Boss bandit menghilang dan berubah menjadi partikel cahaya, ruangan yang tadinya berisik sekarang telah menjadi sunyi, hanya tersisa dua orang yang sedang berdiri disini.
Nier menghela napas lalu melihat sekitar ruangan, tidak ada lagi bandit yang tersisa dan hanya terdapat genangan darah di dinding dan lantai.
"Lucia.., apa kamu baik baik saja?" Nier memperhatikan bagian tubuh Lucia dan melihat ekspresinya.
"Tenang saja, aku tidak mengaktifkan mode gore." Ucap Lucia dengan santai dan membersihkan debu debu dari bajunya.
Exaworld memiliki mode gore yang bisa diaktifkan dan juga bisa dimatikan, jika mode ini diaktifkan realitas yang di terima akan sama seperti di dunia nyata. Contohnya jika Nier menebas musuh di bagian perutnya maka perut yang terkoyak itu akan mengeluarkan jeroan yang terlihat menjijikan.
Nier tidak mengaktifkan mode ini karena dia bermain untuk bersenang senang dan bukan untuk melihat hal menjijikan seperti itu. Hanya para orang yang aneh seperti psikopat, pembunuh, dan sebagainya yang memakai fitur gore ini.
"Itu baik, apakah semua aman? tidak ada tanda tanda dari bandit lagi kan?" Nier memperhatikan sekitarnya, dia takut jika seorang bandit masih hidup dan membalas dendam ke desa Elyu.
"Aku sudah memperhatikan sekitar rumah ini dan tidak menemukan apa apa." Lucia mengangkat bahunya.
"Kalau begitu mari kita lihat apa yang disimpan para bandit ini." Nier menggosok kedua tangannya, dia menyeringai ketika berpikir berapa banyak harta yang akan didapatkannya dari penyimpanan para bandit ini.
"Tentu, tapi jangan lupa kalau kita juga akan membebaskan para budak."
"Mana mungkin aku melupakannya." Nier tersenyum lalu menggosok hidungnya, walaupun sebenarnya dia sudah lupa tentang para budak yang dikurung.
Lucia menghela napas panjang melihat Nier yang dipenuhi oleh keserakahan. Mereka berdua berjalan dan mencari sebuah kotak yang diberitahu oleh bandit yang disiksa.
Butuh beberapa menit untuk menemukannya, kotak yang mereka cari itu ternyata adalah pintu kecil berbentuk kotak yang tersembunyi di dalam lantai.
Ketika pintu kecil itu dibuka terlihat sebuah jalan yang kecil dan sempit, jalan ini sama seperti yang dikatakan oleh bandit. Karena informasi yang diberikan sama, Nier dan Lucia langsung masuk kedalamnya.
"Nier disini sangat gelap, aku tidak dapat melihat apapun..." Lucia menyipitkan matanya.
"Gelap?" Nier melihat sekitarnya, karena efek dari status Dark Energy dia dapat melihat di dalam kegelapan.
"Kalau begitu kenapa kamu tidak menungguku mengumpulkan jarahannya saja?" Nier tersenyum melihat Lucia yang terus menyipitkan matanya.
"Ok... aku akan menunggumu diatas." Lucia kembali dan meninggalkan Nier sendirian.
Nier menggelengkan kepalanya lalu kembali melihat sekitar dan dia hanya menemukan satu pintu kayu yang berada tepat di depannya.
Kreekkkkk!
Nier membuka pintunya dengan hati hati, dia takut kalau kalau ada jebakan yang akan menantinya.
"..."
'Tidak ada jebakan apapun, sepertinya aku terlalu berhati hati...'
Nier masuk kedalam ruangan dan melihat meja yang diatasnya terdapat kantong uang, armor, dan sebuah pedang satu tangan.
Nier berjalan dan memperhatikan item item yang ada di hadapannya, dia tersenyum lalu mengangkat armor yang berwarna silver.
Akhirnya dia mendapatkan armor yang terlihat keren, setelah hampir satu bulan bermain dia belum memakai armor karena drop item yang gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heretic Chef : Exaworld Online
FantasyRein, seorang pemuda yang selalu sial dalam permainan, mempertaruhkan semua uangnya dalam 1 game untuk membuktikan bahwa dia yang terbaik. Tetapi nasib berkata lain, dia mendapatkan job seorang koki. tapi bukan koki biasa itu adalah The Heretic Chef...