Happy reading
Kim So Eun dan Chanyeol berjalan santai menuju bioskop mereka sudah merencanakan untuk menonton film komedi yang sedang hitz di Korea.
"Kau terlihat murung kenapa So Eun?" Tanya Chanyeol pada gadis yang sedang fokus menatap daftar jadwal di bioskop.
"Ah? Aniya perasaan mu saja" elak So Eun, ia kembali memfokuskan perhatiannya pada daftar jadwal bioskop.
"Benar? Jika kau tidak suka kita pindah tempat lain mungkin ketaman bermain? Atau..."
"Gwaenchana disini saja chan" potong So Eun. Sebenarnya ia merasa tak enak dengan Chanyeol yang mungkin sekarang merasa bersalah tapi mau bagaimana lagi bayangan wajah senduh Kim Bum selalu terngiang di benaknya.
"Baiklah. Ayo masuk" ajak Chanyeol dengan tangan yang mengandeng So Eun untuk masuk kedalam bioskop.
~~~~~~
Kim Bum menatap televisi didepannya tak minat, jika bukan karena adiknya -seohyun- yang merengek untuk menonton film bersama, kim bum tak Sudi sama sekali.
"Untuk apa kau disini jika matamu terus kau tutupi dengan bantal" kesal Kim Bum.
"Ah. Oppa itu menakutkan.." rengek Seohyun yang terus merapatkan tubuhnya dengan sang kakak.
"Aish, sudahlah tonton sendiri" Kim Bum beranjak dengan kasar dan meninggalkan adik perempuannya itu.
"Kenapa dia tidak punya perasaan sedikitpun si. Ah ini menakutkan OPPA!!"
Di kamarnya Kim Bum menatap ponselnya yang tergeletak sendari sore, ia membuka ponselnya tanpa minat dan menatap ikon pesan yang tidak menampilkan angka / pesan masuk.
Kim Bum langsung membuka ikon WhatsApp
Setelah mendapat balasan dari tunangannya Kim Bum bergegas memakai Hoodie hitam dan berlalu pergi menuju garasi untuk mengambil motornya, walaupun perasaannya sedikit kesal dengan jawaban So Eun yang mengatakan jika gadis itu masih dalam perjalanan.
"Park Chanyeol sialan" gumamnya
~~~~~
So Eun memasukan ponselnya kedalam tas, ia menoleh kearah Chanyeol yang sedang menyetir.
"Chan-ah, turunkan aku disini saja" ujar So Eun yang membuat Chanyeol menoleh kearahnya.
"Wae? Apa ayahmu akan marah?" So Eun menggeleng pelan.
"Tidak, aku hanya ada keperluan. Gwaenchana" jawab So Eun dan membuat Chanyeol menepikan mobilnya.
"Ini sudah malam. Bahaya, aku antar pulang saja ya" ujar Chanyeol penuh perhatian dan sekali lagi So Eun menggeleng bahkan gadis itu sudah melepas sabuk pengamannya.
"Gwaenchana, terimakasih untuk hari ini. Kau hati-hati lah" So Eun keluar dari mobil dan langsung menutupnya.
~~~~
Pantulan bola basket terdengar dengan jelas saat langkah gadis itu semakin dekat dengan area lapangan, So Eun dapat melihat punggung lebar seorang pria yang tertutupi Hoodie dan celana pendek berwarna hitam.
Puk puk puk (suara pantulan basket)
"Bum-ah" panggil So Eun yang membuat Kim Bum mengurungkan niatnya untuk mencetak skor dengan memasukan bola kedalam ring.
Kim Bum menoleh dan mendapati So Eun yang berdiri tak jauh darinya, ia langsung mendudukan dirinya di tengah lapangan dengan kaki yang diluruskan, pria itu bahkan tidak ada minat memanggil So Eun untuk mendekat.
Beberapa detik berlalu So Eun mengikuti apa yang dilakukan pria itu dan sekarang gadis itu sudah duduk dengan baik di samping Kim Bum dengan kaki yang ia silangkan.
"Menyenangkan?"
So Eun menoleh ke arah kim bum yang mendongakkan kepalanya menatap malam yang cukup cerah dan dihiasi bintang-bintang kecil.
"Ne?"
"Kau senang pergi dengan si brengsek itu" jelas Kim Bum.
"Kim bum-ah ak.."
"Sudah lupakan, tujuanku kesini hanya ingin mengatakan.." Kim Bum menoleh kearah So Eun yang sedang menatapnya, "lakukanlah sesuai perintah dokter"
"Maksudmu?" Tanya So Eun yang tak mengerti dengan ucapan Kim Bum.
"Operasi, lakukan operasi itu"
So Eun tersenyum mendengarnya, "gomawo, tanpamu aku tidak akan bertahan selama ini bum-ah" So Eun mengalihkan pandangannya dan menatap tepat kearah tiang ring.
"Mungkin semua orang berpikir aku selalu tersakiti karena mu tapi kenyataannya kau adalah kekuatan ku bum-ah" lanjut So Eun.
Kim Bum menoleh kearah So Eun tak percaya dengan jawab gadis itu.
"Mulai sekarang aku akan menerima kenyataan jika penyakit ku tidak akan pernah sembuh"
"So Eun!"
So Eun tersenyum mendengar bentakan Kim Bum, "operasi ini akan berbeda dari biasanya.." So Eun kembali menatap Kim Bum.
"Maaf atas segalanya bum-ah, untuk pembatalan pertunangan itu aku tidak main-main. Maaf memberimu luka, karena itu.." So Eun mengigit bibir bawahnya, ia menarik nafas dan menghembuskan secara perlahan, "hentikan pertunangan ini. Aku harap kau hidup bahagia bum-ah" So Eun langsung beranjak dan meninggalkan Kim Bum.
"Hiks.. kenapa hatiku sakit.. hiks.." Isak So Eun semakin terdengar saat langkahnya kian menjauh.
Kim Bum langsung bangkit dan menarik So Eun kedalam pelukannya.
"Aku mohon jangan seperti ini hiks...," So Eun mendorong Kim Bum untuk melepas pelukannya.
"So Eun-ah..,"
So Eun menghapus air matanya dan memaksakan sebuah senyuman untuk Kim Bum, "gwaenchana jangan memasang wajah yang serius seperti itu" Kim Bum langsung merubah ekspresi wajahnya.
"Maaf selalu membuatmu kerumah sakit, aku tahu kau sangat membenci hal itu, tapi aku harap kau menahannya sebentar lagi hiks... untuk kedepannya kau tidak perlu datang kerumah sakit lagi hiks..," So Eun memegang dadanya, "aku rasa hiks.... waktu ku sudah tak banyak lagi"
So Eun menahan tangisnya untuk tersenyum kearah Kim Bum, "aku harap di waktu yang tersisa ini, kita bisa berhubungan dengan baik layaknya teman" So Eun mengulurkan tangannya tapi Kim Bum menatap gadis itu dengan tajam dan berbalik pergi tanpa menerima jabatan dari So Eun.
So Eun tersenyum masam melihat punggung Kim Bum yang kian menjauh. Semua tidak ada yang berjalan sesuai rencananya untuk berteman saja Kim Bum tidak mau.
TBC
Maaf up lama dikit lagi😂