apa kalau kami tinggal?" Tanya Beomgyu memastikan.

Jeongin dengan sesegera mungkin menganggukkan kepalanya pasti.

Beomgyu dan Chenle menghela nafasnya.

"Ya sudah kami pergi duluan ya, Jeongin hati-hati disini."

Jeongin tersenyum menampilkan deretan giginya, "siaaaappp deh! Kalian juga hati-hati yaaa! Dadaaaaahhh~" Jeongin melambaikan tangannya kearah Beomgyu dan Chenle, tak lama kemudian dua remaja itu hilang dari pandangan Jeongin, mereka sudah menaiki bus.

Jeongin mengerucutkan bibirnya dia sudah sangat lelah menunggu, apalagi sinar matahari yang terik seakan membakar dirinya. Haus dan lapar pun sudah mulai melanda dirinya.

Jeongin mulai kesal karena Hyunjin melupakan dirinya, bahkan sejak tadi pun Hyunjin tidak menghubungi Jeongin. Alhasil Jeongin menghubungi Changbin untuk datang menjemputnya. Padahal bisa saja Jeongin pulang dengan menggunakan bus atau memesan ojek online atau apapun itu, tetapi ia ingat bahwa Hyunjin tidak mengizinkannya.

Little Baby [HyunJeong]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang