You Always Hear Everything What I Say

40 9 1
                                    

" Bodoh... Bodoh... Bodoh... " Ae-ra memukul pelan kepalanya.

" Selama ini kamu tidak menyadarinya bahwa sebenarnya kamu itu bodoh, Go Ae-ra ssi? " Ledek Kai.

Ae-ra menatap sinis Kai.

" Wae? Kamu itu bodoh. B. O. D. O. H! Apa kamu tau itu? Apa kamu tidak bisa membedakan wangi parfum pria dan wanita? Atau setidaknya kamu tahu bentuk tubuh temanmu si Ji Hyo dengan si siapa tadi namanya? Pri lantai 8 itu? " Kai mengambil panci dan merebus air hendak membuat Ramyeon untuknya dan Ae-ra.

" Choi Jin Woo. " Jawab Ae-ra

" Ah. Benar. Jin Woo. Choi Jin Woo. Apa bagimu mereka terlihat sama? "

Ae-ra hanya menggelengkan kepalanya sambil mengerucutkan bibirnya.

" See? Benarkan? Apalagi namanya jika bukan bodoh? " Kai kembali mengata ngatai Ae-ra

" Ah.... rasanya aku mau mati saja jika mengingatnya kembali. " Ae-ra kembali mengetuk ngetuk kepalanya di meja makan.

" Ini. " Kai memberikan Ae-ra pisau buah.

" Ya!!!! Apa kamu sudah gila? " Ucap Ae-ra dengan mata melotot melihat apa yang di berikan. Kai padanya.

" Katanya kamu mau mati. Aku kabulkan keinginanmu. Mau oppa bantu jika kamu masih meragukan niatmu itu? "

" Aku tidak bersungguh sungguh saat mengatakan itu. Kau ini kenapa sensitif sekali. " Ucap Ae-ra kesal.

" Hehehe " Kai hanya tertawa nyengir.

" Singkirkan kepalamu. " Kai meletakkan Panci panas berisi ramyeon yang baru saja selesai di masaknya.

" hhhhmmm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" hhhhmmm... 맛있게다 ( Sepertinya enak. )" Ae-ra menghirup aroma ramyeon.

" Tentu saja. Sejak kapan aku mengecewakan mulut dan perutmu itu dalam hal makanan? " Kai memberikan mangkuk kecil serta sumpit untuk Ae-ra gunakan.

" 잘 먹었습니다 ( Selamat makan) " Ucap Ae-ra dengan tersenyum lebar.

" sebentar. " Kai mendorong sumpit Ae-ra menjauh dari panci ramyeon.

" Wae? "

Tanpa manjawab pertanyaan Ae-ra, Kai bangkit dari kursinya menghampiri Ae-ra.

" Apa kamu mau makan ramyeon sekaligus dengan rambutmu? " Kai mengikat rambut Ae-ra dengan gelang manik manik di tangannya.

" Oh... Kim Jong In... Kamu perhatian sekali padaku. " Goda Ae-ra sambil menggelitik dagu Kai dengan jari tangannya.

" Tidak Usah GR. Aku tidak tiap hari baik sama orang. Dan tidak ke sembarangan wanita. " Kai menepis tangan Ae-ra.

" Aku tahu itu. Dan kamu satu satunya pria yang betah mendengar semua ocehanku" ucap Ae-ra lalu melanjutkan makannya.

" Itu karena kamu tidak memiliki teman lain selain aku. Dan itu adalah fakta. Kenyataan! " Balas Kai.

13 REASON WHYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang