Part 4.

59 11 0
                                    

Suasana rumah Inces Laila saat ini sangat ramai, polisi masuk ke dalam rumah. Didalam sana terdapat Inces Laila yang sudah tak bernyawa dan terdapat cambuk, pisau dan selembar kertas. Sebelum itu mama dan papa Inces Laila sudah pulang, mereka saat ini ada di rumah sakit, mama nya syok jadi dilarikan ke RS Fatmawati.

Polisi menyimpan barang-barang yang ada didekat jenazah Inces Laila. Membawa jenazah Inces Laila ke rumah sakit untuk pemeriksaan.

Berita Inces Laila pun sudah tersebar di SMA nya saat ini. Deby yang tengah duduk dengan Lina.

"Ngga nyangka Inces mati," ucap Lina

"Meninggal Lin, semua orang akan meninggal, cuman ada waktu masing-masing," ucap Deby

"Ga pantas kata meninggal buat seorang binatang kaya Inces, Deb," ucap Lina

"Ga boleh gitu, kamu ini Lin, harusnya ngomongin hal yang baik tentang Inces, apalagi Inces udah meninggal," ucap Deby

"Hal baik apa yang dia lakukan selama hidup?" tanya Lina

"Pasti ada, tapi kita aja ga tau, udah ah ngga boleh ngomongin orang, apalagi udah meninggal," ucap Deby

"Menurut kalian aneh ngga sih kematian Inces Laila?" seru salah satu anggota Genk nya Inces Laila.

"Ga sih, kan Inces suka ngelakuin hal yang ga waras," jawab Melani

"Contoh nya gue, masa salah sepele langsung dia cambuk sampe dia bener-bener puas, kan gelo," ucap Disya

"Mending gitu mah, gue pipi gue di silet-silet alasannya gabut. Kan anjing." ucap Andini menunjuk kedua pipinya yang terdapat goresan yang cukup mantul.

🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪

Hari ini sekolah pulang lebih cepat, dikarenakan semua guru dan beberapa siswa ikut turut hadir di pemakaman Inces.

Tapi sebelum pagi tiba, kedua orang tua Inces Laila pulang membuka pintu gerbang, mendapati suasana yang gelap. Mereka masuk kedalam rumah, menyalakan lampu satu persatu. Tepat didepan kamar mereka, mereka sangat terkejut apa yang mereka liat saat ini, melihat putri semata wayangnya sudah tak bernyawa. Syok? Jangan ditanya, Mama Inces Laila langsung pingsan ditempat, Papa Inces Laila pun menopang tubuh istrinya kedalam kamar. Menelfon polisi, tidak butuh waktu lama polisi sudah tiba di rumah Inces Laila. Mama Inces Laila sudah sadar dari pingsannya, menatap keadaan putrinya saat ini, goresan di pipi kanan dan kiri, badannya juga lebam. Terdapat cambuk, pisau kecil dan selembar surat yang ada didekat jenazah putrinya. Mengambil selembar surat itu tidak lupa dibaluti sarung tangan plastik. Membaca surat itu, sedikit demi sedikit tapi pasti air mata itu jatuh membasahi pipi Mama Inces Laila, ternyata benar Putri nya sangat membutuhkan kasih sayang mereka sebagai orang tua. Mama dan Papa Inces Laila juga sudah sering mendengar kalau Putri nya sering membully teman-teman, bahkan ada yang disiksa hanya karena bosan semata.

Polisi membawa jenazah Inces Laila ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Polisi sudah memberitahu Papa Inces Laila bahwa Inces Laila memang bunuh diri, dan menurut keterangan dari sahabat-sahabat kalau Inces Laila mempunyai ganggu mental. Kasus kematian Inces Laila pun ditutup.

🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪🔪

Deby hari ini tengah rebahan di rumahnya, melakukan hal yang kita suka itu sangat menyenangkan meskipun rasa cape itu menyerang badan Deby. Menanamkan bunga-bunga mawar di depan rumahnya. Suasana rumah Deby sepi, Mama nya masih bekerja sampe sore hari, tidak hanya sampe sore hari tapi bahkan sampe pagi lagi.

Suara Mobil terdengar, Deby langsung bangun dari tidur nya, berjalan halaman kedepan, memastikan siapa yang datang.

Menampilkan wanita cantik, modis banget tampilan Mama Deby. Berjalan kearah anaknya, memeluk erat tubuh Deby.

Deby  你必須死(K.H.M)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang