Tidak selamanya sinar mentari memperlihatkan diri bahkan di siang hari. Kadang kala awan-awan kelabu rindu ingin bercumbu. Sesungguhnya sinar itu tak pernah mati, bahkan saat malam membungkus bumi. Namun, hati manusia kerap lupa bahwa sinar itu akan kembali menghangatkan bumi begitu rindu sang awan terobati atau bergantinya hari. Kegelapan yang sementara pun menghitamkan hati.
Dapur kecil kami sudah menguarkan wangi telur dadar ala-alaku kesukaan Mahesa walaupun di luar masih gelap dan udara Bandung pun masih mengigit. Saat itulah aku merasakan sepasang tangan kokoh memeluk dari belakang. Wangi sabun maskulin yang segar dan sangat kusuka menyeruak lubang hidung mengalahkan harum butter yang terpanggang. Tak lama, kecupan lembut menyentuh ubun-ubun.
"Selamat pagi, Runi sayang. Hmmm, bau yang bikin ribut naga di perut, nih. Santai Toothless! Sebentar lagi kamu bakalan merem melek kekenyangan."
Toothless adalah nama naga dari film kartun kesukaan kami berjudul "How To Train Your Dragon". Kami langsung jatuh cinta dengan tingkah polah sang naga berwana hitam kelam lucu itu. Ia ditemukan putra pimpinan suku di zamannya dalam kondisi tak berdaya seolah tanpa gigi karena salah satu sayapnya terluka.
"Saaa, lepasin dulu, ah! Malu sama Bi Irah! Omelet-nya gosong, lho. Toothless enggak selera makan nanti." Aku berusaha melepaskan diri dari pelukan Mahesa, sambil melirik ke pintu belakang, khawatir Bi Irah, asisten rumah tangga kami, memperhatikan.
Mahesa tetawa pelan. Dia malah makin erat memelukku. "Sebentar aja. Enggak mungkin gosong. Masih pucat begitu warna omelet-nya. Aku suka banget kalau pagi-pagi kamu sudah wangi seperti ini. Sabun dan sampo yang kemarin aku beli, tadi dipake, ya? Alhamdulillah, berkah kasih nafkah tadi malam."
Aku ikut tertawa pelan dan berucap manja, "Sudaaah, kamu duduk manis di meja sana, Sa. Kasihan Toothless sudah enggak sabar mau makan omelet ini, kan?"
Mahesa tetap memelukku beberapa saat. Ketika bagikan pinggir telur dadar mulai berwarna kecoklatan, ia mengecup sekali lagi ubun-ubunku dan berlalu menuju meja makan tidak jauh dari dapur kami.
"Run, nanti sore kita ke rumah Mama, ya. Malamnya Papa Mama bikin acara syukuran pernikahan mereka. Kita bantu-bantu sedikit persiapannya." Mahesa mengingatkan ketika kami sudah duduk berhadapan di meja makan. "Siang ini, kamu ke mana?"
"Aku pengin ke rumah Ibu, Sa. Sudah seminggu enggak ke sana. Kamu ada acara enggak hari ini? Nge-gym mungkin?" Mahesa senang berolahraga sejak kecil. Ia aktif berenang saat SD, silat sejak SMP sampai kuliah, dan angkat beban setelah menyelesaikan S-2 dari Inggris hingga sekarang.
"Hari ini bebas. Aku siap jadi sopir seharianmu, Nyonya." Mahesa membungkukkan badan sambil mengedipkan sebelah matanya nakal. "Nge-gym-nya besok lagi aja."
"Wuahhh, senang banget kalau punya sopir ganteng seperti ini. Pasti bakalan sering pergi biar bisa deketan terus." Aku tertawa geli membayangkan Mahesa jadi sopir betulan.
"Siap, Nyonya. Kuantar ke mana pun Nyonya minta. Tenang, servis pasti memuaskan, luar dalam. Boleh dicoba, Nya." Mahesa masih berlagak seperti sopir tetapi diakhiri dengan senyum menggoda. Aku mencebik manja.
Mahesa menepati janji. Seharian ia membiarkan aku menentukan tempat yang kami tuju. Dimulai dari mengunjungi rumah Ibu di pagi hari, ke toko buku untuk membeli beberapa buku pilihan masing-masing, dan mampir di kafe favorit menikmati es krim serta cokelat lava, dua makanan kesukaan kami.
Buku, es krim, dan cokelat. Tiga hal yang membuatku dan Mahesa makin dekat, ketika bertemu lagi dulu, setelah lama tak mendengar kabar laki-laki yang tidak kusangka menjadi pasangan halalku. Ternyata ketiga hal itu dijadikan "senjata" oleh Mahesa untuk membujukku agar mau bertemu dengannya. Memang sulit bagiku untuk menolak ketika seseorang menawarkan ketiganya dengan gratis dan secara bersamaan pula. Sejak kecil aku sangat menggemari semua itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Hati Berhaji
Ficción GeneralSalah satu impian terbesar Seruni adalah berhaji bersama pasangan halal. Namun, takdir berkata lain. Dia berhaji sendirian dengan pemandangan kemesraan mantan suami dan istri barunya. Mampukah Seruni melaluinya? 🕋💛🕋💛🕋💛🕋💛🕋💛🕋💛🕋💛🕋💛