Sebuah mobil sport Mercedes-Benz berwarna hitam berhenti dipintu gerbang gedung apartemen yang Ae-ra tempati.
Wanita 25 tahun itu keluar bersama dengan seorang pria yang tak lain dan tak bukan adalah patner kerjanya Choi Jin Woo." Nega Halkkeyo. Biar aku yang mengeluarkan kopermu. " Jin Woo segera menyusul Ae-ra ke bagasi belakang mobil dengan cepat mengambil koper dari tangan Ae-ra.
" Oh! Gomapta " Jawab Ae-ra yang sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan Jin Woo padanya.
" Gerom geu galeri ga ~ jadi galeri itu untuk~ " Ae-ra menutup pintu bagasi mobil keluaran negara Jerman itu secara perlahan. Nyaris tak bersuara.
" Kim Soon Hee. " Jawab Jin Woo.
" a... Geuraetguna ( jadi seperti itu ). Geunde geu yeoja ga nugu~se~yo? ( tapi wanita itu siapa? )" tanya Ae-ra hati-hati. Dia tak ingin pertanyaannya menyinggung perasaan Choi Jin Woo dan memberi kesan terlalu ikut campur dalam kehidupan pribadinya.
" Siapa wanita itu? " Pertanyaan Ae-ra membuat Jin Woo terdiam. Kedua sudut bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman tipis.
Tidak aneh jika Ae-ra menanyakan hal ini. Karena siapapun yang melihat Jin woo saat menatap Kim Soon Hee akan menanyakan hal yang sama.
" a.. Mian. Nega~. Maaf aku tidak bermaksud ~ " cepat-cepat Ae-ra menarik pertanyaannya.
" Gwaenchanayo. " Jin Woo mencoba untuk menenangkan Ae-ra yang mulai merasa bersalah dengan pertanyaan.
" Aein. " Jawab Jin Woo.
" Ne? " Kali ini giliran Go Ae-ra terdiam membisu.
" Kim Soon Hee-neun, Nae Aein. Kekasihku. Yakhonja. Tunanganku. " Jin Woo kembali menjinjing Koper Ae-ra hingga di depan pintu masuk Apartemen.
" Walau hubungan kami akhir akhir ini, tidaklah begitu baik, aku harap dengan membangun Galeri untuknya akan memperbaiki hubungan kami. Ah. Satu lagi. Kim Soon Hee menghabiskan masa remajanya di pulau Jeju.
Dalam sekejab cinta bertepuk sebelah tangan milik Ae-ra jatuh dan hancur menjadi berkeping-keping setelah mendengar kata ' tunangan ' wanita bernama Kim Soon Hee adalah tunangan Choi Jin Woo.
" Berapa nomor rumahmu. Biar aku membawanya hingga depan pintu rumahmu. "
" Nega Halkkeoya. Biar aku saja yang melakukannya. Gwaenchana. " Ae-ra segera menyusul Jin Woo yang sudah lebih dulu berada di depan gedung apartemennya.
" hwaksirae? Apa kamu yakin? Neo eolguri neomu pigonhae. Wajahmu terlihat sangat lelah. " Tanya Jin Woo yang cemas melihat wajah Ae-ra yang pucat.
" nan Gwaenchana. Aku baik-baik saja. Jinjjaro. Sungguh. " Ae-ra memberikan senyuman manisnya meyakinkan Jin Woo.
" Algesseoyo. Baiklah kalo begitu. Beristirahatlah beberapa hari. " Jin Woo membalas senyuman Ae-ra sambil menepuk bahu Ae-ra.
KAMU SEDANG MEMBACA
13 REASON WHY
Fanfic" Ketika seseorang yang benar benar peduli terhadapmu, maka Dia akan berusaha bersamamu Bukan memberikan alasan. " Smokey eyes, pearly white. coffee skin. Seperti itu Dia dalam tuturan lirik Lagu Cody Simpson yang di Putar Di caffe saat Kai mengham...