Wind-8

918 120 12
                                    

Happy Reading

"So Eun-ah" panggil So Min yang sudah melingkarkan tangannya di lengan sahabatnya itu, So Eun hanya membalas senyuman.

"Ada apa denganmu kenapa terlihat murung?" Tanya So Min, kedua gadis itu melangkah pelan memasuki gedung sekolah dengan diikuti Seung Gi -kekasih So min- dari belakang.

"Hanya... entahlah"

"Mwoya...,Jawaban apa itu" kesal So Min.

"So Eun-ah tentang operasi itu bagaimana?" Tanya SeungGi yang membuat kedua gadis itu berhenti dan menoleh kearahnya.

"Kau akan operasi?" Tanya So Min, So Eun menoleh kearah So min dan menggelengkan kepalanya.

"Waeyo?"

"Semuanya sudah selesai Seung Gi-ah" jawab So Eun pelan dan menundukkan kepalanya.

"Tidak ada yang selesai KIM SO EUN!" Suara berat itu mengintruksi dan membuat ketiga remaja menoleh kearahnya.

"Yak ini bukan hutan bajingan!" Kesal Seung Gi karena seketika mereka menjadi pusat perhatian para siswa.

So Eun menghela nafas berat, ia melas rangkulan So Min dan melangkah pergi tapi..

Tap

"Urusan kita belum selesai Nona KIM!"

"Apalagi bum-ah, semuanya sudah selesai sejak semalam" balas So Eun tak kalah dingin dengan ucapan Kim Bum.

"Mwoya.. kau pikir dengan membatalkan pertunangan itu semua selesai begitu?" Tanya kim Bum dengan senyum licik yang tersemat diwajahnya.

Para siswa yang mendengar itu langsung berbisik dan menyimpulkan sesuai keinginan mereka masing-masing.

"Aku hanya gadis penyakit yang kau benci, aku hanya mengabulkan keinginan mu dan kau marah? Sebenarnya APA YANG KAU INGINKAN KIM SANG BUM" teriak So Eun dengan mata berkaca-kaca.

"Kim So..."

"Aku ingin sendiri" So Eun melepas genggaman Kim Bum dan berlalu pergi menjauhi ketiga remaja itu.

Kim Bum mengusap wajahnya dengan kasar dan berlalu pergi yang berlawanan arah dengan So Eun, tunangannya.

Bruk.

Kim Bum menatap tajam pria yang baru saja menabraknya, "apa kau tidak punya mata heoh!" Teriak Kim bum, ia bahkan sudah menarik kerah seragam pria itu.

"Ma..af Kim Bum-si" Kim Bum mendorong pria tersebut dan menatap tajam para siswa yang tak jauh darinya.

"Akh..." Kim Bum langsung melampiaskan emosinya dengan jendela yang ada disampingnya tapi tangannya langsung dicekal..

"Jangan melukai dirimu Kim Bum!" Peringat orang itu.

"Apa yang kau tahu tentang luka Park Chanyeol!" Teriak Kim Bum, ia menarik tangannya dengan kasar dan mendorong tubuh tegap didepannya.

~~~~~

So Eun mendudukkan dirinya di lapangan belakang sekolahnya yang cukup sepi, ia menghabiskan jejak air mata di pipi dengan kasar.

"Ibu hiks.. apa yang hiks.. harus aku lakukan hiks.." So Eun menenggelamkan wajahnya di lipatan kaki.

"Hiks.. sakit Bu hiks.."

"Eonni..," panggilan lirih itu membuat isakan So Eun mereda dan mendongakkan kepalanya untukku melihat siapa yang memanggilnya.

"Seohyun-ah" balas So Eun, Seohyun langsung berlutut didepan So Eun dan memeluk gadis yang memiliki usia 2 tahun lebih tua darinya.

"Maafkan Kim Bum Oppa, eonni" ujar Seohyun yang mendapat gelengan dari So Eun, gadis itu melepas pelukannya dan menatap Seohyun.

"Ini bukan salah kakakmu. Ini salah eonni, eonni yang membuatnya menderita"

"Ada apa denganmu eonni! Kim Bum Oppa itu brengsek, tak tahu malu, tak tahu di untung, bodoh sangat bodoh" kesal Seohyun

So Eun tersenyum kecil, "kau baru saja mengupati kakakmu Seo-ah"

Seohyun mengulurkan tangannya dan menghapus air mata So Eun, "biarkan saja itu kenyataan" So Eun hanya mengangguk pelan.

"Eonni boleh aku meminta sesuatu?" Tanya Seohyun pelan dan mendapat anggukan dari So Eun.

"Ini mungkin terdengar tidak adil untukmu eonni, tapi aku tidak bisa melihat Kim Bum Oppa seperti semalam ka----"

"Apa maksudmu Seohyun-ah?"

"Eonni apa semalam kalian bertemu dan berakhir bertengkar? Eonni dan Kim Bum Oppa?"

"Bisakah kau langsung ke intinya saja Seohyun-ah?"

"Semalam Kim Bum Oppa pulang dengan keadaan yang cukup buruk, ada beberapa lebam diwajahnya. Mungkin tadi eonni tak terlalu memperhatikan hal itu"

"Lebam?" Seohyun mengangguk pelan

"Ia bahkan memarahi orang rumah dan memecahkan barang-barang dirumah, eonni bisa melihat kamarnya seperti kapal pecah, sangat berantakan"

"Mungkin dia ada masalah dengan orang lain Seohyun-ah" balas So Eun yang tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Tidak. Kim Bum Oppa hanya menunjukan keberingasannya jika itu menyangkut mu eonni. Sejak dulu, percayalah. Aku mohon eonni lakukanlah yang terbaik untuk dirimu sendiri dan jangan tinggalkan Kim Bum oppa"

"Seohyun-ah..,"

"Oppa hanya tidak bisa mengungkapkan perasaannya tapi percayalah ia sangat menyayangi eonni"

~~~~~

"Ya.. apa kau tidak bisa bersikap baik padanya? Dia itu benar-benar sakit" ujar Lee Seung Gi setelah melempar minuman soda kearah Kim bum dan mendudukkan dirinya tepat didepan sahabatnya itu.

"Tutup mulutmu"

"Dia itu hanya ingin hidup lebih lama dan kau sebagai tunangannya malah bersikap brengsek" kesal Lee Seung Gi.

BRAK

Kim Bum melempar minuman soda pemberi Lee Seung Gi

"Aku bilang berhenti" Kim Bum beranjak meninggalkan Seung Gi

"Hei tunggu..," Seung Gi menyamakan langkahnya dengan Kim Bum.

"Kau ini keterlaluan, dia itu gadis..."

Kim Bum menghentikan langkahnya dan menatap tajam Seung Gi, "tutup mulutmu jika kau hanya ingin mengatakan dia gadis yang harus di kasihani!"

"Kim Bum aku minta maaf untuk--" Seung Gi langsung menghentikan ucapannya saat melihat tatapan tajam Kim Bum yang mengarah tepat dibelakangnya.

"Apa yang kau... Chanyeol"

Kim Bum mendengus kesal melihat tatapan mata dari Chanyeol.

"Tunggu.. kenapa wajah kalian" Seung Gi menggantung ucapannya dan menatap kedua wajah sahabatnya bergantian.

"Kalian bertengkar?"

"Tanyakan pada si brengsek yang tak tahu malu itu" Kim Bum membalikan badannya dan berlalu pergi.

"Hei, ada apa dengan kalian? Apa yang membuat kalian bertengkar?" Tanya Seung Gi pada Chanyeol tapi pria itu hanya melanjutkan langkahnya tanpa berniat menjawab.

"Aku benar-benar lelah memiliki teman seperti mereka"

~~~~~

Tbc

Huaaaa tambah aneh TT
Semoga suka😆

Wind✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang