"Gord berapa jumlah penduduk di desa ini?"
"Ada sekitar 100 lebih."
"Kalau begitu kumpulkan mereka semua dan jangan biarkan ada satupun yang tertinggal."
"Baik."
Gordon menjadi gembira dan langsung berlari menuju setiap rumah. Nier berdiri dan menatap teman temannya.
"Jadi, apakah kalian ingin membantu atau langsung pergi ke ibukota?" Nier tidak mau gara-gara dirinya teman-temannya sampai terbebani.
"Aku ingin membantu!" Lucia langsung menjawabnya.
"Aku juga, bukankah permainan itu harus dinikmati?" Yue mengangguk setuju dengan senyum di wajahnya.
"Hahaha.., baiklah kalau begitu mari kita berpencar, aku akan memasak di depan rumah kepala desa dan kalian bebas melakukan apa saja..."
Mereka berdua mengangguk dan mulai berjalan meninggalkan Nier.
Setelah mereka pergi, dia melihat Elyu yang masih menunggu perintahnya, "Elyu, biarkan adikmu beristirahat disini."
"Bagaimana denganku?" Elyu bertanya dengan gugup.
"Kalau kau mau.. Kau bisa ikut denganku." Nier mengelus kepala Elyu dan pergi menyiapkan peralatannya.
Para penduduk satu per satu mulai terlihat berkumpul di depan rumah kepala desa, mereka terlihat begitu kurus dan kekurangan nutrisi. Dari orang tua sampai anak kecil terlihat sama dan mata mereka juga terlihat bengkak dan merah karena terus menangis.
Nier menggelengkan kepalanya, lalu dia mulai memasak 100 daging sekaligus. Karena terus memasak daging pada Quest di desa orc, skill abnormal cookingnya sudah meningkat ke level 5.
Semakin lama orang yang berkumpul semakin ramai, tetapi Nier tidak mempedulikannya karena dia sedang memasak dan menempa Iron Sword.
20 menit berlalu dan masakannya sudah selesai, dari 100 daging yang dimasaknya hanya 84 daging yang bisa disajikan.
Nier tidak pelit dengan daging yang dia habiskan, walau bahan yang dia habiskan memakan beberapa koin emas dia tidak peduli.
"Gord, bagikan daging ini kepada mereka satu persatu dan pastikan jangan ada kerusuhan." Nier menyerahkan semua masakannya.
"Baik tuan!" Gord pergi mengantarkan makanan.
Nier menatap 5 Strange Sword di tangannya lalu membuangnya.
Melihat hanya puluhan orang yang berkumpul di lapangan dia mengkerutkan keningnya.
"Gord kemana yang lainnya? Kau bilang ada seratus lebih penduduk yang ada di desa ini."
"Maafkan aku tuan, beberapa pemuda berkeliling desa untuk memantau pergerakan bandit dan mencari bahan makanan." Gord menunduk malu karena tidak dapat melakukan perintah yang sederhana seperti itu.
"Kalau begitu bagikan saja daging ini kepada mereka semua, aku akan memasak beberapa lagi."
Gord bersujud mendengar itu, "Tuan, terima kasih banyak."
Nier mengangkat alisnya, bukankah game ini sudah berlebihan mengatur para Npc ini, mereka bahkan terlihat lebih emosional dari pada manusia.
"Tapi aku mempunyai beberapa syarat."
"...Apa itu tuan, aku akan memenuhi semua syaratmu." Gord berkata dengan bersungguh sungguh.
"Jangan bersujud padaku lagi, aku merasa aneh ketika kau bersujud." Kata Nier sambil mengangkat spatulanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heretic Chef : Exaworld Online
FantasyRein, seorang pemuda yang selalu sial dalam permainan, mempertaruhkan semua uangnya dalam 1 game untuk membuktikan bahwa dia yang terbaik. Tetapi nasib berkata lain, dia mendapatkan job seorang koki. tapi bukan koki biasa itu adalah The Heretic Chef...