Gulita tanpa Pelita

4

Happy reading💕

Begitu sampai dirumahnya,Rayga langsung turun dari mobil mewahnya,hujan masih turun deras siang ini dan Rayga tak menghiraukan hal itu,yang ada dipikirannya hanya Lita,bagaimana ia bisa menjelaskan semuannya pada Lita.

Rayga menerjang hujan yang membuat bajunya basah kuyup.

Rayga langsung membuka pintu rumahnya dan berlari menaiki tangga karena kamarnya dan Lita ada diatas,Rayga hendak membuka pintu kamarnya namun Lita menguncinya dari dalam.

"Argh"Ragya merasa frustasi karena pintunya dikunci dari dalam oleh Lita.

"Sayang,dengerin penjelasan aku dulu,aku bisa jelasin semuannya"ucap Rayga dengan terus mengetuk pintu kamar dari luar.

Sedangkan didalam kamar,Lita menutup kedua telingannya dengan kedua tangannya,mendengar suara Rayga saja langsung membuatnya teringat pada apa yang telah Rayga lakukan.

Lita merasa jijik mengingat semua itu.

"Lita,apa yang kamu lihat ngak sepenuhnya benar,sayang buka pintunya"ucap Rayga gusar sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Pergiii,,,"Lita berteriak histeris didalam kamarnya,bayangan itu selalu menghantui pikirannya.

Sedangkan dikamarnya yang serba pink,Yaya merasa tidur siangnya terusik karena mendengar teriakan Lita yang sampai kekamarnya.

Yaya bangun dari tidurnya,ia mengucek kedua matanya khas anak kecil bangun tidur.

"Mama,,,"Yaya mencoba memanggil mamanya namun tak ada jawaban,Yaya yang mendengar kegaduhan segera berjalan menuju sumber suara.

"Pa,,,"Yaya merengek khas anak kecil bangin tidur.

Rayga yang menyadari kehadiran Yayapun segera menghampiri putri kecilnya dan menggendongnya.

"Mama mana?"Tanya Yaya mencari mamanya karena kebiasaannya yang bangun tidur selalu mencari Lita.

"Mama lagi tidur,Yaya main sama papa yuk"Rayga mengajak putri kecinya itu untuk main ditaman belakang rumahnya,karena hujan sudah berhenti.

"Aju papa kok bacah?"tanya Yaya pada Ragya karena memang bajunya basah.

"Oh tadi papa kehujanan,papa ganti baju dulu ya sayang,kamu tunggu disofa depan TV"

Yaya mengangguk setuju sebagai jawaban.

Rayga mengganti kemeja kerjanya yang basah dengan baju santai dikamar lain.

Selesai menganti kemeja kerjanya yang basah dengan baju yang lebih santai,Rayga berjalan menuju sofa dimana Yaya duduk.

Rayga harus kelihatan baik-baik saja didepan putri kecilnya yang masih sangat polos dan tak tahu apa-apa itu.

Rayga tak mendapati Yaya disofa depan TV,Rayga pun berteriak memanggil nama Yaya.

"Yaya,,,kamu dimana?"

"Yaya di sini pa,kejal yaya pa"Yaya ternyata sudah berada ditaman belakang rumahnya.

Yaya berlarian sambil menjulurkan lidahnya menggemaskan,Rayga yang melihatnya tak tahan dengan kelucuan putri kecilnya.

Rayga dan Yaya main kejar-kejaran ditaman belakang rumah mereka.

Rayga yang sudah pasti langkahnya lebih besar dari Yaya berhasil menangkap putri kecilnya itu.

Begitu Rayga dapat menangkap Yaya,Rayga mengangkat putri kecilnya tinggi keudara,Yaya yang merasa senangpun tertawa terpingkal-pingkal.

"Ye,,,,Yaya telbang"Ucap Yaya dengan tawa bahagiannya.

Tak hanya mengangkat Yaya diudara Rayga juga memutar-mutarkan Yaya diudara yang membuat Yaya senag bukan kepalang.

"Hahaha,,,yaya telbang pa"

Dari tirai jendela dikamarnya Lita menyaksikan pemandangan antara Rayga dan Yaya,air mata tak mau berhenti mengalir dari kedua pelupuk matanya.

Apakah Lita boleh egois?,ia ingin mengakhiri hubungannya dengan Rayga yang sudah tega menghianatinya,namun disisi lain ia juga memikirkan Yaya putri kecil mereka yang masih polos dan tak tahu apa-apa,Lita tak ingin Yaya kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuannya,Lita tak ingin Yaya menjadi korban brokenhome.

"Apa yang harus aku lakukan disituasi seperti ini?,YaAllah beri petunjuk untuk hamba"

Rasa-rasanya baru kemarin tawa renyah menghiasi kehidupan keluarga kecilnya,namun mulai sekarang mungkin Lita harus melewati hari-harinya dengan tangisnya.

Mungkin Allah sedang menguji kehidupan rumah tangga Lita,Lita yakin bahwa Allah tak akan memberi cobaan pada hambanya melebihi batas kemampuannya.

@Pelita66💕