.
.
.
.
.
.
.
.
Yuhuu.. YML Season 2
Happy Reading🎉
Typo bertebaran
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.***********
Jarum jam itu terus berdetak dalam keheningan di sudut kamar, Mengiringi seorang pemuda berperawakan tinggi yang sejak tadi hanya duduk menatap hamparan langit dari celah jendela kamarnya. Sesekali ia tersenyum sendiri, entah apa yang ia pikirkan. Terkadang, ia jga menitikkan air mata sejenak. Menghela nafas lalu menghembuskan nya perlahan.
Sudah 5 tahun sejak kepergian adik tercinta, kehidupannya berubah. Sering berdiam diri di kamar. Jarang tersenyum. Bahkan, tak pernah lagi berniat untuk jalan jalan hanya sekedar pergi ke kantor lalu balik lagi ke rumah.
Kehidupan taehyung cukup tentram sekarang. Berkumpul dengan orang tua dan kakak pertamanya, membuatnya merasakan kehangatan bersama keluarga kembali. Tapi, ia menginginkan hal lebih, ia ingin adiknya pun disana.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu menyadarkan lamunannya, tak bergerak sedikitpun untuk menyambut orang yang menganggu Kegiatannya. Ia pastikan orang itu akan masuk sendiri tanpa disambut.
"Taehyung-ah"
Mendengar namanya disebut, si empunya menoleh menatap 'kakak' nya, Seokjin yang sudah berdiri di hadapannya dengan senyuman merekah dibibirnya.
"Kita Makan, yuk. Eomma dan appa sudah menunggu di bawah" ajak nya lembut.
Taehyung hanya menatap sejenak, llu beralih lagi menghadap jendela. Seketika senyuman seokjin luntur begitu saja. Sudah terbiasa dengan sikap adiknya seperti ini.
"Tae" ucapnya menepuk pundak taehyung pelan. "Kau tau, ia akan bersedih jika melihatmu seperti ini. Kumohon, kembalilah seperti dulu" ucapnya lembut.
Perlahan senyuman taehyung merekah, membuat hati seokjin menghangat. Ia rengkuh badan kurus adiknya. Menyalurkan kehangatan, dan taehyung memejamkan mata merasakan hal itu.
"Hyung" kata pertama yang ia lontar kan setelah keheningan yang ia rasakan
Seokjin hanya bergumam.
"Apakah dia bisa kembali?"
Seokjin bungkam. Pertanyaan ini yang selalu ia dengar dari mulut adiknya. Pertanyaan yang bahkan belum diketahui jawabannya.
Seokjin hanya mengeratkan pelukan nya. Tak ingin membuat taehyung berlarut larut dalam kesedihan yng ia alami selama 5 tahun ini.
"Ia Akan kembali"
Hanya kalimat itu yang bisa ia lontarkan. Bertolak belakang dengan ucapan dalam hatinya. Tujuannya, untuk menenangkan kekhawatiran adiknya. Hanya itu.
Adegan itu disaksikan oleh dua parubaya yang sejak tadi melihat reaksi kedua putranya, Jeon Sungjin Dan Jeon Yoona. Adegan yang cukup menyayat hati. Adegan yang selalu mengingatkan tentang anak bungsu mereka. Yoona sudah tak sanggup, air mata itu langsung jatuh begitu saja. Kesendirian tae dan kekuatan seokjin yang selalu menguatkan kesedihan adiknya tergambar jelas di hadapan Yoona.
Jika boleh jujur, ia pun tak bisa menerima bahwa anak bungsu nya itu telah meninggalkan mereka. Rasa bahagia itu berubah menjadi rasa duka. Baru saja mereka merasakan kehadiran kedua anak mereka lainnya. Tapi, Anak bungsu mereka harus pergi saat itu juga.
'Bahkan akupun tak tau, apakah benar ia akan kembali?'
******
Dentingan Sendok bersahutan di ruang makan itu menampilkan satu keluarga yang sedang menikmati sarapan mereka yang nikmat. Hanya sarapan nya yang kelihatan nikmat. Tidak, oleh keempat orang yang hanya asal menikmati tanpa ada obrolan.
Karena biasanya sangat terlihat seru jika satu keluarga sedang bercanda ria disaat makan. Tapi, tidak untuk keluarga ini.
Srett
"Aku kenyang" ucap salah satu dari mereka, seraya bangkit dan pergi.
"Tae.. Tunggu" ucap seokjin melahap satu roti di mulutnya dan menyusul adiknya yang sangat cepat berjalan.
"Eomma appa.. Kami pergi" ucapnya berpamitan. Yoona dan sungjin hanya mengangguk melihat seokjin pergi.
"Yakk!! Jeon Taehyung, berhenti." Teriak seokjin. Taehyung menoleh menampilkan wajahnya kelewat datar.
"Sudah puas? Liat Hyung lari larian? Kau ini ingin menurunkan kadar Ketampanan ku, eoh?" ujar Seokjin, menaruh tangannya di pinggang.
Taehyung tersenyum kecil, ia tak menyangka kakaknya yang sekarang telah menjabat jadi kepala rumah sakit masih bertingkah seperti ini. "Maafkan aku, hyung. Aku tak akan mengulanginya lagi"
Seokjin menghela nafas pelan, "kau sudah mengatakan itu beribu kali. Tapi, kau tetap melakukannya." Ujarnya. "Sudahlah, ayo kita berangkat "
Seokjin berjalan terlebih dahulu dengan taehyung yang mengekorinya di belakang. Mereka selalu berangkat bersama. Taehyung yang selalu ke kantor lalu seokjin ke rumah sakit.
Sudah 5 tahun, Taehyung mengambil alih perusahaan Appa-nya. Walau pada awalnya taehyung terlihat kewalahan tapi karena bimbingan dan dukungan ayah dan kakaknya ia bisa melewati itu semua. Namun, Keterpurukan nya akan kehilangan jungkook masih terasa hingga sekarang. Di hadapan orang orang kantor ia akan terlihat biasa, senang kadang juga ia bersikap dingin. Lalu, sepulang kantor ia akan merenung dalam kamar. Memikirkan masa lalu dari adiknya.
"Tae, sepulang kantor kita ke taman. Gimana?" ucap Seokjin.
Taehyung tak menjawab masih meneliti pemandangan sekitar di balik kaca mobil.
"Tae, sudah lama kita tidak pergi bersama. Bukan kah hari ini cuacanya cukup bagus. Maka dari itu, ayo kita ke taman. Hyung akan buat makanan yang enak. Sekalian kita piknik" ujar seokjin panjang lebar.
Taehyung menoleh. "Baiklah" Ucap taehyung singkat lalu memandangi kaca jendela, lagi. Walau hanya jawaban singkat yang ia terima tapi seokjin tetap tersenyum, setidaknya adiknya Mulai merespon.
Citttt
Taehyung tersentak kaget. "Ada apa hyung? Kenapa tiba tiba berhenti?" tanya taehyung khawatir.
Seokjin tak menjawab, kelewat panik melihat sesuatu di hadapannya. Taehyung melihat arah pandang seokjin. Sukses, membuat taehyung tak bisa berkata kata. Ada rasa gemuruh di hatinya. Rasa tak percaya. Apa ini nyata?
"Jungkook?"
TBC
Annyeong, I'm Comeback.
Sesuai janji Ara kemarin kemarin..
YML Season 2 Hadir🥳
Maafkan telat, lagi nunggu waktu free.Semoga Suka😉
Vote And Comment💜
Jeon_Ara
YML II
17 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Light Season II (VKOOK BROTHERSHIP) [END]✔
Fiksi Penggemar⚠DIHARAPKAN MEMBACA YOU'RE MY LIGHT TERLEBIH DAHULU⚠ You're My Light (Season II) Kisah itu masih berlanjut. Baru saja ia merasakan kebahagiaan dan kebersamaan bersama adiknya. Namun, itu tak bertahan lama. Ia kembali ditinggalkan oleh seseorang yang...